Yu Mo membantu Chi Fang masuk ke dalam rumah dan membaringkannya di tempat tidur tanpa sempat melihat-lihat apartemen kecil itu.
Dibandingkan tiga bulan lalu, apartemen kecil ini telah banyak berubah. Ada beberapa pot bunga kecil dengan beberapa kaktus di ruang tamu yang awalnya kosong. Lantai dekat jendela ditutupi karpet, dan ada meja kecil di sebelahnya.
Yu Mo mencari di Internet tentang cara merawat orang sakit. Baru dia membaca sebentar, terdengar ketukan di pintu.
Sopir mengantarkan obat antipiretik (obat penurun panas), obat flu, dan obat anti inflamasi yang tadi Yu Mo minta untuk dibeli. Setelah memikirkannya sejenak, sopir itu mengingatkan Yu Mo, "Kita tidak boleh minum obat sembarangan. Yang terbaik adalah menentukan penyebab mengapa tuan muda Chi bisa demam sebelum memberinya obat."
Yu Mo mengangguk, menunjukkan bahwa dia mendengarkan.
Setelah menutup pintu, Yu Mo berbalik dan melihat Chi Fang menjulurkan kepalanya dari sudut ruang tamu. Seluruh tubuhnya memerah, dan dia bertanya dengan bingung, "Siapa itu?"
Yu Mo melangkah maju dan membantunya, " Itu sopir."
"Oh..." Chi Fang mengangguk linglung, dan dibantu kembali ke tempat tidur oleh Yu Mo. Tiba-tiba dia bertanya, "Apa yang dilakukan sopirmu di sini?"
Yu Mo dengan sabar memasukkan Chi Fang ke dalam selimut. "Datang untuk mengantarkan obat."
"Oh..." Chi Fang yang sedang sakit mengomel, "Aku tidak mau minum obat."
Yu Mo berhenti dan tidak berkata apa-apa.
"Aku tidak mau minum obat." Chi Fang terus berbicara.
Yu Mo membungkuk dan melepas mantel Chi Fang lalu menyentuh dahinya. Tangan Yu Mo sedikit dingin, dan tanpa sadar Chi Fang bersandar di tangannya. Butuh beberapa saat baginya untuk bereaksi, dan dia perlahan menarik kembali selimutnya, "Maafkan aku..."
"...???" Yu Mo menatapnya bingung.
Chi Fang meminta maaf dengan suara teredam, "Seharusnya aku tidak menyentuhmu."
Yu Mo memandang Chi Fang dan menghela nafas. Dia tidak boleh kehilangan kesabaran terhadap orang sakit. Yu Mo pertama-tama mengikuti instruksi di Internet, merendam handuk dengan air dingin, dan menaruhnya di dahi Chi Fang untuk mendinginkannya.
Chi Fang berbaring dengan patuh. Saat handuknya sudah kurang dingin, dia berinisiatif menarik lengan baju Yu Mo, "Sudah tidak dingin lagi..."
Yu Mo menggantinya lagi untuknya. Chi Fang menjadi tenang dan menatap Yu Mo yang sedang kebingungan melihat-lihat obat.
Gejala yang tertera pada kemasan obat ini sangat mirip dengan yang dialami Chi Fang. Yu Mo jarang sakit. Jika sakit, dia tinggal ke dokter untuk disuntik, itu cepat dan efisien.
"...Apa yang salah?" Chi Fang menatap Yu Mo lama sekali dan bertanya perlahan.
Yu Mo terdiam, "Sudah waktunya kamu minum obat."
Chi Fang mengangguk, duduk, menatap Yu Mo, dan mengulurkan tangannya, "Obatnya?"
Yu Mo ragu-ragu dan menyentuh dahi Chi Fang. "Tunggu sebentar."
Setelah mengatakan itu, dia menuju sudut kamar dan menelepon ibunya.
Ibu Yu sangat tenang saat menerima telepon Yu Mo. Putranya jarang menghubungi orang lain atas inisiatifnya sendiri. Hanya ada satu kemungkinan saat ini...
"Kamu ingin tahu obat apa yang harus diminum?"
Yu Mo berhenti dan mengiyakan dengan suara rendah.
Ibu Yu, "Mungkin Xiao Fang mengalami radang tenggorokan... Ah tunggu, apakah ada yang salah dengan suara Xiao Fang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kelahiran Kembali, Aku Terjerat dengan Sang Tiran [BL]
Roman d'amour[Terjemahan BL] •Judul : After Rebirth, I Was Entangled with the Tyrant •Author : 浊酒润喉 •Genre : BL, Romance, Comedy, Rebirth, School Life •Pair : YU MO x CHI FANG •Chapter: 88 Chapter Utama + 4 Extra *** Summary: Dalam kehidupan sebelumnya...