End

4.4K 285 2
                                    

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Semakin hari perut renjun semakin membesar membuatnya mudah kelelahan dan sulit beraktivitas, haechan semenjak kehamilan renjun berpindah ke mension utama untuk menjaga renjun ketika jaemin harus bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin hari perut renjun semakin membesar membuatnya mudah kelelahan dan sulit beraktivitas, haechan semenjak kehamilan renjun berpindah ke mension utama untuk menjaga renjun ketika jaemin harus bekerja

Tak lupa yoona yang menjadi sangat waspada setiap gerak gerik renjun, tak lupa jaemin yang menjadi overprotektiv kepadanya bahkan akhir-akhir ini ia tidak dibolehkan meninggalkan kamarnya

"Renjun, apa kau ingin buah?" Tanya haechan yang baru saja masuk dengan beberapa buah di dinapan, renjun tersenyum sambil menganggukan kepalanya

Dengan lahap renjun memakan semua buah itu,  nafsu makanannya sangat mengerikan sejak kehamilannya apalagi setelah mengetahui bahwa bayi yang ia kandung adalah vampir dominan tentunya membutuhkan nutrisi yang sangat banyak apalagi ia adalah manusia

"Haechan, aku bosan dikamar , temani aku ketaman ya" ucap Renjun memelas

Haechan sebenarnya ragu namun ia merasa kasihan melihat renjun ia berpikir tak akan terjadi apa-apa jika ia menemani renjun ke taman

"Hmm baiklah tapi selesaikan makan mu dulu" ucap haechan

Renjun dan haechan Berjalan-jalan ditaman sambil menikmati udara segar, tentunya dengan perlindungan yang sangat ketat renjun akhirnya bisa duduk di bangku taman itu sambil mengobrol dengan haechan

Dari kejauhan mata rubah itu mendapatkan kehadiran jaemin, lelaki itu memang cukup sibuk akhir-akhir ini membuat Renjun semakin kesepian namun sepertinya ia telah selesai dengan semua pekerjaannya

"Jaemin?" Ucap Renjun dengan antusias bangkit dan mulai berlari kearah jaemin, haechan melihat itu ikut berlari sambil berteriak agar renjun tidak berlari

Jaemin menatap khawatir Renjun yang tengah berlari mendekatinya, mata tajam itu membola dengan cepat ia berpindah tempat menangkap tubuh renjun yang hampir saja terjatuh akibat tersandung batu itu

"Sayang, jangan berlari seperti itu " ucap jaemin khawatir sementara renjun hanya tersenyum polos, jaemin mengelus wajah renjun mengecup pelan keningnya,  ia sangat merindukan istrinya ini

"Kyaa!" Renjun terperanjat kaget ketika tubuhnya tiba-tiba melayang, jaemin mengangkat tubuh itu dengan begitu ringan, renjun tersenyum melilitkan tanganya pada leher lelaki itu

"Aku sangat merindukan  , sayang" ucapnya menatap lautan biru yang bersinar didalam iris mata Renjun,

"Aku juga merindukanmu " ucap Renjun memeluk erat tubuh jaemin membuat lelaki itu terkekeh gemas

*****

Siang berganti malam, jaemin dan renjun sedang menikmati waktu mereka seperti biasa renjun berada dipangkuan jaemin sedangkan jaemin asik mengelus perut buncit renjun

"Akh" renjun sedikit meringis membuat jaemin memandang renjun khawatir

"Ada apa sayang?" Tanya jaemin mengelus wajah renjun, renjun tersenyum menatap wajah panik jaemin

"Ia mendang terlalu kuat" ucap renjun sambil mengelus perutnya diikuti oleh jaemin, tangan kekar itu dapat merasakan tendangan cukup kuat dari perut Renjun

"Nak, jangan menyakiti ibumu " ucap jaemin mengecup perut itu membuat renjun terkekeh geli

"Apa kau bahagia ?" Tanya jaemin membuat renjun terdiam sedetik kemudian ia tersenyum mengelus rahang tegas jaemin

"Sangat bahagia " ucap Renjun menatap manik coklat itu dengan dalam, jaemin tersenyum ia sangat bahagia manik biru itu kini selalu berkilau dan bercahaya seolah memantulkan bintang-bintang

"Terima kasih telah lahir didunia ini renjun" ucap jaemin membuat renjun tanpa sadar meneteskan air matanya, selama ini ia selalu berpikir bahwa tak ada gunanya ia lahir didunia dan berpikir ingin mati saja namun lelaki ini berterima kasih padanya karena telah hari didunia?

"Ada apa? Apa masih sakit? " jaemin khawatir melihat butiran air itu jatuh dipipi mulus itu, renjun hanya menggeleng ringan

"Aku bersyukur lahir didunia ini hiks" ucap Renjun terisak membuat jaemin menarik tubuh mungil itu kedalam dekapannya

"Stttt jangan menangis lagi sayang " ucapnya pelan ia menjauhkan tubuhnya mendekap wajah cantik yang masih terlihat memerah karena menangis

Jaemin melumat bibir ranum yang membuatnya  candu itu, Renjun mengalungkan tangannya dileher lelaki itu memperdalam lumatan mereka, tangan kekar itu ikut melingkar dipinggang ramping Renjun, beberapa menit Jaemin melepaskan lumatannya menatap wajah renjun yang terengah kehabisan nafas, ia tersenyum mengusap bibir mungil yang membengkak itu dengan pelan

"Aku mencintaimu Renjun" ucapnya pelan membuat Renjun tak bisa menahan senyumannya

"Aku tahu " ucap Renjun membuat jaemin ikut tersenyum lebar

*********************************************

VAMPIRE Jaemren (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang