▶ Membuka Halaman

1.8K 98 11
                                    


"Karena setiap cerita selalu ada permulaan. Maka, untuk menciptakan cerita yang baik harus dengan awal yang baik pula."


"Nanti pulang sama gue atau sama Sadam?" Anak lelaki yang sekiranya memiliki tinggi tubuh 180cm itu masih bergelut dengan dasi di depan cermin. Mengajak lawan bicaranya yang sibuk mengenakan kaus kaki di belakangnya, duduk di pinggir tempat tidur.

"Sama Sadam. Jangan bilang Mas Nara, ya!" Masih dengan kaus kaki yang terpasang sebelah, anak lelaki yang bertubuh lebih kecil berkata dengan tegas.

Anak lelaki di depan cermin itu lantas terkekeh. Setelah sukses memasang dasinya hingga rapi, dia kemudian berbalik. Membereskan beberapa barang sekolahnya, memastikan kembali tak ada yang ketinggalan.

"Ya kalau lo pulangnya nggak telat, nggak bakal ketahuan, Sya."

"Ya kalau lo nggak cepu, nggak bakal ketahuan juga, Ras." Setelahnya anak lelaki yang sudah sepenuhnya selesai memakai kaus kaki itu menyusul. Memeriksa beberapa barang sekolah serta beberapa barang lain yang dibutuhkan.

"Batu banget jadi adek, heran."

"Lo juga sebagai abang harusnya melindungi adeknya. Lagian sok banget. Beda cuma lima menit, bukan lima tahun."

Rasya's opening!

❗Isinya cuma percakapan antara Rasya dan Rasyi -kembaran tidak identik Rasya yang cuek mampus.

"Keluarga gue cemara, kok. Kita punya Mama sama Papa. Ada Mas juga dua orang, Mas Nara sama Mas Rama. Iya, kan, Ras?"

"Apanya?"

"Ih tolol! Gue ngomong sendiri ajalah!"

"Keluarga cemara nggak sesimpel itu, Sya."

"Lah? Emangnya gimana? Orang tua kita lengkap, kan? Cuma jarang pulang aja. Bulan ini ada pulang nggak, sih, Ras?"

"Nggak ada."

"Ohh nggak ada ternyata. Tapi Mas Nara sama Mas Rama di rumah terus, kok. Iya, kan, Ras?"

"Iya, iya. Terserah lo aja."

"Kembaran tai! Nggak guna lo!"

"Laporin Mas Nara, ngomongnya nggak bagus."

"RASYI ANJIINGG!"


▶Kenalan, yuk!

Rasya Aksawijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasya Aksawijaya

🌲 Kelihatan dari mukanya, anaknya tengil, bandel, badung, susah banget dibilangin.
🌲 Udah kelas 3 SMA, sebentar lagi kuliah. (Infoin jurusan yang cocok dong, Rasya bingung soalnya dia tolol di seluruh mata pelajaran)
🌲 Hobinya sih futsal. Tapi dilarang Mas Nara mulu.
🌲 Selain jago futsal (hobi yang tidak pernah direstui itu), dia juga jago renang, nyanyi, dan boxing. Tapi balik lagi, Mas Nara jadi penghalang.
🌲 Rasya punya asma. (Katanya nggak separah itu, tapi parah)
🌲 Rasya punya kembaran. Kalau nanti lihat muka kembarannya, tolong percaya ya.

Rasyi Aksawijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasyi Aksawijaya

🌲 Rasyi ini dingin, datar, cuek bebek sampe mampus. Intinya jauh lebih kalem dari Rasya.
🌲 Jago futsal juga, sama kaya Rasya. Bedanya dia direstui.
🌲 Cita-citanya memang jadi atlet futsal. Sama penegak hukum yang baik dan benar (dia pengen masuk jurusan hukum).
🌲 Dia beneran kembaran Rasya. Nggak bohong. Memang nggak identik aja. Tolong percaya ya.
🌲 Di mana ada Rasya, harus ada dia. Kecuali kalau dia lagi sibuk tournamen.

Naratama Aksawijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naratama Aksawijaya

🌲 Sesuai namanya, dia anak pertama. Dengan segala beban dan harapan di pundaknya.
🌲 Kalau kata Rasya, Mas Nara itu galak. Kalau kata Rasyi, Mas Nara itu tegas.
🌲 Mas Nara sekarang sedang menemupuh S2 Manajemen Bisnis. Udah jadi bagian dari perusahaan perfilman Papa. (Lagi belajar membangun perusahaan sendiri juga)
🌲 Mas Nara itu tegas, terstruktur, semua ada aturannya, sangat mengayomi adik-adiknya.
🌲 Mas Nara sebagai anak pertama adalah yang paling tahu seluk beluk kehidupan Mama Papa.

Ajirama Aksawijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ajirama Aksawijaya

🌲 Anak kedua yang sudah melenceng dari jejak karir orang tua.
🌲 Mahasiswa semester 3 Teknik Elektro. (Sangat menlenceng dengan Mama Papa yang berbisnis dan perkecimpung di dunia entertain)
🌲 Mahasiswa kunang-kunang. Kuliah nangkring, kuliah nangkring.
🌲 Supaya ada nggak terlalu disalahkan, dia sering baya Rasya ikut nongkrong dengan temannya yang sekabupaten itu.
🌲 Kata Mas Nara, dia ini bawa pengaruh buruk buat Rasya. Tapi nggak mempan sih dimarahi terus, yang ada dia sama Rasya makin kompak.
🌲 Mas Rama dan Rasya: Abang Adik goals.

Ayo kenalan dengan keluarga baru yang katanya cemara itu🤏 Dijamin di sini nggak kalah seru sama tuyul tampan anak sebelah🙏

Seperti biasa, mungkin cerita ini akan fast up atau slow up atau bisa juga very very slow up. Tapi untuk sekarang mungkin fast up karena aku lagi bucin parah sama Rasya😣

Kita nantikan Rasya yang selalu buat Mas Nara darah tinggi itu yaa👍

Elegi Langit Malam | Fourth NattawatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang