Bab 5

7 0 0
                                        

Andreas dan Suga bersiap untuk pergi, karena orang tua Azalean sebentar lagi akan sampai di rumah sakit. Mereka tidak ingin ada banyak yang tahu tentang keberadaan sang Idol. Andreas punya kenalan di rumah sakit itu untuk menyembunyikan identitas Suga. Dokter Jang.

Suga memberikan kartu berwarna hitam. "Simpan ini, akan aku kirimkan 500 dolar setiap bulannya. Kamu bilang mau satu value sama aku, jadikan uang ini untuk masa depanmu. Aku harap kita bisa bertemu lagi dan mewujudkan apa yang kamu impikan."

"Ini terlalu berlebihan. Aku tidak mau." Aku menolak.

"Ambil ini! Gunakan uang ini sebaik mungkin." Katanya mengelus rambutku lembut.

"Memangnya kita bisa bersama?" Aku melirik Andreas yang sudah berjaga didepan pintu sambil membawa tas.

"Pasti bisa. Passwordnya ulang tahunku. 90391" Suga bersiap pergi.

"Tunggu!"

"Apa lagi bocah ini!" Dengus kesal Andreas.

"Memangnya tipe ideal wanita yang kamu sukai bagaimana?" Tanyaku.

Andre menepuk jidat. "Harus ya, tanya sekarang?"

"Kalau aku tanya setelah operasi, enggak bakal bisa kutanyakan, kan aku akan lupa." Jelasku.

"Memangnya kenapa?" Tanya Suga masih santai. Dia tidak peduli jika di lihat orang lain.

"Setelah operasi aku akan meningkatkan value agar setara sama kamu dan berusaha jadi wanita ideal kamu. Jika aku bukan termasuk di list wanita idealmu, aku akan menurunkan sedikit levelku untuk berkenalan dengan member lainnya."

Cup!

Serangan tiba-tiba membuatku terdiam. Kali ini Suga yang mulai mendaratkan ciumannya. Sebentar.

Andreas ternganga.
Kami saling mendekat dan kembali berciuman. Tidak peduli ada rasa sakit, Suga menekan tubuhku agar bisa lebih dekat dan menempel padanya. Aku tetap meneruskan menerima transfer rasa yang bergetar sampai ke jantung. Napas kita saling berpacu dan semakin kuat pula tautannya. Hingga akhirnya aku melepaskan diri.

"Maaf." Lirihku.

"Berjanjilah untuk sembuh dan menemuiku." Kata Suga.

"Iya. Aku janji."

"Sudah dong. Kalian masih sadar kan, aku ada disini." Andreas cemburu.

Aku tersenyum malu sampai pipi berwarna merah jambu.

Andreas dan Suga melambaikan tangan dan pergi. Setelah mereka menghilang dari pandangan. Segera ku tuliskan apa yang terjadi hari ini.

"Aku harus mengingat Suga. Nama asli Min Yoongi, dia adalah kekasihku, anggap saja seperti itu. Sebab aku dan dia saling berciuman sebelum perpisahan. Meski sulit, aku harus mengingat siapa yang telah berjasa membiayai operasi ini dan semangat untuk hidup kembali. Dia adalah Min Yoongi. Kekasihku. Aku akan datang padanya dengan value yang sama sehingga ketika bersama nanti, tidak ada orang yang menghinaku atau memandang rendah diriku karena bersanding dengan malaikat. Aku harus mengingat kekasihku. Min yoongi."

Ku tutup buku dan menyambut Mama Papa yang datang dengan wajah khawatir.

"Aza, kenapa bisa sampai begini?"

"Mama kan sudah bilang jangan pergi ke Seoul buat nonton konser Suga, jadi begini kan."

Sayangnya aku tidak bisa menceritakan hal ini pada mereka, aku takut jika mereka tahu semua operasi ditanggung Suga, mereka akan berbuat nekat, menyebarkan berita ini dan mengambil keuntungan, mengingat bahwa kami memiliki hutang yang cukup banyak  bisa jadi mereka mengambil keuntungan dari sana.

You're not IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang