05

4.9K 494 4
                                    

                OBSESSION

BAGI YANG MAMPIR JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN KOMEN AGAR UPDATE LEBIH CEPAT

Saat ini Kaili sedang berbaring di atas ranjang nya dia berniat untuk menangkap pelaku yang mencupang lehernya dengan berpura-pura tidur.

Kaili sangat yakin seseorang itu akan datang lagi malam ini, karena sekali seseorang melakukan hal mesum hal itu kan terjadi lagi.

Kaili sudah menyiapkan jarum panjang tapi tipis yang saat ini di genggam nya, dia akan menyerang orang itu menggunakan jarum.

1 jam 2 jam 3 jam waktu telah berlalu namun niat Kaili untuk menangkap pelaku tersebut membuat matanya tidak mengantuk sama sekali. Atau ini adalah kelebihan yang bisa tidak tidur selama dua hari penuh karena pekerjaan nya sebagai Aktor hingga memiliki waktu tidur yang berantakan yang membuat nya mengalami insomnia.

Terdengar suara pintu terbuka secara perlahan, Kaili mengatur nafas nya agar bernafas dengan tenang untuk tidak menimbulkan kecurigaan bahwa dia hanya berpura-pura.

Langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya 'tap tap tap'.

Kaili dapat merasakan belaian lembut di wajahnya membuat nya mual dengan orang mesum ini. Membuat nya teringat akan fans fanatiknya yang menaruh kamera di dalam kamar mandinya yang membuat nya trauma dan harus konseling selama sebulan untuk meredakan trauma nya.

Saat Kaili merasakan hembusan nafas menyentuh wajahnya dia bersiap-siap untuk menyerang.

'Tahan sebentar lagi tunggu tunggu dan sekarang'

Saat bibir orang tersebut menyentuh sisi kanan pipinya Kaili langsung menyerang nya menggunakan jarum di tangannya secara tiba-tiba.

Serangan mengenai leher orang misterius itu namun serangan sangat dangkal dan pasti hanya meninggalkan goresan ringan, karena refleks orang tersebut sangat luar biasa.

Kaili menatap pria yang menunduk memegangi lehernya.

"Tuan muda Val."

"Heh Aku ketahuan."

"Jadi Tuan muda yang melakukan ini kepada  Saya."

Val menatap darah yang ada di telapak tangannya jarum itu berhasil melukai lehernya namun lukanya sangat dangkal bahkan tidak sakit sedikit pun. Luka seperti ini hanya seperti di gigit semut bagi Val yang merupakan seorang ksatria.

"Ternyata kucing bisa menyerang singa juga ya."

Val mendekat dan merangkak naik ke tempat tidur.

Kaili benar-benar merasa sangat marah saat ini dia benar-benar ini memukuli Val saat ini juga. Tidak peduli bahwa dia akan di hukum atau pun mati karena melukai seorang bangsawan.

Melihat Kaili yang semakin dekat kepadanya membuat nya menampar wajah Val dengan sangat keras bahkan tangannya yang menampar pipi Val terasa sakit.

Val terdiam dan merasa tidak percaya bahwa budak rendahan didepan nya berani-beraninya menampar nya.

Dalam seumur hidup nya tidak pernah ada yang memperlakukan nya seperti ini. Val menatap tajam Kaili, matanya sangat dingin dan menyeramkan. Dia mengeluarkan aura nya untuk mendominasi Kaili.

Kaili merasakan tekanan yang sangat besar dari Val yang membuat nya benar-benar merasakan takut.

Val mencengkeram leher Kaili hingga membuat Kaili kesakitan dan sekali-kali terbatuk.

Satu tangannya mencengkram leher Kaili dan satu tangannya lagi mencengkeram kedua tangan Kaili dan menaruh nya di atas kepala Kaili hingga Kaili berbaring tidak bisa memberontak.

'sangat tidak masuk akal semua kekuatan orang di komik ini'

Val melihat Kaili yang menatapnya bukan dengan tatapan memohon namun tatapan tajam yang seakan dia ingin mengancam Val, namun semarah apapun kucing tidak akan bisa mengalah kan singa.

Semakin melawan Kaili semakin Val ingin menghancurkan nya.

Val menciumi wajah Kaili secara brutal, Kaili terus menggeleng-gelengkan kepalanya kekanan dan kekiri agar Val tidak bisa menciumi dirinya.

Val semakin mengencangkan cengkraman tangan nya di leher Kaili hingga membuat Kaili tidak lagi bisa menggerakkan kepalanya.

"Gila aroma tubuh mu benar-benar manis dan membuat candu."

Kaili merasa kesadarannya akan hilang, namun Kaili tidak ingin kalah dari orang yang berusaha melecehkan nya ia menggerakkan sekuat tenaga yang tersisa di tubuh nya.
Kaili menghantam kepala Val menggunakan kepalanya dengan sekuat tenaga. Dan ini berhasil di lakukan,Val melepaskan semua cengkraman dan meringis kesakitan.

Kaili memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong Val menjauh dan Kaili bangkit dari tempat tidur. Kaili dapat merasakan darah mengalir di kepala nya membuat tanda sekeras apa dia menghantam kepala Val.

Val merasa penglihatan nya menjadi kabur dia melihat Kaili yang berdiri memegang jarum berniat menusuk titik nadi di lehernya.

Kaili bersiap-siap menusuk titik nadi di lehernya dia lebih memilih mati dari pada di lecehkan oleh orang di depannya, siapa tau jika dia mati dia akan kembali ke dunianya. Namun, jika dia tidak kembali dia sudah mempersiapkan diri nya untuk mati.

Saat jarum itu hampir mengenai leher Kaili angin kencang membuat jarum itu terbang dan menancap di dinding kamar.

Val menggunakan sihir anginnya untuk mencegah perbuatan Kaili yang ingin membunuh dirinya sendiri.

Saat pengelihatan nya sudah tidak kabur lagi dia berdiri di hadapan Kaili menatap Kaili yang menatapnya penuh kebencian.

"Segitu ingin matinya kau ketika Aku menyentuhmu."

"Aku lebih memilih mati daripada disentuh oleh bajingan mesum seperti dirimu."

Keributan yang terjadi di kamar Kaili membangunkan beberapa pelayan. Mereka mengetuk pintu kamar Kaili

"Kaili! Apa yang terjadi!."

Suara berisik pelayan mengetuk pintu Kaili membuat wajah Val cemberut masam.

Val langsung lari kearah jendela dan lompat begitu saja dari lantai 2. Kaili menatap ke bawah jendela dia dapat melihat Val mendarat dengan baik dan sempurna menggunakan sihir anginnya.

Seketika keberanian yang di tunjukkan oleh nya langsung lenyap begitu saja kakinya gemetar keringat mulai muncul di dahinya. Kaili terduduk kakinya tidak sanggup untuk berdiri.

Sebenarnya dia tidak ingin mati namun tidak ada pilihan lain. Untung saja dia tidak jadi mati.

Suara pintu di dobrak terdengar di telinga Kaili.

'Sial dia harus membayar kerusakan pintu itu menggunakan gajinya.'

Tiga orang pelayan wanita dan satu orang pelayan pria memasuki kamar Kaili, mereka melihat Kaili yang terduduk di samping jendela. Melihat wajah pucat dan keringat di dahi Kaili membuat mereka cepat-cepat memindahkan Kaili ke tempat tidur.

Beberapa kali mereka bertanya kepada Kaili apa yang terjadi namun Kaili hanya berkata dia hanya bermimpi buruk dan berbicara dalam tidurnya.

Mereka semua tidak percaya, kebohongan Kaili dapat di lihat sangat jelas namun mereka tidak ingin mongorek lebih dalam apa yang terjadi ketika Kaili masih baik-baik saja.

AKAN UPDATE KEMBALI KETIKA ADA YANG MENINGGALKAN JEJAK

OBSESSION!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang