Bel istirahat pun berbunyi.alaska berjalan menuju taman ,ia tidak kekantin karna tidak mempunyai uang sepeserpun.dia harus berbohong pada renaldi kalo ia sedang puasa.
Taman belakang sekolah adalah spot palinv favorit untuk alaska,selain tenang dan damai tidak da satupun siswa atau siswi yang berani ke taman itu karan di kenal angker ,tapi tidak bagi alaska menuritnya ini yang di namakan tenang,aman dan damai rasanya begitu sejuk.
"Huft...semoga nanti bisa makan"lirihnya
Alaska pun merebahkan tubuhnya dihamparan rumput .Perutnya begitu perih karna sudah beberapa hari ini belum makan,hanya minum air putih saja.ayahnya begitu tega tidak memberinya makan meskipun sudah di gebukin dam tidak ngasih uang sepeserpun.
Alaska memejamkan matanya menikmati angin yang sejuk sambil merasakan cacing yang ada di perutnya meronta-ronta meminta asupan.
"Oh...anak emas ada disini toh.kemana pawang-pawang lu"tanya seorang gadis yaitu tiara
Alaska tidak mau menanggapi ia masih memejamkan mata nya.
Tiara mendengus kesal karna tidak di tanggapi.
"Cihh..sombong amat! Aneh gua sama teman-temen sekelas bahkan guru-guru pun membela dan bangga-banggain lu ampe segitunya.padahal lu tukang tidur,pemalas, dan anak baru juga sampe bela lu.pake susuk apa lu?!"
Ucapan tiara begitu mendengung di telinga alaska,entah kenapa gadis ini begitu merecokinya bahkan mereka tidak saling kenal.
"Nama lu ,tiara kan?"tanya alaskaTiara memutar bola matanya malas
"Lu budeg! Tadi gua udah memperkenalkan diri di kelas ah... gua lupa lu kan pangeran tidur,jadi mana mungkin lu denger kan?!"sarkas tiara
Alaska menghela nafas pelan.ia tak ada tenaga lebih untuk menanggapi gadis didepannya ini.dan kali ini kepalanya pusing seperti di hantam batu besar.
"Maaf tiara...gua gak bermaksud gak sopan tapi boleh gak kita bicara nya nanti?"pinta alaska dengan suara serak
"Nanti?! Gak bisa! Gua harus ngomong sekarang. Orang seperti lu haris di kasih tau,kalau memanfaatkan orang lain itu gak baik,dan oke..gua akui lu pintar ,tapi jangan bodohi mereka juga kali! Kurang apa hidup lu alaska?! Lu punya sahabat,lu punya keluarga,lu punya orang tua dan lu punya harta.Namun lu memperbudak mereka untuk ngasihanin lu dan membela lu.ahh...mungkin luka di kepala lu itu palsu ya?! Supaya mereka kasihan sama lu!" Ucap tiara dengab nada tinggi
Alaska hanya diam dan mendengarkan sampai tiara mengeluarkan unek-uneknya.
"Sudah...? Oke giliran gua. Tiara hm... nama lu bagus ,tapi lu udah coreng nama indah lu .lu berkata seolah-olah tau banyak tentang gua,seolah-olah gua paling hina,sampai memperbudak sahabat-sahabat gua.tiara maaf....gua gak sesempurna seperti yang lu bilanh tadi .lu tau kenapa manusia di sebut makhluk sempurna? Karena manusia punya akal,dan hawa nafsu.gua tidaklah sempurna bahkan gua manusia paling rendah yang bahkan tidak pantas di kasihanin...dan satu lagi jangan pernah sebut sahabat-sahabat gua bodoh! Mau lu berusaha sekuat apapun manusia tidak akan ada yang sempurna! Lu gak tau apapun tentang gua,jadi jangan sotoy jadi orang!"
Tiara di buat bungkam
Alaska kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya ia begitu lemas setelah berbicara begitu panjang.
Tiara melenggang pergi meninggalkan alaska.
"Sorry..."gumam alaska pelan
"Tiara lu bahkan gak tau gua. Lu hanya melirik gua sebentar dan memandang gua namun ,lu udah benci sama gua"lanjutnya
Renaldo yang berada di balik tempok itu mendengar semuanya.Ia cukup geram dengan murid baru itu ,lalu aldo bangkit dan menghampiri alaska.
Di tangan alaska sudah ada mie dengan di atasnya ceplok telor dan sati gelas air teh hangat.
"Alaska.."panggil aldo
Mendengar suara aldo ia langsung bangkit dan menduduki tubuhnya.
"Nih makan dulu nanti mati berabe gua"aldo bercap sarkas
Alaska terkekeh dengan lelucon sahabatnya itu.
"Gua kan puasa ,do"ucapnya bohong
"Puasan paan ? Gak usah bohong ! Udah berapa hari lu gak makan?" Ucap aldo
Aldo ini memang tidak bisa di bohongi.
"Baru 3 hari gak akan buat gua mati juga"ucapnya santai
Aldo tersenyum kecut.alaska memang jarang makan dan selalu beralasan kalo ia sedang puasa .
"Makan!"sambil menyodorkan piring dan gelas
"Wah...lu masih inget makan kesukaan gua"ucapnya girang
"Iyalah mana bisa gua lupa"
Alaska pun segera menyuap makanan itu.
"Diapain aja lu sama bokap lu malam ini?"tanya aldo serius
"Cuma di gebuk,dicambuk,terus di siram air lemon gitu aja"jawabnya santai
Aldo mengepal tangannya ,ia sangat membenci ayah dari sahabatnya beserta keluarganya .Mereka tidak adil dan selalu menyiksa,menghina,mencaci dimana pun alaska berada ,tidak mengenal tempat .
"Al,lu tinggal di rumah gua ya?keluarga gua bakal seneng kalo ada lu apalagi bunda"ajak aldo
Alaska tidak aneh dengan ajakkan sahabatnya itu daro dulu aldo dan aldi selalu mengajaknya bahkan ayah dan bunda nya aldo pun selalu mengajak alaska untuk tinggal bersama mereka ,namun alaska selalu menolak.
"Makasih ,do.tapi ,untuk sekrang gua masih mau berusaha ngedapetin kasih sayang dari bokap dan keluarga gua yg lain"tola alaska halus
"Lu harus janji kalo lu udah gak tahan tinggal sama mereka ,lu hubungin gua dan lu harus tinggal sama gua"
"Iya janji,disaat nanti gua udah capek dan hampir menyerah ,lu orang pertama yang gua hubungin dan mintain bantuan ,satu lagi ,gua pasrah jika lu dan keluarga lu nyeret gua untuk tinggal sama kalian"
Alaska pun melanjutkan makannya.ia bersyukur memiliki sahabat seperti aldo ,dia selalu peka apa yang lagi dia butuh.
Aldo menatap alaska sendu.hati nya seolahdi sayat oleh silet kala melihat begitu lahapnya alaska.ia mengutuk pada keluarga alaska yang berani menyia-nyiakan berlian yang sangat beeharga.
Aldo tidak habis fikir dengan keluarga alaska,disaat banyak orang menyukai ,mengagumi dan bangga pada alaska justru keluarganya terbalik ,malah keluarganya yang tidak menyukainya.
"Al,lu boleh capek,tapi jangan nyerah! Masih ada gua,keluarga gua,sahabat -sahabat yang lain yang menyayangilu."ucap aldo lirih
Alaska memelankan kunyahannya.ia tersenyum hangat.
"Makasih,do.tapi,maaf gua gak janji kalo gak akan nyerah."desisnya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA (T A E H Y U N G)
Ficção AdolescenteWelcome readers... Terdengar suara pecutan cambukan disuatu ruangan .Terlihat seorang remaja meringkuk kesakitan dilantai gudang.Rintihan ,erangan keluar dari bibir remaja yang bernama alaska .Remaja itu dicambuk terus menerus hingga tak terhitung s...