Chapter 2

57 9 0
                                    

CHAPTER 2

Jangan lupa Follow, Vote dan Komentar.

.
.
.

By
Silvia Cherry

.
.
.

Selamat membaca

.
.
.

Sakura menatap senyuman itu tak senang!

Setelahnya Sakura memasang ekspresi yang kurang menyenangkan, dirinya memasang ekspresi horror karena mendengar kata perjodohan yang hanya akan membuatnya mual.

Sakura menatap wajah kakeknya yang berseri-seri dengan tatapan horrornya, “Apa kau gila?” Sakura kelepasan dengan berteriak, baiklah ia sangat tidak percaya hingga ia tak peduli dan hanya ingin berteriak. Dirinya benar-benar menatap tidak percaya kearah kakeknya itu.

Sakura, dirinya sudah lupa bahwa ia kehilangan control atas raut wajahnya.

“Are, kenapa Saki-chan? Usiamu itu sudah cukup untuk menikah. Bahkan terhitung sudah matang.” Ujar Hashirama dengan tenang tanpa beban.

Sakura semakin menatap tidak percaya kearah kakeknya itu.

‘Tidak bisa begini, yang benar saja.’ Batin Sakura sangat terkejut dan ya mau tidak mau membuat Sakura kembali membenahi ekspresinya. Sakura memejamkan matanya dan sejenak menarik nafasnya untuk menjawab kakeknya itu memerlukan kesabaran dan ketenangan.

“Kakek. Usiaku baru 18 tahun jika Anda melupakannya.” Ucap Sakura dengan tegas menatap kakeknya itu. Ia benar-benar harus bertindak tegas jika tidak ingin orang-orang memaksanya.

Hashirama sendiri yang ditatap Sakura dan melihat tatapan dari cucunya itu menghela nafas, ‘Anak ini jelas takkan bisa dipaksa’ piker Hashirama yang sangat jelas melihat tatapan milik cucunya itu yang menurun dari istrinya.

Sedangkan orangtua Sakura sudah berpindah diri dan duduk di tempat makan. Mereka hanya duduk dan memperhatikan Sakura beserta Hashirama dari meja makan.

Oh tidak, hal yang tidak akan menyenangkan terjadi!!!

Ibu Sakura, Haruno Mebuki berdiri dari kursinya dan menumpukan kedua telapak tangannya diatas meja dan sedikit tersenyum.

Sedangkan suaminya Haruno Kizashi dengan wajah datarnya menatap Mebuki yang tiba-tiba berdiri seolah berkata apa-yang-akan-kau-lakukan?

Mebuki yang sadar ditatap suaminya itu merubah fokus tatapannya kearah Kizashi sekilas dan dengan raut datarnya.

Ia tidak memperdulikan Kizashi.

Lalu dirinya kembali menatap sosok Sakura dan ayahnya, “Ayah, duduklah dahulu dan mari kita sarapan. Nanti saja membahasnya.” Ajak Mebuki dan kembali duduk ditempat duduknya.

Hashirama menatap Mebuki, putrinya itu sekilas dan kembali menatap kearah Sakura yang masih dengan raut datarnya.

Gadis itu, Sakura yang ditatap oleh Hashirama hanya bisa dengan segera mengalihkan tatapannya kearah lain, tidak melihat kakeknya. Hanya sebentar, sebenarnya ia takut jika kakeknya memasang wajah datar sepertinya.

Terlalu mengintimidasi.

Sakura akhirnya menghela nafas dan mengajak kakeknya itu, “Baiklah, sarapan dahulu dan nanti saja kakek. Maksudku membahasnya.” Sakura menatap kakeknya dengan ragu.

Hashirama yang mendengar ucapan Sakura langsung mengangguk mengiyakan
ajakan dari cucunya.

Kedua manusia yang terlahir berbeda generasi berjalan kearah meja makan, ya kakek dan cucu itu berjalan dengan kalem.

Haruno Sakura Love !!! [SAKURA FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang