♔ Transmigration King ♔

PROLOGUE

"Berikan makanan ini kepada raja, dan beritahu kepada orang kepercayaan palsunya itu, jika sayuran ini tidak diberi racun, jika dia diminta raja untuk mencoba makanannya terlebih dahulu, maka bisikan kepadanya tentang hal ini. Paham?" Seorang pelayan wanita yang tengah memegang nampan makanan itupun langsung saja mengangguk.

"Paham yang mulia ratu," ujarnya sebelum pergi dari sana, membuat sang ratu tersenyum licik.

'Sebentar lagi, kau akan wafat... Suamiku tercinta...' ujar seorang wanita berparas cantik itu, sambil tersenyum licik.

Sementara itu, pelayan tadi yang membawakan makanan untuk sang raja kini tengah menyajikan makanan tersebut untuk sang penguasa kerajaan tersebut.

Seorang pengawal tiba-tiba saja berbicara kepada sang raja, membuat sang raja langsung menoleh dan menanggapi pengawal itu, membuat sang pelayan langsung saja membisikkan sesuatu kepada orang kepercayaan raja.

Pria itupun langsung mengangguki bisikan sang pelayan itu sambil tersenyum smirk.

"Yang mulia, anda sudah boleh mengonsumsi makanan ini. Saya sudah menguji nya tadi, dan makanan ini aman untuk dikonsumsi," ujar orang kepercayaan raja, membuat sang raja tersenyum kearahnya.

"Baiklah kalau begitu, pergilah dan makan malam bersama yang lainnya. Aku bisa makan sendiri disini", ujar sang raja sambil tersenyum.

Semua orang yang ada disana pun langsung membungkuk hormat kepada sang raja, sebelum pergi dari sana.

Fandricko Zalesh, seorang raja yang terkenal dengan kebaikan dan kemurahan hatinya, dan sangat disayangi serta di tinggikan oleh para rakyatnya, raja yang selalu membawa kemenangan bagi kerajaan nya setiap kali berperang, dan raja yang selalu mengutamakan rakyat, dibandingkan dirinya sendiri.

Dia jatuh hati pada seorang gadis desa yang menawan, dan rendah hati, hingga pada akhirnya dia menikahi gadis itu, dan mengangkatnya menjadi ratu dikerajaannya.

Namun tanpa dia ketahui...

Leyllia, wanita yang sangat dicintainya itu ternyata adalah seseorang yang hanya berpura-pura mencintainya saja.

Dia adalah wanita yang rakus akan harta, tahta, dan kemuliaan, hingga tiba-tiba saja muncul ide gila di otaknya, dengan membunuh raja agar dia bisa menduduki tahta sang raja, dan menikah dengan seseorang yang dia cintai, yang saat ini berstatus sebagai 'Orang kepercayaan raja.'

Dia, dan kekasihnya yang merupakan orang kepercayaan raja itu, menghasut semua penghuni istana, dengan mengatakan bahwa sang raja bukanlah raja yang baik, dibalik kebaikannya, dia adalah seorang iblis yang jahat, yang hanya menginginkan rakyat untuk menjadi budaknya, hingga pada akhirnya semua pengawal, dan pelayan disana pun percaya, dan melakukan semua perintah mereka untuk membunuh sang raja.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Beberapa menit setelah memakan makan malamnya, raja Fandricko tiba-tiba saja terbatuk-batuk, dan memegang dadanya yang terasa sangat sakit, dan sesak.

'Apa yang terjadi padaku sebenarnya?' batuk sang raja sambil terus memegang dadanya yang terasa sakit, hingga...

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Sebuah cairan kental berwarna merah tiba-tiba mengalir dari hidungnya, dadanya terasa sangat sakit, dan kepalanya pun serasa seperti berputar-putar, hingga pada akhirnya...

Prok! Prok! Prok!

Ruangan yang tadinya sunyi, kini terdengar suara tepukan tangan dari seseorang yang sangat dikenal oleh raja, yaitu orang kepercayaannya.

"Wahhh sayangku! Kau sangat luar biasa! Racun apa yang sudah kau masukan kedalam makanan nya, sehingga bisa bereaksi secepat ini?"

Degh...

"K-kamu..." Sang raja yang sudah tidak bisa lagi menggerakkan tubuhnya, kini menatap tak percaya kepada orang kepercayaannya tersebut.

Sang ratu bersmirk, sambil mencengkram dagu suaminya, " Tentu saja racun yang paling mematikan, yang pernah ada di negeri ini, sayangku... Dan tinggal menunggu detik lagi, si hama menjijikkan ini akan segera tiada..." Ujar sang ratu sebelum dia tertawa jahat.

"Persetan dengan kalian semua! Kalian akan m-en-anggung a-akibat-nya n-nant-i...." Nafas rasa Fandricko seketika memberat, sebelum matanya tertutup, dan menghembuskan nafasnya yang untuk terakhir kalinya.