"Selamat datang, perkenalkan saya Adrian. Saya sebagai pemandu kalian di sini!" Ujar seorang pemandu wisata, kepada keluarga Dixon.
Hari ini mereka mengunjungi kerajaan, setelah seharian kemarin berdiam diri di apartemen.
"Kak coba tanya kalo kita bisa masuk," bisik Erland kepada Alden.
"Kak Adrian, apakah kita boleh masuk kedalam?" Alden segera menuruti permintaan sang adik.
Si pemuda bernama Adrian itu menggeleng pelan, sebelum menjawab, "Dalam istana sangat dijaga dan dirawat oleh masyarakat lokal. Tidak ada wisatawan yang boleh masuk kesana, karena dianggap akan merusak barang-barang peninggalan yang sangat dijaga. Jadi kita hanya bisa mengelilingi halaman istana saja!"
Erland mengangguk mengerti, hatinya menghangat mendengar hal itu. Betapa sangat sayang warga masyarakat nya kepada istana ini, sehingga keturunan-keturunan mereka pun masih sangat menjaganya agar tidak dirusak.
"Baiklah kalau begitu, nak tidak apa-apa, kan?" Sahut Varen sambil bertanya kepada sang anak. Erland mengangguk sebagai jawaban, tidak apa-apa jika tidak boleh masuk ke dalam.
"Baiklah, mari kita mulai dari gerbang sini!" Ujar Adrian.
Di gerbang istana itu ada beberapa patung kecil dan juga tulisan-tulisan kuno, Adrian menjelaskan dan menceritakan tentang sejarah dan arti dari tulisan itu.
"Sampai saat ini, masih tidak ada yang bisa mengerti dengan tulisan ini. Bahkan para masyarakat lokal juga tidak bisa membacanya, karena pada zaman itu hanya keluarga-keluarga bangsawan yang bisa bersekolah. Tapi dari cerita turun menurun dari orang-orang tua disini, tulisan ini memiliki arti bahwa kerajaan ini adalah kerajaan abadi, dan kerajaan yang akan dikenang sepanjang sejarah." Adrian menerangkan tentang tulisan yang ada di gerbang istana itu.
'Itu adalah tulisan kakek buyut.' Erland bisa membaca tulisan itu, tapi tidak mungkin dia mengatakannya, kan? Bagaimana jika mereka bertanya dari mana dia tau? Tidak mungkin dia menjawab bahwa dia adalah raja terakhir kerajaan ini, kan? Bisa-bisa dia akan dianggap gila oleh mereka.
Beralih ke tempat-tempat lain, Adrian si pemandu menjelaskan secara rinci dan beberapa sejarah tentang hal-hal yang mereka lewati.
"Kolam ini dulunya digunakan untuk pemandian para permaisuri. Tapi diakhir pemerintahan raja Fandricko, kolam ini hanya digunakan oleh satu ratu saja, karena raja Fandricko hanya menikahi satu orang wanita." Ujar Adrian, membuat Erland tersenyum pahit memandang tempat pemandian itu.
Dimana tempat itu dulu sering digunakan oleh ibunya, dan para selir ayahnya sebelum pada akhirnya hanya digunakan oleh Leyllia.
Dia hanya menikah dengan satu wanita saja karena tidak ingin kejadian yang terjadi pada ibunya terulang pada istrinya.
"Wah, pasti sang raja sangat mencintai wanita itu. Selain menjadi ratu di istana, dia juga menjadi ratu di hati raja. Iya kan, dek?" Alden menyenggol lengan adiknya, membuat Erland menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Sudah di ratu kan, tapi pada akhirnya masih berkhianat juga!" Sarkas Erland, membuat semuanya memandang bingung ke arahnya.
"Biasa aja dek nada ngomongnya!" Alden terkekeh melihat ekspresi sang adik yang aneh menurutnya.
"Baiklah mari kita lanjut!" Ujar Adrian.
Mereka kini berada di makam para raja, membuat hati Erland menjadi dilema.
"Ini adalah makam raja Fandricko, raja terakhir yang memimpin kerajaan ini!" Erland memandang nanar makam itu. Jadi, disitulah tubuh aslinya di kuburkan?
Dengan jelas dapat dia baca ada namanya tertulis di sana, lengkap dengan tanggal lahir dan tanggal kematiannya, dulu.
"Dek, kenapa melamun?" Erland tersentak karena Alden menyentuh pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
♔ Transmigration King ♔ (End)
Teen FictionCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN CERITA YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Raja Fandricko yang meninggal akibat diracuni oleh ratunya sendiri, tiba-tiba saja jiwanya terlempar ke zaman mod...