Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
_____________________________.
.
.
.
.
.
......Rui duduk di bantu Alva yang meletakkan satu bantal untuk sandaran pada punggungnya.
Ia lantas menatap kedua temannya yang sedari tadi berbicara dengan cemas bercampur senang.
"Abang, abang kenapa gak ngasih tau kalau Bang Rui di rumah sakit? Aku udah khawatir tau pas denger Abang Rui kecelakaan" Ujar Ary seraya menatap Andara.
"Yahh gimana mau ngasih kabar kalau kita sendiri ikut cemas nungguin dianya bangun" Sahut Andara menjawab.
"Abang, abang udah baikkan?" Ary beralih menatap Rui yang sedari tadi menyimak.
"Yahh kurang lebih, apa aku ketinggalan sesuatu saat di sekolah?" Ujar Rui seraya menatap Andara.
"Hmm, kalau soal itu di sekolah kita ke datengan siswa baru, dia masuk ke kelas 11a IPS. Oh ya sama si PPB udah balik ke sekolah lagi" Ujar Andara menjelaskan.
"Hmm? PPB?" Heran Ary yang mendengar kata asing pada Andara.
"Bocah lo masih kecil buat paham masalah beginian" Ujar Andara dengan entengnya.
"Ary bukan bocah ya! Ary udah genap 16 tahun tau!" Ujar Ary yang tak terima di katai bocah.
"Hilih iyain dah.."
"Kalian, jangan terlalu keras berbicara nya. Ini rumah sakit" Tegur seorang wanita paruh baya yang baru saja selesai mengupas buah yang ia bawa.
Bella Madison. Ibu dari keluarga Indratama itu terlihat datang bersama si sulung, yang kedua dan Andara sendiri. Suami dan putranya yang lain? Mereka dalam perjalanan.
Bella menghampiri Rui dan meminta Alva untuk bergantian. Walau tak tega akhir nya Alva mengalah dan membiarkan Bella duduk di sana.
Sedangkan Bella terlihat beralih menyuapi Rui saat melihat si empu terheran.
"Buka mulutnya sayang, kamu beberapa hari ini belum makan kan? Biar agak enakan tenggorokan nya" Ujar Bella menyadari kebingungan Rui.
Rui sendiri memutuskan menurut dan memakan buah yang sudah di kupas Bella dan dengan seksama mendengarkan penjelasan Andara tentang PPB yang ia ceritakan tadi.
"Namanya Aleena Wiliam, kenapa di sebut PPB karena rumornya dia pernah keluar masuk hotel pas malem. Dan yang bikin dia terkenal banget karena dianya caper ke semua orang di sekolah. Kek barang jualan aja dia laku terus"
"Dan beberapa siswa sering di jadiin pion nya buat jadi pelindung dia kalau dia lagi kenapa-napa, dan begonya yang mihak dia percaya gitu aj—aduh!"
Tak
Andara yang masih menjelaskan terlihat mengaduh kesakitan saat kepalanya di jitak oleh Rui dengan kuat.
"Apaan sih? Gue lagi njelasin loh" Sungut nya tak terima.
"Disini ada orang yang lebih tua, jadi hormati mereka. Dan lagi yang ada disini ibu kamu sendiri, jaga bahasa nya" Tegur Rui seraya menatap sinis ke arah Andara.
"...."
"Ya, maaf aku kebawa suasana" Sahut Andara dengan sedikit penyesalan.
Karya Indratama, putra kedua Indratama dan si sulung termasuk Alva terdiam saat melihat bagaimana Rui menegur Andara.
"Lain kali jangan di ulangi, dan lagi jangan minta maaf ke aku" Ujar Rui seraya mengusap kepala Andara.
"Iya, Maaf"
_____________________________
__________________________
_____________________
_____________
________T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...