03. Tongkrongan

827 81 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasya hanya terkekeh menatap ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasya hanya terkekeh menatap ponselnya. Sedangkan dua orang di sebelahnya sudah terbahak sebab pesan yang dikirim oleh Varo di akhir hanya untuk candaan yanga sudah direncanakan. Biasanya hanya karena ingin mengundang makian dari Bang Napis atau Navis.

“Si anying Varo suka amat buat Bang Napis emosi.” Sadam memukul bagian belakang kepala Varo hingga anak itu maju beberapa langkah sambil terkekeh.

“Seru bet godain orang miskin.”

“Anak Tai,” celetuk Rasya yang sudah lebih dulu berjalan di depan. Dia hanya menggeleng melihat kedua temannya yang masih berlanjut membalas pesan Bang Napis.

Grup chat yang bersisi enam orang itu adalah perkumpulan yang tidak sengaja diciptakan oleh Rama. Awalnya dia hanya mengajak Rasya bertemu dengan dua teman kuliahnya. Bercerita random dari mulai cerita hidup, sejarah Nabi dan Rasul, politik, mitos reinkarnasi manusia, sampai bagaimana sebuah kata diciptakan. Khas seperti tongkrongan random biasanya.

Namun, ada satu hal yang selalu mereka bahas setiap kali bertemu. Yaitu, bagaimana caranya berhenti candu pada rokok? Sebab mereka adalah perokok aktif yang susah berhenti.

Perlahan mereka tersadar bahwa ketika mereka bertemu dan berbincang tentang hal random itu, kebiasaan merokok mereka berhenti sejenak. Seperti teralihkan oleh asiknya beradu opini tentang hal-hal yang tidak pasti.

Lantas Rasya yang merasa pertemanan antara dirinya dan teman-teman kakaknya itu semakin seru mengajak dua temannya yang lain —yang juga perokok— untuk bergabung. Tentunya dengan persetujuan Rama dan teman-teman.

Akhirnya lingkaran pertemanan yang sering disebut Barokok: Barudak (Tanpa) Rokok itu berlanjut hingga setahun lamanya. Begitu solid hingga terkadang menghabiskan waktu seharian penuh hanya untuk berbincang. Terkadang juga melakukan hal-hal positif seperti santunan kepada yang membutuhkan.

Peraturan dalam sirkel ini hanya satu: tidak ada yang boleh merokok, memegang rokok, membawa rokok dan membahas rokok saat bertemu. Minimal mereka berhenti merokok selama mengobrol walau setelah pulang ke rumah masing-masing masih tidak dapat menahan untuk menghisap nikotin tersebut.

Elegi Langit Malam | Fourth NattawatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang