Delapanbelas 🍼

10.9K 491 14
                                    

Keesok hari nya setelah sarapan Beby sudah tak sabar mau pergi ke toko es krim milik bunda nya, daritadi bolak balik ke kamar bunda nya menanyakan kapan berangkat nya sedang kan Jingga ada zoom meeting diruang kerja nya. Agak kesal karena merasa dia diacuhkan Beby hanya cemberut dan duduk diruang keluarga.

" sayang nya oma..Beby sayang maafin Oma ya sayang, oma dan opa ada kerjaan yang sangat dadakan jadi tidak bisa temani Beby jalan jalan hari ini " ucap Izora yang melihat Beby sedikit cemberut

" opa janji hanya sebentar perginya nya, lusa sudah pulang dan main lagi sama Beby ya " Ucap Raiden dan menggendong Beby

" iya oma opa..janji ya nanti main lagi sama Beby " ucap Beby menunjukan jari kelingking nya yang mungil

" janjii.." ucap mereka serempak dan menautkan kelingking ny ke Beby

Setelah puas pamit ke Beby dan cucu nya yang lain, mereka segera jalan agar tidak terlambat tiba di bandara.

" anak bayi kok cemberut ajah..enggak di ajak ya? " tanya Favian yang sudah duduk disamping Beby

" lagi ngambek " ucap Beby ketus

" ngambek kok bilang-bilang " ucap Davian yang tertawa meledek

" abang enggak di ajak enggak usah ikut-ikutan ah " ucap Beby mulai kesal

" oh iya..masa sih, kan kalau ngambek nanti enggak jadi jalan.. " semakin semangat Davi meledek

Tak terima di ledek abang nya Beby yang sudah menunjukkan wajah mau nangis dengan mata berkaca kaca dan menahan kesal juga, sikembar yang melihat semakin semangat menggoda adik nya.

" ayook..kalau nangis gak jadi jalan, gak jadi juga makan es krim ditempat bunda..." ucap Ratu tiba tiba ikutan meledek nya

" 1... 2.... Tigaaa...pasti nangis "

" hiks..huawaaa..hikks...huaaaa..mamihhh...hikss.."  tangis Beby semakin kencang

" ayoo loh nangis.. Lu sih bang ledekin terus " ucap Favian langsung gendong Beby

Awal nya hanya mau ledekin tapi malah berujung nangis, Davian merasa bersalah langsung menggambil Beby dari gendongan Favian.

" cup..cup..maafin abang ya.. " ucap Davian berusaha menenangkan Beby yang masih menangis kencang

"maamih..huawaaa..hikks...huaaaa...hikss.."  tangis Beby

" ssttt...ssstt..udah ya Beby, maafin abang " dicium nya berkali-kali pipi Beby dan di usap pelan punggung Beby

" kenapa adek nya bang..kok nangis ? " ucap Jingga bingung karena suara tangis itu terdengar sampai ke lantai 3

" cup..cup sayang.. " Jingga mengambil alih gendong Beby dari Davian

Jingga berusaha menenangkan dengan menimang kekanan dan kekiri sembari mengelus punggung Beby

" siapa yang buat adek ku nangis?? " tanya Ryu yang sudah berdiri di belakang Jingga.

Seketika semua nya terkejut entah sejak kapan Ryu datang, Beby langsung membalikkan badan ke arah Ryu yang mula nya sudah berhenti menangis malah menangis lagi melihat Ryu.

" kalau Beby sampai kumat sakit nya, tunggu lah hukuman dari ku " ucap Ryu yang sudah menggendong Beby dan berjalan ke luar

" Mamaa maaf..aku ga sengaja buat adek nangis " ucap Davian menunduk

" udah enggak papa sayang..siap siap sana kalian sebentar lagi kita jalan " ucap Jingga memeluk Davian

Ditaman Ryu yang masih menenangkan tangis Beby, walaupun sudah berhenti tangis nya tapi masih sedikit segukan.

Baby B 🍼 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang