PART 3

3.2K 195 3
                                    

Taeyong merasa sangat marah kepada anaknya. Bagaimana mungkin bisa anak kandungnya melamarnya di depan semua orang. Taeyong muak, setelah tepuk tangan itu. Taeyong berbalik dan pergi meninggalkan Jaehyun.

Grep

"Tae!".

Seseorang yang Taeyong cari selama ini kini berdiri di hadapannya. Ten, si pemberi undangan kini menampakkan batang hidungnya. Taeyong merasa kecewa kepada Ten, apakah Ten ada kaitannya dengan rencana konyol milik Jaehyun?

"Apa maksudmu mengundangku seperti ini? Kamu bersekongkol dengan Jaehyun? Kamu tahu dia siapa? Dia anakku Ten, anak kandungku!". Kata Taeyong penuh amarah.

"Tenanglah. Aku tahu. Biar aku menjelaskannya!". Jawab Ten.

Ten membawa Taeyong duduk di salah satu kursi undangan. Wajah Ten menyiratkan keraguan, ada sesuatu yang Ten sembunyikan.

"Apa yang kamu ingin jelaskan?". Tanya Taeyong.

Ten menggenggam sebuah gelas, tangannya sedikit gemetar.

"Minumlah dulu agar kamu tenang!". Kata Ten sambil menyodorkan gelas berisi cairan kuning itu.

Tanpa berpikir panjang, Taeyong meraih gelas itu dan menenggak cairan di dalamnya hingga tandas.

Namun aneh, cairan itu sangatlah panas masuk ke dalam kerongkongannya, ia merasakan sebuah gelenyar aneh memenuhi tubuhnya yang paling dalam.

"Tae, maafkan aku. Aku harap tugasku sudah selesai!". Kata Ten lalu pergi meninggalkan Taeyong yang masih dalam keadaan menahan sesuatu yang aneh di dalam dirinya.

"Te Ten!". Panggil Taeyong.

Rasanya sangat aneh, tak ada yang menyentuh Taeyong, namun rasanya seperti Taeyong merasakan sebuah rangsangan dari Yunho namun ini rasanya sangat luar biasa. Taeyong berusaha menahan gelenyar itu, menyalurkannya dengan menggenggam erat ujung jasnya.

"Hngh!".

Bodoh sekali. Bahkan Taeyong mulai kehilangan akalnya, ia mulai mengeluarkan desahan laknatnya.

"Kamu tidak apa apa sayang?".

Suara berat seseorang berhasil mengalihkan perhatian Taeyong, Taeyong mendongak untuk melihat siapa orang itu. Taeyong sadar, seseorang itu adalah anaknya, Jaehyun.

Dan apa apaan itu, Jaehyun memanggilnya sayang? Sangat menjijikkan, Taeyong sangat muak, tapi birahinya seakan ingin disentuh oleh Jaehyun.

Jaehyun mendekat ke arah Taeyong.

"Ja jangan mendekat!". Kata Taeyong.

Mata yang sayu itu membuat Jaehyun semakin melebarkan seringaiannya. Mata orang yang melahirkannya itu sangatlah seksi. Jaehyun tak mengerti, apa yang membuat seseorang yang dia obsesikan itu semakin lama malah semakin cantik.

Beda sekali dengan Yunho, Yunho terlihat sangatlah tua, hingga tidak pantas jika harus bersanding dengan Taeyong. Jaehyunlah yang pantas bersama Taeyong. Bukankah begitu tuan Jung Jaehyun?

Seakan tidak mendengar himbauan dari Taeyong, Jaehyun justru mendekap pundak Taeyong dengan kedua tangannya, menatap netra hitam yang sekarang sayu itu.

"Apa kamu butuh bantuanku?".

"Hah hnghhh!".

Sentuhan Jaehyun semakin membuat gelenyar itu menjadi. Taeyong merasakan rangsangan yang hebat, hingga ia menginginkan seseorang menyentuhnya, memasuki dirinya sedalam mungkin, menumpahkan segala yang tertahan di dalam dirinya saat ini.

Taeyong rasanya tak bisa menahan lagi, Taeyong berdiri dengan segera dan memeluk tubuh Jaehyun.

"Jae bawa aku pergi dari sini!". Bisik Taeyong.

NO TITTLE | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang