Bab 15

13.5K 577 24
                                    

Happy Reading

-----------------------------------------------------------

⚠️ Sekali lagi untuk kebijakannya, tokoh, cerita hanyalah fiktif, mohon bijak dalam memahami! ⚠️

.
.
.
.
.
.

Briyan menerjapkan matanya, dia terbangun.

Dia menatap wajah tampan yang berada tepat didepan matanya, dia berkedip, ingatan-ingatan tentang malam sebelumnya memenuhi pikirannya, dia melebarkan matanya.

Briyan mengutuk dalam hati, pasti akan ada insiden diluar perkiraannya ketika dia sedang Ruth, dia tidak sadar saat itu bagaimana bisa dia tiba-tiba mencium Earl, dan memintanya untuk menandainya, dia pasti sudah gila!

Dia mencoba bangun, ketika dia bangun, dia mendesis. "Sssss."

Dia merasa tidak ada dari setiap bagian tubuhnya yang tidak sakit, dia berbaring perlahan.

Earl membuka matanya, dia mengelus kepala Briyan, "Tidurlah sebentar lagi."

Briyan menatap Earl, lalu mendekat ke pelukannya, Earl terkekeh, dan memeluk Briyan dengan erat.

Briyan, "El ... Lapar."

Earl mencium dahi Briyan, "Kamu ingin makan sekarang?"

Briyan mengangguk.

"Baiklah, ayo kita turun."

Briyan, "En."

Earl beranjak bangun dari tempat tidur, dan memakai piyama jubah miliknya.

Briyan bangun perlahan, dia meringis, punggungnya terasa sakit.

Earl menghela nafas, dia mendekati ranjang dan membawa Briyan kegendongannya.

Briyan melingkarkan tangannya ke leher Earl, dia menatap wajah Earl.

Dia mengambil piyama jubah dilemarinya, dan memakaikannya pada Briyan.

Mereka turun dari kamar ke lantai satu, beberapa maid memberikan hormat kepada mereka, mansion ini memiliki nuansa barat kuno, desain dan arsitektur yang sangat mewah yang sangat detail, dengan lukisan-lukisan bangsawan dan mitologi Yunani diatap-atapnya, Briyan sedikit kagum, dia jarang melihat mansion dengan desain seperti ini.

Earl berbisik, "Apakah kamu menyukai tempat ini?"

Briyan tersenyum dan mengangguk, terlihat antusias, "En, ini terlihat bagus."

"Jika kamu menyukainya, kita bisa tinggal disini dimasa depan?"

Briyan mengalihkan pandangannya, dia menatap Earl dengan pupil yang bergetar, dia menjadi linglung, "Huh?"

Earl mengulangi dengan penuh perhatian, dia tahu Briyan tidak akan bisa menerima semuanya untuk saat ini, dia bisa menunggu, "Kita bisa tinggal disini."

Briyan menundukkan kepalanya, dan tidak menjawab pertanyaan Earl, dia tidak pernah menjalin hubungan dengan seseorang, semua terjadi begitu tergesa-gesa dan sulit untuk dia terima, setidaknya saat ini dia tidak merasa seburuk itu, dia hanya mengangguk lemah, "En."

Earl tersenyum, merasa puas dengan jawaban Briyan.

"Baiklah kita turun ke bawah."

"Ya."

...

Terresia menatap Pria berwajah dingin disebrang bangku pesawatnya.

"Kamu benar-benar mencari Kelard? Setelah sekian lama?"

[Bxb]Kingdao🔞[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang