Sesuai dengan jadwal yang tertera, Tanah Lot menjadi tujuan pertama ketika Bali sudah berada di bawah telapak kaki. Fajar belum menyingsing, berburu waktu kesempatan mandi begitu juga dengan Dahayu. Bukan hal aneh lagi bagi Baskara jika melihat Dahayu akan jadi pusat perhatian karena tentu ciri fisiknya yang tidak biasa. Rambutnya yang berantakan dan berwarna merah terang api itu menyala meskipun matahari belum menjadi senter untuk menemukan Dahayu jika hilang. Sementara Dahayu sibuk dengan teman-temannya, Baskara juga turun dari bus untuk membebaskan Moksia dan membiarkan Moksia menghirup udara Tanah Lot.
“Aduh, cepet dong! Keburu mau foto,” Dahayu dengan gerutunya sambil mengemasi barang-barang dan peralatan mandinya, kesal menunggu Arum yang sedang mandi. “Iya sabar! Ini udah selesai!” seru Arum dari balik pintu kamar mandi. Dahayu kemudian melangkah menuju jejeran keran di depan lorong kamar mandi. Ketika dirinya sibuk mencuci kakinya, botol sabun yang ia dekap jatuh. Dahayu geram, “Sialan, pake jatuh segala—” gadis itu membungkuk mengambil botol sabunnya namun ketika tangannya nyaris menyentuh botol sabun itu, telinganya mendengar langkah kaki disertai suara gelang kaki tepat di belakangnya. Semerbak wangi turut mengiringi kerincing gelang kaki itu. Dahayu langsung menoleh, namun matanya tidak menemukan apa-apa. Semerbak wangi bak hujan melati itu hilang dalam sekejap mata. Tapi Dahayu yakin wangi itu benar-benar seperti mengelilinginya dan wanginya kuat, tak mungkin menghilang tanpa jejak seperti ini.
Raut Dahayu memucat ketakutan walaupun sekitarnya masih ramai dengan lalu-lalang memperebutkan kamar mandi. “Dahayu? Kamu kenapa?” kesadaran gadis itu lantas kembali ketika Arum memanggilnya.
“Jangan ngelamun, bikin takut aja,” celetuk Arum dibalas tawa renyah Dahayu, menutupi sedikit ketakutannya. Dianggap angin belaka, Dahayu buru-buru mengambil botol sabunnya yang sempat jatuh kemudian mengikuti Arum kembali ke bus.
Meninggalkan sebuah kelopak kamboja segar yang jatuh di tempat Dahayu berdiri. Entah dari mana kelopak itu jatuh, ketika kamar mandi itu tertutupi tembok dan satu-satunya pohon kamboja yang ada berada sedikit jauh dari kamar mandi umum itu.
“Nggak mandi, Bas?” tanya Dahayu ketika mendapati Baskara sibuk mengenakan jaket dan mengambil beberapa lembar uang.
Baskara menoleh, memandang malas seperti rautnya sehari-hari pada Dahayu. “Males. Waktunya nggak cukup, belum foto juga sama sarapan, kan? Uang jajan sama aku. Bawa tas kecil aja,” tutur Baskara mendapatkan reaksi cemberut dari Dahayu.
“Iya kembaran bawel,” jawab Dahayu lalu menyahut tas kecil miliknya. “Bau!” ejek Dahayu, gesturnya menutup hidung membuat Baskara kesal lalu menarik telinga Dahayu hingga meringis.
“Lepas!”
“Mulut diem,” kemudian Baskara melepasnya. Keduanya lalu menyusul turun dari bus dan mengikuti arahan tour guide untuk berfoto sebelum kemudian berjalan beberapa meter menuju gapura yang menjadi batas area Tanah Lot dan tempat parkir. Sebuah gapura yang menjadi gerbang dengan legendanya yang ketika dipanjatkan sebuah keinginan maka keinginan itu akan terkabul seraya melewati gapura itu. Warna hitam dengan corak relief yang indah sempurna ditambah beberapa hiasan emas membuat gapura tersebut megah ketika terlihat dari depan. Tak lupa di tengah gapura terdapat sesajen seperti canang-canang kecil dan dupa berada di sana.
Memasuki area Tanah Lot, disambut dengan kanan-kiri yang berjajar rapi ruko yang hanya buka beberapa saja. Masih terlalu awal untuk sebuah ruko buka, begitu kata salah satu tour guide ketika ditanya.
Tak membutuhkan waktu yang lama sampai gapura utama Tanah Lot terlihat di depan mata. Baskara mampu melihatnya jelas, gapura tinggi menjulang di depan sana. Namun mata Baskara menangkap sesuatu, seorang perempuan yang berdiri di tengah gapura megah itu. Perempuan itu berdiri seolah tidak menganggap lalu-lalang para pejalan kaki lokal dan para turis. “Emang lagi ada upacara khusus hari ini?” celetuk Baskara bertanya pada Dahayu. Si bungsu menoleh, menaikkan bahunya seakan tak mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trip to Bali
FantasyKeluarga Purnama terperangkap dalam sebuah ritual misterius turun-temurun setiap bulan Tilem. Baskara yang terganggu dengan ritual itu mulai mencari tahu lebih dalam, lalu ia mengungkap rahasia kelam yang telah lama tersembunyi. Sebuah perjalanan st...