PART 11

2.4K 146 5
                                    

Taeyong menangis sesenggukan setelah membaca kembali berita hari ini yang mengabarkan bahwa sahabatnya Ten dan anak kecil yang bersamanya saat itu meregang nyawa dengan keadaan yang begitu mengenaskan.

"Mungkin besok kamu tidak akan bisa bertemu denganku lagi, tapi aku tidak menyesal karena aku sudah menjelaskannya kepadamu, jadi tolong Tae, maafkan aku!". Kata Ten.

Sontak Taeyong teringat dengan perkataan Ten saat ia bertemu dengannya di sebuah cafe.

"Seharusnya aku tidak memaksamu bercerita Ten, maafkan aku. Ini semua karena aku!". Gumam Taeyong.

Taeyong sedang bersandar di pintu kamar mandi mansionnya sekarang. Tiba tiba saja ia teringat dengan pesan email yang dikirimkan oleh sekretaris ayahnya di Chicago. Taeyong segera membuka ponselnya kembali dan mencari nomor yang sudah ia simpan di ponselnya. Dengan sedikit tergesa Taeyong segera menekan tombol hijau di ponselnya.

"Hello, I'm Taeyong. Is it true that you are my father's secretary?".

"Yes, right. Are you Mr Lee's son?".

"Where is my father?".

"Mr. Lee died about five years ago. The police found Mr Lee dead in his car. Police suspect it was a case of suicide".

Taeyong merasakan lemas yang hebat tatkala sekretaris itu bilang ayahnya meninggal karena bunuh diri. 

"But my father couldn't possibly do it". Kata Taeyong lirih berusaha untuk tidak mempercayai bahwa sang ayah tewas ditangan ayahnya sendiri.

"You're right. But the police found no evidence of murder there. Mr Lee died after inhaling poison gas which he deliberately put in his car. Since his death, Mr. Lee's company has changed hands to your son. And reportedly after that Mr. Jung Jaehyun returned to Korea. Haven't you met him yet?".

Tangan Taeyong seakan tak bertenaga, ponsel yang tadi ia pegang merosot jatuh begitu saja. Taeyong terus menangis hingga tak menghiraukan panggilan dari seseorang di sambungan telfon itu.

"Appa tak mungkin melakukannya. Ini semua karena aku. Jaehyun seperti ini karenaku. Ini semua salahku, ini salahku!". Tangis Taeyong sambil terus memukuli kepalanya.

Taeyong merasa semua yang terjadi adalah karena dirinya. Terutama Jaehyun. Jaehyun menjadi seseorang yang mengerikan karena Taeyong. Jika saja Jaehyun lahir dari rahim yang berbeda, mungkin Jaehyun tak akan pernah semengerikan ini.

- No Tittle -

Jaehyun mematikan ponselnya, kini ia sedang duduk di kursi kebesarannya. 

"Tak ada satupun manusia yang bisa kupercaya. Satu persatu bajingan bajingan itu menghianatiku. Apakah kamu juga akan menghianatiku John?". 

Johnny, yang sedang berdiri di hadapannya pun tengah memperhatikan pembicaraan sang atasannya itu.

"Saya tidak akan menghianati anda bos!". Jawab Johnny.

"Tapi, bagaimana jika kamu menghianatiku?". 

Johnny menelan kasar ludahnya.

"Maka bunuhlah saya!".

Jaehyun merasa puas dengan jawaban bawahannya itu. 

"Sewa seseorang untuk menghabisi nyawa Yeri!".

"Baik bos!".

- No Tittle -

hari sudah sangat malam, Jaehyun yang baru saja pulang dari perusahaan berjalan gontai menaiki tangga mansionnya. Senyuman jaehyun mengembang tatkala mendapati Taeyong yang berdiri sambil bersedekap dada di depan pintu kamarnya.

NO TITTLE | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang