Fuck you

4.9K 322 0
                                    

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Jaemin berjalan menuju kamarnya setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, ia meninggalkan renjun sendirian dikamar saat ini, mata coklat itu tiba-tiba berubah menjadi merah gelap ketika aroma manis menyeruak dari ruangan yang merupakan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin berjalan menuju kamarnya setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, ia meninggalkan renjun sendirian dikamar saat ini, mata coklat itu tiba-tiba berubah menjadi merah gelap ketika aroma manis menyeruak dari ruangan yang merupakan kamarnya

Dengan cepat lelaki itu, membuka kamar itu, matanya menatap tubuh mungil yang bergerak gelisah diatas lantai itu, aroma manis benar-benar memenuhi ruangan ini membuat jaemin mengerutkan keningnya,  apa yang terjadi pada renjun dan dari mana asal aroma manis ini ?

Flashback
Malam semakin larut, aura panas terasa menusuk  membuat renjun terjaga dari tidurnya, ia menatap sekitar mendapati ruangan gelap yang ia tahu adalah kamar jaemin

Tubuhnya terasa sangat panas, lehernya terasa berdenyut dengan gelisah ia berusaha berjalan menuju luar ruangan namun beberapa langkah kaki tersebut kehilangan kekuatannya

"Panas hiks , sakit " ucapnya sambil mencakar Tubuhnya sendiri

"Tuan na hiks tolong aku" rintihnya menatap pintu yang tertutup rapat itu ....

Flashback off

Jaemin segera  berlari mendekati renjun

"Tuan na hiks panas" ucap Renjun menatap mata jaemin dengan berkaca-kaca, dengan cepat jaemin mengangkat tubuh itu dan memindahkannya keatas kasur

Renjun terus meraung bergerak gelisah diatas tempat tidur itu, aroma manis semakin menyeruak membuat jaemin merasakan gelora aneh dalam dirinya, apa ini? Kenapa renjun terlihat seperti dalam masa heat , namun ia bukan vampir atau werewolf ia hanya manusia biasa

"Hiks Tuan na, bunuh saja aku, ini sangat sakit" racau Renjun menatap jaemin dengan sendu, jaemin menahan sejenak nafasnya mendengar penuturan lelaki itu, tangannya menggepal kuat dengan cepat tubuh kekar itu mengukung Renjun tepat dibawahnya, menatap lelaki itu dengan dingin

"Bunuh saja aku Tuan, hiks aku tak bisa menahannya" lirih renjun menatap mata tajam itu, rahang lelaki itu menggeras

"Kau adalah milikku, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan ku" ucapnya dengan suara rendah tepat ditelinga renjun

"Anggh" Renjun mendesah pelan merasakan hembusan nafas hangat ditelinganya, ada apa dengan Tubuhnya kemana ia sangat ingin lelaki diatasnya menyentuhnya saat ini

"Tuanh na, panashh anghh aku mohon sentuh aku hiks" Renjun memeluk tubuh lelaki itu dengan erat memohon agar sesuatu dalam dirinya bisa menghilang

Manik coklat itu menggelap,  mencium dekat aroma memabukkan itu

"Aku akan menuruti keinginan mu" ucapnya pelan....

********

"Anghhhh, tuan na" desahan  terus keluar dari mulut mungil ketika setiap sentuhan tangan kekar jaemin menjamah tubuhnya

Lelaki dominan itu mengecup setiap inci tubuh renjun yang tanpa sehelai benang itu, kulit putih mulus dan lembut itu kini berubah menjadi penuh bercak merah ulah jaemin

Jaemin menggeram merasakan bagian bawahnya menggeras karena desahan merdu dari inangnya yang terus mengalun ditelinganya

Tubuh molek, dengan wajah memerah, dan terus bergerak gelisah dibawahnya membuat jaemin merasa gila, apalagi lelaki manis ini terus memanggil namanya

"Kau sangat menggoda, Renjun" ucap jaemin mulai menjamah bagian bawah Renjun yang sudah menengang dari tadi

Jaemin tersenyum miring melihat penis kecil yang ia genggam sekarang, dengan cepat lelaki itu meremas penis mungil itu, Renjun tersintak kaget merasakan remasan nikmat itu

"Anghhh lebihhhh cepathh, tuan na lebih cepath" racau bergerak gelisah ikut memaju mundur pinggulnya,  tubuh mungil itu mulai bergetar meremas lengan jaemin ketika merasakan sesuatu ingin menerobos keluar dari penisnya

"Tuan na,, ahhh ahh aki inginhh pipishhh, aku ingin.." tubuh mungil itu bergetar hebat ketika cairan putih itu keluar membasahi tangan jaemin, lelaki itu tersenyum menjilat cairan yang berada ditanganya dengan sensual

"Manis" ucapnya sambil menyeringai, Renjun hanya diam terengah menatap  jaemin yang kini beralihkan tangannya

Lagi-lagi renjun tersintak kaget merasakan sesuatu masuk kedalam analnya,  Renjun mendongakkan kepalanya merasakan jari jaemin yang mulai bergerak maju mundur didalam dirinya

"Rasanya aneh ahhh keluarkan angghhh ah sakit" Renjun bergerak gelisah ketika jari jaemin mengobrak-abrik analnya, tangannya berusaha mendorong jaemin

Dengan cepat lelaki itu mengunci kedua tangan mungil renjun, mempercepat gerakan jarinya, Renjun mendesah ribut padahal ini terasa sakit tapi kenapa ia mendesah seperti ini

jaemin menghentikan gerakan jarinya, membuat renjun terlihat kecewa, lelaki itu tersenyum

"Kenapa dengan wajah mu? Bukankah kau tidak menyukainya?" Ucap jaemin membuat renjun memerah , ia memang tidak menyukai aksi jaemin namun Tubuhnya menginginkannya

"Tenanglah , aku akan menggantinya dengan yang lebih besar" bisik jaemin sambil melepaskan pakaiannya

Renjun hanya diam menatap jaemin dengan tubuh atletisnya mata rubah itu bergetar melihat bagian bawah lelaki itu  terlihat mengeras dengan ukuran  berkali-kali lebih besar dari miliknya

"Cakar aku jika kau merasa sakit" ucap jaemin sambil membuka lebar kaki Renjun memperlihatkan anal yang terlihat basah itu.......

VAMPIRE Jaemren (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang