empatpuluhtujuh 🍼

3.8K 346 15
                                    

Happy reading.....

💙

💙

💙

Mansion pagi ini sudah kembali seperti dulu sebelum Beby datang ke kehidupan mereka, tak ada sarapan dimeja makan hanya melakukan kegiatan masing-masing dan bertegur sapa hanya seperlu nya.
Sudah dua hari tak ada yang bisa jenguk Beby bahkan Abyan sudah menyerahkan ke Melvin untuk dia saja yang berjaga disana. Pasrah itu sudah pasti, tapi apa daya mereka kalau keadaan Beby begitu terus bukan tidak peduli lagi tapi mereka semua lebih pasrah.

Pagi dirumah sakit Melvin lebih dahulu bertemu dengan adik nya, melakukan kegiatan rutin dan membersihkan tubuh Beby setelah itu Melvin melakukan kegiatan nya.

" Dek kalau kamu tau ini infusan sudah lama di tangan mu pasti kamu marah-marah dan segera minta dilepas, tapi sayang nya tak ada lagi suara merengek minta lepas infusan "

" Bahkan pipi mu sekarang lebih mirip bakpao, rasa nya ingin gigit saja pipi mu "

Melvin segera menghapus air mata yang tiba-tiba menetes dipipi nya, dia harus semangat agar Beby terus mendengar kata-kata semangat.

Kurang lebih satu jam setelah Melvin keluar dari kamar Beby, mata bulat berwarna coklat itu terbuka perlahan dan hanya dapat melirik karena selang yang menghalangi dia tak dapat melihat keseluruhan ruangan. Entah berapa lama dia berbaring disini menggunakan alat medis yang belum pernah dia lihat.

Beby hanya berdiam saja berharap ada seseorang yang masuk keruangan nya, sinar matahari yang masuk keruangan sedikit membuat nya untuk tidak menutup mata nya kembali. Beby berusaha menggerakkan tangan dan jari-jarinya yang bebas infusan, ada rasa nyeri sekitaran jari nya.

Tak lama suster yang biasa mengecek keadaan Beby masuk ke kamar inap dan betapa kaget nya anak yang selalu dinanti untuk sadar kini sudah membuka mata nya, suster itu hanya tersenyum dan segera menekan tombol disekitar brankar Beby. Melvin orang pertama yang dilihat Beby, begitu juga dokter Fian menyusul setelah Melvin datang.

Dokter Fian segera melepas alat-alat yang berada ditubuh Beby, sebelum nya Melvin sudah mengecek semua keadaan Beby. Melvin tak lupa mengabari keluarga nya tapi dia hanya tlp orang tua nya, untuk adik nya bisa nanti dia kabari tak lupa dia mengabari Ryu.

" Beby " panggil dokter Fian karena tak ada respon selama Fian mengecek kembali keadaan Beby

Perlahan mata itu merespon pergerakan tangan dokter Fian, tapi mata terlihat kosong dan buliran bening mulai mengalir dari sudut mata Beby. Melvin menggenggam tangan Beby dan mengelus pelan jari tangan Beby, hanya diam dan tak melihat ke arah Melvin.

" Apa ada yang sakit? " tanya Melvin

Beby menggeleng pelan, dia belum membuka suara.

" ya sudah kalau gitu, kalau ada yang sakit langsung bilang sama Abang Melvin " ucap dokter Fian

Tak ada gejala lain nya, mungkin efek karena baru sadar setelah koma hampir tiga bulan lebih itu yang membuat nya masih bingung dan belum mau membuka suara nya. Melihat nya membuka mata dan mulai merespon itu lebih baik dan ada harapan untuk semua yang menunggu.

Abyan dan Atha hampir berlari di lorong rumah sakit setelah mendapatkan kabar kalau Beby sudah sadar, kini sudah sampai didepan pintu kamar Beby Abyan masih takut kalau itu hanya mimpi setelah Atha meyakinkan Abyan baru dia membuka pintu kamar Beby.

Langkah pelan kaki menuju brankar Beby dan nampak jelas wajah Beby yang sedang memejamkan mata nya wajah yang selama ini belum dia lihat lagi, Abyan dengan sangat pelan menyentuh pipi tembem Beby dan mulai mengusap pelan pipi itu.

Baby B 🍼 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang