"Hidup kita jelas berbeda ngapain dibandingin?"
Alaska.
.
.
.
.
Happy reading!
Alaska sedamg berada di ruang khusus seleksi.Ia terus membaca materi yang kemungkinan akan muncul di lomba nanti.Sebenarnya alaska tidak mau mengikuti lomba ,namun ia harus menghargai guru guru yang mempercayakannya untuk mengikuti lomba ini.Ia harus bisa membuat teman temannya bangga atas pencapaiannnya.Dan ia tidak ingin kalah dari sahabat sahabtnya yang begitu semngat mengikuti olimpiade ini.
"Gua kira lu bakal nyerah ,al?"tiara menatap remeh alaska.
Alaska menghela nafas panjang,ia sungguh capek menghadapi perempuan yang katanya membencinya ini.
"Maaf tiara gua lagi memahami materi,so,jika lu keberatan silahkan keluar dari ruangan gua.Dan lu juga ikut lomba kan? Jadi,lebih baik lu memeprsiapkan diri .Karena gua gak akan melunak"
"Sombong amat lu,baru di percaya sama guru guru aja udah so paling pinter.Gak kebayang kalo lo menang,bakal sebesar apa kepala dan omongan lu."
Alaska mulai geram dengan perempuan ini .Ia tau tiara ingin menang ,tapi jangan menggeretak dan berbicara seperti tidak punya etika.
"Tiara,sekali lagi lu bisa keluar?"
"Kenpa gua harus nurut sma lu hah? "
Brak!
Alaska menutup pintu dengan keras ,ia benar benar muak jika harus meladeni perempuan seperti tiara.
Tiara yang melihat alaska keluar hanya berdecih kesal.
"Dia benar benar tidak mempunyai sopan santun!"
Alaska berjalan cepat menuju danau setidaknya ada sedikit ketenangan.
"Alaska? Kamu mau kemana?"tanya amora
Alaska tak mengubris pertanyaan amora,ia terus berjalan menjauh.Suasana hatinya sedang kacau ,ia tak ingin emosi kenapa orang yang tak bersalah.
Amoara terus mengikuti alaska,ia tau suasana hati alaska sedang tidak baik.
Setelah beberapa menit,mereka tiba di danau waktu pertama kali bertemu.Alaska menduduki dirinya di kursi,sedangkan amora ia berdiri di belakang alaska .Ia tak berani bertanya maupun duduk di sebalhnya tanpa disuruh.
"Mora ,duduk aja .Jangan berdiri begit kaya patung,emang gak capek?"
Amora tersenyum lebar,lalu dia duduk di samping alaska.Tidak terlalu dekat karena masih terhalang oleh buku paket alaska.
Tidak ada yang memulai percakapan ,alaska masih mengatur untuk menenangkan dirinya.Amora tersenyum kala mengingat pertama kalinya ia bertemu dengan alaska .
"Mora,makasih setiap gua lagi butuh orang buat menenangkan diri lu selalu ada di samping gua"ucap alaska tulus.
"Laska tau kan yang namanya takdir dan saling membantu? Takdir kita di pertemukan membuat kita saling membantu dalam hal apapun sebisa kita.Aku sudah pernah bilang bukan ? Jika kamu butuh tempat cerita hubungi aku ,insyallah aku bisa bantu"
Hati alaska mengahangat,ia sangat nyaman jika berada di samping amora.Amora wanita yang apa adanya namun baik hati.Ia memiliki kepekaan yang justru membuat alaska tidak bisa mengelak sama sekali.
"Alaska?"
Alaska menoleh ke arah tiara
"Aku boleh nanya sesuatu? Tapi kalo kamu gak mau jawab it's okay gapapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA (T A E H Y U N G)
Fiksi RemajaWelcome readers... Terdengar suara pecutan cambukan disuatu ruangan .Terlihat seorang remaja meringkuk kesakitan dilantai gudang.Rintihan ,erangan keluar dari bibir remaja yang bernama alaska .Remaja itu dicambuk terus menerus hingga tak terhitung s...