“Jangan bilang bukumu tertinggal,” Dahayu menoleh mendengar kalimat Baskara. Kebiasaan cerobohnya membuat si sulung itu mengomel. Melihat Dahayu yang merogoh isi tasnya, Baskara sudah bisa menebak melalui perasaan Dahayu yang berkecamuk, mengitari tubuh Dahayu.
Baskara menghela napas agak panjang. “Nih,” mengulurkan sebuah buku bersampul coklat tua dengan tanda tangan konyol di pojok kirinya. Menggelikan, begitu Baskara mengejeknya. “Masih aja kayak anak TK,” ejeknya. Dahayu mengerucutkan bibirnya, menyahut buku itu kasar, lalu melangkahkan kakinya kuat-kuat bak raksasa yang tengah berjalan. Baskara mengikutinya, melewati gerbang masuk sekolah seraya menyapa pak satpam. Sambutan energi negatif di mana-mana, mengundang kepala Baskara yang langsung berkunang-kunang. Entah yang melihat sosok dengan tawa cekikikan di ujung tempat parkir guru, sosok wajah polos yang menempel di tembok ruang guru, atau tawa anak kecil yang menyatu suaranya dengan derap kaki para warga sekolah. Baskara menarik napas, membersihkan pikirannya untuk meminimalisir dampak fisiknya sejenak. “Jangan dipikir, Baskara,” gumamnya kemudian berlari menyusul Dahayu ke lorong kelas lantai dua.SMAN daerah Kediri, menjadi yang favorit sekaligus terbaik dengan peminat tertinggi dari seluruh jajaran utama SMA. Sudah hampir tiga tahun sempurna Baskara dan Dahayu bersekolah di sini, yang artinya kembar bersaudara ini berada di bangku kelas 12. Rambut merah api yang diikat asal-asalan menggunakan jepit warna hitam itu mencolok di mata Baskara. Lagi pula kelas mereka berdua juga sama. Orang-orang di sekolah juga sudah tidak asing dengan Dahayu, ketika sang ibunda dimintai keterangan, hanya diberikan jawaban jika Dahayu terlahir istimewa.
Trending yang diciptakan akhir-akhir ini adalah kegiatan study tour yang akan dilaksanakan beberapa pekan yang akan datang. Awalnya hanya berupa isu yang tak sengaja bocor oleh waka kesiswaan hingga kemudian pihak sekolah resmi mengumumkan study tour benar-benar akan dilaksanakan. Kantin, kelas ataupun kamar mandi pun, telah terisi omongan mengenai study tour ini. Pasalnya kegiatan ini sangat dinantikan, setiap dua tahun sekali dan memberangkatkan dua angkatan sekaligus. Budget yang ditarik pun dengan harga agak miring sehingga tak ada yang akan memotong jalan dengan memilih tak mengikuti kegiatan semi-wajib ini.“Mau bawa apaan nanti?” baru saja Dahayu melangkah masuk, dirinya sudah disambut dengan gosip kecil dengan tema trending menuju Pulau Dewata tersebut.
“Bawa satu rumah aja, Rum,” sahut Dahayu ikut nimbrung setelah meletakkan tasnya. Menghampiri Arum — teman dekatnya. Gadis cantik berkulit sawo matang itu tertawa. “Iya nanti aku bawa atap, bawa lantai bawa semen sekalian bangun rumah aja nanti,” tambah Arum masih belum selesai tertawa. Gadis kuncir kuda di samping Arum turut menyahut, “Destinasinya banyak, mau beli oleh-oleh apa? Eh kalian mau bawa uang saku berapa?” pertanyaan klasik itu muncul. Mata Dahayu berputar ke atas, seolah berpikir sesuatu.“500 mungkin?” balas Arum agak bingung. Untuk destinasi yang berada di seberang pulau, tentu tidak sedikit uang saku yang dibawa. Dahayu kemudian menoleh pada Baskara yang sudah menyusulnya beberapa waktu sebelumnya, santai dengan handphone casing biru tua berlatar bintang putih dan kuning. Baskara melirik Dahayu, menaikkan sebelah alisnya sebagai tanda tanya tanpa mengeluarkan suara.
“Kita bawa uang saku berapa?” Dahayu terlihat menantikan study tour ini. Matanya sedikit berbinar ketika membahas tentang liburan berkedok study tersebut.
“Nggak tau, mungkin kita bagi dua. Lagian yang boros juga situ,” Baskara menyindir. Kemudian matanya kembali fokus pada layar handphone meninggalkan jawaban tak enak pada Dahayu. Gadis blak-blakan itu juga tidak peduli, lalu berbalik badan dan kembali membahas tentang rancangan study tour besar itu.Ke Pulau Dewata, Bali.
“Lima hari, gila! Bawa baju berapa coba?” seru yang lainnya, ikut nimbrung membuat gerombolan itu semakin melebar.
“Katanya sudah ditetapkan, tapi kayaknya kurang nggak sih?”
“Tetap kurang menurutku. Dulu aku pernah ke sana habis banyak baju, belum sama oleh-olehnya. Bakal habis banyak nanti.”
“Nggak sabar, sumpah!”

KAMU SEDANG MEMBACA
Trip to Bali
FantasyKeluarga Purnama terperangkap dalam sebuah ritual misterius turun-temurun setiap bulan Tilem. Baskara yang terganggu dengan ritual itu mulai mencari tahu lebih dalam, lalu ia mengungkap rahasia kelam yang telah lama tersembunyi. Sebuah perjalanan st...