6

687 53 1
                                    

Vote dulu★

Selamat membaca


Lisa berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kuning sampai lah Lisa di sekolah saat mau masuk kelas Lisa ditarik seorang sampai ke gudang belakang sekolah Lisa tak memberontak. Tubuh Lisa di dorong begitu saja sampai tersungkur kelantai agak berdebu, Lisa meringis saat siku membentur lantai begitu saja.

" Ups, apa itu sakit sayang? Apa kau lupa dengan kejadian kemarin memukul wajah ku dengan membabi buta? " Ucap Ryunjin mengepalkan kedua tangannya dengan penuh amarah. Ryunjin hanya sendiri an tak mengajak teman nya berniat menghabisi nyawa Lisa.

Lisa mencoba mengingat nya ia merasa tak melakukan hal tersebut.

" Feel this is stupid "

Bhuk
Bhuk
Bhuk

" A-ampun!, ma-afkan a-aku?!, hiks"

" Sorry!, tak ada kata ampun dan maaf bagiku bocah cupu"

Ryunjin mengangkat satu kakinya yang masih menggunakan sepatu mulai menendang nendang perut Lisa secara brutal berkali-kali.

Dhuk
Dhuk

" Mati saja kau bajingan!"

Saat Ryunjin mau menendang perut Lisa kembali ada seorang yang datang membuka pintu secara kasar dan meneriaki namanya.

" Ryunjin hentikan" ucap Bu Jihyo syok apa yang dilihat nya.

Seketika Ryunjin menghentikan aktivitas nya,
Tubuh Ryunjin bergetar hebat raut  wajahnya kini menjadi pucat ia bingung harus melakukan apa tak bisa berbuat apapun.

Di belakang Bu Jihyo ada Seulgi berlari menolong Lisa yang terkurai lemas di lantai memegangi perutnya yang terasa sakit wajah yang penuh dengan luka memar,baju yang awalnya putih bersih menjadi kusut dan kotor rambut Lisa pun berantakan keadaan Lisa saat ini sangat mengenaskan.
Dengan sigap Seulgi membawa Lisa ke UKS di bantu dengan Wendy.

Kini Bu Jihyo sebagai wali kelas Ryunjin membawa Ryunjin keruang kepala sekolah untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sekaligus mendapatkan hukuman setelah apa yang ia perbuat selama ini tapi kali ini sudah melewati batas.

UKS sekolah

Kini Lisa tengah di obati oleh Lian senior satu angkatan dengan Ryunjin, ia bagian PMR. Lisa merasakan perih saat kapas yang dibasahi alkohol membersihkan luka yang ada di wajah Lisa.

" Aduh perih kak, sudah" keluh Lisa memegangi tangan Lian memintanya agar berhenti mengobati karena tak tahan begitu perih.

" Kamu harus kuat, mau sampai kapan kau di tindas seperti ini hm? Tahan lah sedikit lagi selesai"
Ucap Lian melanjutkan mengobati Lisa tanpa menghiraukan rengek kan Lisa yang meminta nya berhenti.

Setelah selesai mengobati Lian kembali ke kelas tersisa Wendy Lisa dan Seulgi. Seulgi melirik Wendy yang tak begitu ia kenal mencoba mencari atensinya.

" Ekhm, soal tadi sorry aku gak sengaja nabrak kamu"

" No problem, tapi Lo harus ganti rugi jam tangan mahal yang udah Lo tabrak tadi sampai ancur. Pokoknya gue gak mau tau" tegas Wendy menunjukkan arloji mahal miliknya yang tak utuh lagi.

" Iya pulang sekolah gue ganti" ucap Seulgi santai, kini Wendy keluar masih dengan perasaan marah menutup pintu secara kasar membuat Seulgi dan Lisa terkejut.

" Eh tuh bocah udah gue bilangin nanti di ganti main banting pintu aja, pakai marah segala. Huh dasar cewek!!" celetuk Seulgi pasalnya jantung nya ingin copot karena terkejut.

Before and After me (ttng L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang