PART 8

2.5K 138 2
                                    

Sudah beberapa hari ini Taeyong merasakan badannya terlalu letih, ia juga kerap merasakan pening di kepalanya. Nafsu makannya juga semakin memburuk.

Taeyong sedang menyantap makan siangnya di sebuah cafe. Meskipun perutnya terasa tidak nyaman namun ia harus tetap mengisi perutnya karena Taeyong membutuhkan tenaga untuk bekerja di butiknya.

Taeyong melihat dari kejauhan seorang lelaki yang sangat ia kenal memasuki cafe tempatnya makan siang itu. Lelaki itu terlihat bersama dengan seorang anak lelaki kecil.

Taeyong terus memandang lelaki itu sampai lelaki itu duduk di sebuah kursi di cafe itu. Taeyong merasa marah kepada lelaki itu. Karena lelaki itu, Taeyong menghadiri sebuah peresmian hotel dan berakhir seks dengan putranya sendiri.

Taeyong berdiri dan berjalan untuk menghampiri lelaki itu.

"Kukira kamu sahabatku Ten, tapi ternyata kamu penghianat!". Kata Taeyong dengan amarahnya.

Ten yang mendengar itu sontak terbangun dari duduknya. Dia tidak menyiapkan jawaban apapun untuk Taeyong.

"Tae!".

"Apa? Kamu mau minta maaf? Maafmu itu tidak akan berarti, karena kamu keluargaku hancur!". Kata Taeyong.

"Tae duduklah aku ingin menjelaskan sesuatu padamu!". Kata Ten.

Taeyong langsung mendudukkan dirinya bersiap untuk mendengar penjelasan dari Ten.

"Mae kakak cantik ini siapa?". Tanya anak lelaki kecil yang sedang bersama Ten.

Ten membelai lembut kepala anak itu, dan hal itu tidak luput dari perhatian Taeyong.

"Chanie, dia adalah teman mae!".

Anak lelaki yang dipanggil Chanie itupun menganggukkan kepalanya.

"Chanie, lihat itu!". Kata Ten sambil menunjuk playground di dalam cafe itu.

"Wow playground?".

"Bermainlah di sana, mae akan bicara sebentar dengan teman mae!".

"Siap!".

Anak lelaki itu langsung berlari ke playground di dalam cafe tersebut.

"Siapa dia?". Tanya Taeyong sedikit kethus.

"Dia, anakku!". Jawab Ten.

"Kamu sudah menikah?".

Ten menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak menikah!".

"Lalu?".

"Dia hanya sebuah kesalahan yang tak pernah kusesali kelahirannya. Tapi aku tidak tahu siapa ayah Chanie sebenarnya!".

Taeyong memutar bola matanya malas.

"Aku tidak ingin mendengar curhatan hidupmu. Itu urusanmu. Jelaskan sesuatu padaku tentang malam itu. Bagaimana kamu bisa mengenal Jaehyun dan berkomplotan dengannya!".

"Tae".

Ten terlihat menghela nafas.

"Jaehyun menggunakan Chanie untuk mengancamku. Jadi malam itu ....

Flashback

"Sebentar!". Teriak Ten tatkala mendengar ketukan di pintu apartemennya.

Ceklek

Ten sedikit memundurkan tubuhnya karena terkejut dengan kedatangan seorang lelaki di hadapannya.

Tanpa dipersilahkan masuk oleh Ten, lelaki itu masuk begitu saja ke dalam apartemen sempit milik Ten, lelaki itu melihat seorang balita sedang terbaring di nakas berukuran sedang itu.

NO TITTLE | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang