empatpuluhlima 🍼

3.9K 322 25
                                    

Happy Reading....
💙

💙

💙

Dorr..

Dorr..

Suara tembakan itu terdengar mereka semakin cepat menuju ke sana, entah siapa yang saling menembak karena mereka juga tau kalau Beby bisa menggunakan pistol.

Tembakan Beby meleset, peluru itu mengenai bagian perut Sony sedangkan dia terkena bagian bahu. Dan tubuh Beby sudah tidak kuat menahan sakit, dia memeluk tangan Bara berharap Bara membalas pelukan Beby

" Om Bara...om masih napas kan ? nanti kita kerumah sakit ya " Beby berusaha mengguncang badan Bara tapi tak ada respon

" hikss..Om Bara jangan tinggalin Beby, aa..hiks..ku  masih mau main sama om Bara " kali ini Beby menangis kencang, selain menahan sakit dia juga menangisi Bara

Sony pun dengan kondisi yang sama tapi dia akhir nya mencoba mendengarkan suara rekaman itu, Beby yang melihat Sony masih bisa berdiri dia berusaha mengambil pistol dan berniat untuk menembak nya lagi tapi di urungkan niat nya tampak nya kini Sony sadar apa isi dari rekaman itu.

"AAARRGGHHH.. bodoh!!! " teriak Sony dan membanting hp hingga hancur

" kenapa lu lakuin itu Bar.."

" Liat sekarang gua gak punya siapa-siapa lagi "

Sony berusaha membangunkan Bara, Beby yang disamping Bara hanya melihat penyesalan dan berulang kali meminta maaf. Sony menghampiri Rany, sebelumnya dia melihat Beby yang sudah tak berdaya disamping Bara hanya diam menatap pistol yang tangan Beby.

" Maaf.. Beby maafkan Om Sony dan Om Bara " lirih Sony lalu dia ngambil pistol yang ada ditangan Beby dan pergi menghampiri Rany

Dorr..
Ditengah kesadaran yang menipis Beby masih bisa mendengar suara Abang nya yang berteriak dan isak tangis dari mereka

" BEBY "

" Dek..bertahan lah nak..papih ada disini, maaf telat menolong mu " ucap Abyan

" Beby..sadar lah dek, kamu masih bisa dengar suara Abang gak ? Ucap Ryu

Pikiran mereka kacau sekarang apa yang terjadi disini, kenapa semua nya bersimbah darah dan luka dimana-mana keadaan mereka tak ada satu pun yang baik-baik saja.

" Lio dan Zhi tolong bereskan semua nya, bawa Bara dan Sony kerumah sakit yang lain nya segera kalian bereskan" ucap Arsen

Abyan yang mengendong Beby ala bridal style tatapan nya tak lepas ke Beby, dimobil Melvin berusaha menutup luka Beby yang dikepala dan luka tembak yang terus mengeluarkan darah bahkan sekarang Beby sudah sangat pucat

" Dek bertahan lah sebentar lagi kita sampai di rumah sakit " Ryu mencium tangan Beby pelan-pelan dia takut mengenai luka nya

Beby merespon genggaman tangan dari Ryu dan perlahan membuka mata nya yang dia lihat saat ini hanya ada Abyan, Ryu dan Melvin

" Abang nangis ? Nangis ajah jangan ditahan" ucap Beby pelan tapi mereka bisa mendengar

" Iya Abang nangis..Abang boleh nangis kan dek ? " Ucap Ryu disela tangis tetap menggenggam tangan Beby dan mencium tangan nya

" Papih..adek nakal ya, adek minta maaf ya "

" Adek gak nakal..adek anak baik, adek anak kuat " ucap Abyan tak tahan menahan air mata nya yang ngalir begitu saja

" Dek jangan tutup matanya, tetap bicara dek.. Beby jangan bikin takut papih " suara Abyan mulai bergetar menahan tangis nya sendri

" Adek sayang semua sama Abang, sayang juga sama mamih dan papih, semua nya adek sayang banget "

Baby B 🍼 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang