LUCKY LUCKY 6.

7 1 0
                                    

NUMBER 6.

***

Okta mengedipkan matanya beberapa kali. Menyadari situasi dan lokasi yang sedang ia alami. Tapi kemudian helaan napas Okta terdengar agak kasar.

'Kenapa pula aku malah mimpiin Max tidur sama aku? Ini pasti gara-gara beberapa hari belakangan ini aku kepikiran hal yang bersangkutan sama Max deh,' batin Okta.

Dirinya terbangun sendirian, masih di kamar yang seharusnya di tempati oleh Max. Jika dilihat ada selimut yang di lipat diatas sofa, terus tas max juga sudah tidak ada. Ketika Okta check, rupanya lemari kamar sudah terisi penuh.

Wahh ... Hadiah undiannya benar-benar akan tinggal satu rumah dengan dirinya.

"Jam berapa ini?" Okta merangkak ke kasur untuk meraih ponselnya.

Waktu menunjukkan hampir jam delapan. Kebetulan dia sedang libur jadi tidak ada yang perlu di ambil buru-buru. Okta turun ke dapur untuk minum.

"Kalo di pikir-pikir, aku biasa sarapan di kantor. Kalo weekend makan bubur habis joging jadi dirumah hampir gak ada makanan. Max tadi sarapan gak ya?"

Okta membuka lemari pendingin kecil miliknya. Hanya ada sisa sayur yang sudah di potong, telur, sosis dan baso kecil. Lalu ada ayam katsu yang belum ia goreng. Okta putuskan untuk memasak semua itu.

Selagi memasak Okta melakukan live, kegiatan itu memang kadang ia lakukan ketika weekend. Iseng saja, toh dia pemalu sebenarnya. Tapi kadang Okta ingin keluar dari zona nyaman dan lebih percaya diri.

"Ini hampir siang? Iya, jadi aku mau langsung makan siang aja di luar," kata Okta menjawab pertanyaan dari penontonnya.

Teman-teman Okta juga banyak yang singgah. Hingga sebuah nama akun asing yang tadi bertanya kembali bertanya.

Bigsize : Kenapa memasak kalau mau makan di luar?

Okta menjeda gerakan spatulanya.

"Biar irit. Jadi kita nanti numpang makan aja ..." Okta nyengir. "Sebenernya penghuni rumah ku nambah satu orang. Tapi dia udah pergi kerja pagi-pagi kayaknya. Padahal ini weekend tapi dia masih berangkat kerja dan aku gak tau dia sarapan apa enggak, jadi aku mau ketemu sama dia sekalian ngajak makan siang bareng."

Netizen A: Pantas belakangan ini hilang ternyata persiapan nambah personil.

Netizen O: Siapa kak? Istri ya?

Netizen M: spill nama.

Netizen A: SPILLL MUKA.

Netizen A: nanti pas makan bareng live lagi, kak. Pengen tahu siapa orangnya.

"Kenapa kalian jadi excited begini sih, hahaha."

Netizen kembali heboh saat mendengar tawa Okta yang langka. Komentar dibanjir akan pujian dan kata sayang.

Tiba-tiba dering panggilan muncul di notifikasi. Nama Max tertera jelas karena Okta menyimpannya dengan huruf kapital. Otomatis Okta mengakhiri live-nya dan menerima panggilan tersebut.

"Halo, ada apa, max?" Tanya Okta to the point.

"Okta, ada map merah di dalam lemari pakaian saya. Di atas baju kemeja putih. Bisa kamu antarkan ke kantor saya?" Tanya orang di sebrang sana.

"Map penting kah? Kenapa ditinggal begitu aja?"

"Saya lupa."

Okta menghela napas. Baru saja satu hari hidup bersama, ada aja ceritanya.

LUCKY NUMBER ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang