buat yang belum tau
1. Bagus Kurniawan: Papa Kirana
2. Dewi Larasati: Mama Kirana
3. Fernando Aldrich: Papa Alvaro
4. Leny Sasmita: Mama Alvaro
6. Mr. Jevan Adibroto: Papa Sarah
• • • • •
KEESOKAN harinya, Alvaro berjalan cepat dari kelas menuju parkiran. Informasi yang ia dapat dari siswa lain membuat jantungnya berdetak dengan kencang.
Sesampainya di parkiran, Alvaro langsung menarik kerah baju Andre yang tengah mengeluarkan sepeda motornya dan menatap laki-laki itu tajam.
"Brengsek lo!!" umpat Alvaro.
"Kenapa lo? Kerasukan?" tanya Andre bingung.
"Kenapa lo gak ngasih tau gue kalau orang tuanya Kirana meninggal, bangsat!!!" bentak Alvaro.
Andre berdecak sinis sambil menaikan satu alisnya. "Cihh, ngasih tau lo? Buat apa? Emangnya lo peduli?"
BUGH!!!
Sebuah pukulan mendarat di bibir kiri Andre, membuatnya terhuyung ke belakang. Alvaro kembali menarik kerah laki-laki itu.
"Kenapa lo gak ngasih tau gue?!! Apa alasan lo?!!"
Andre tersenyum miring. "Lo mendingan pulang, ngaca di rumah. Udah berapa kali gue mau ngasih tau lo, tapi lo terus menghindar!! Bahkan waktu itu gue mau ngomong sama lo tentang Kirana, tapi apa lo peduli?!! Nggak! Lo bahkan pergi gitu aja dan sekarang apa? Lo nyalahin gue? Ngaca bangsattt!!"
Alvaro melepas genggamannya, namun rasa kesalnya tetap tidak bisa hilang. Amarahnya sudah di ubun-ubun.
"Satu pertanyaan gue. Kenapa lo marah? Lo peduli sama dia?" tanya Andre. "Atau jangan-jangan, lo udah suka sama dia?" lanjutnya.
Alvaro diam. Ia tidak bisa menjawab, membuat Andre terkekeh.
"Lo pengecut. Asal lo tau itu," ucap Andre pelan, namun menusuk. "Gue tau kenapa lo peduli sama Kirana, karena dia mirip perempuan itu kan? Callista."
Alvaro langsung menatap Andre tajam, tangannya terkepal kuat hingga memperlihatkan urat tangannya. Rahangnya mengeras hanya dengan mendengar nama itu.
"Awalnya gue kira, lo bimbang akan perasaan lo sama Kirana karena mau dijodohin. Tapi gue baru sadar kemarin, kalau Kirana mempunyai kesamaan dengan Callista. Di satu sisi, lo ingin bersama Kirana karena dia mirip sama Callista. Tapi di sisi lain, lo bersikeras kalau mereka itu berbeda," kata Andre.
"Diam lo, Andre," ucap Alvaro geram.
"Gue juga baru sadar, saat gue jenguk dia di rumah sakit. Tangisnya, senyumnya, dan matanya mirip. Sangat mirip. Gue pun hampir terkecoh kalau dia perempuan itu," Andre terkekeh sambil mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Lo belum bisa melupakan masa lalu, hingga lo gak bisa menerima masa depan. Karena masa depan lo mirip dengan masa lalu. Asal lo tau Var, lebih baik lo jujur sama Kirana soal alasan lo selama ini peduli sama dia. Sebelum Kirana benar-benar salah paham sama lo."
Andre kemudian pergi begitu saja mengendarai motornya meninggalkan Alvaro yang terdiam di tempat. Dia mengacak-acak rambutnya frustrasi. Benar saja, semenjak kehadiran Kirana, dunianya benar-benar berubah.
Callista.
Tentu saja Andre benar. Kirana benar-benar mirip dengan perempuan itu. Ia tidak bisa berbohong bahwa ia merindukan Callista dan melepas rindunya hanya dengan melihat Kirana. Entah kenapa Alvaro merasa Kirana merupakan kembaran kedua dari Callista, meski itu mustahil.
YOU ARE READING
MY CHILDISH GIRL (ON GOING)
Short StoryKirana Azwa Callista, gadis manis berlesung pipi, bertubuh kecil serta bersuara cempreng. Sifatnya yang over bahagia membuat siapa saja nyaman berteman dengannya, terlebih lagi wajahnya yang cantik membuat ia cukup populer di sekolah. Semua orang me...