Pagi yang cerah, membuat pemeran utama kita juga ikut tersenyum cerah sambil berdiri di balkon kamarnya, merasakan segarnya udara pagi itu.
"Dek, sarapan yuk!" Erland memalingkan wajahnya, dan menatap Alden yang ternyata sudah berada di belakangnya.
"Bisa tidak, kalau sarapannya dibawa kesini? Aku ingin sarapan disini," tanya Erland. Dulu, dia sering sekali sarapan di tempat-tempat yang membuatnya tenang, seperti di pinggir danau, atau di taman istana.
Alden tersenyum manis menanggapi ucapan sang adik, walau dia sebenarnya ingin sang adik sarapan bersama mereka di meja makan, tapi dia tidak ingin mengganggu ketenangan adiknya hari ini.
"Boleh dong, dek. Kakak ambilkan dulu sarapannya, ya? Mau makan apa?" Balas Alden sambil bertanya.
"Terserah kakak saja, yang penting makanan yang bisa dimakan," Alden tertawa kecil mendengar ucapan sang adik.
"Ya sudah, kakak pergi ambil makanannya dulu, ya?" Erland mengangguki ucapan sang kakak.
Sebenarnya Alden bisa saja langsung sarapan dan menyuruh maid untuk mengantarkan makanan kepada adiknya. Tapi dia ingin melakukannya sendiri, untuk sang adik.
꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱
"Loh adikmu dimana, Al?" Tanya Varen kala melihat putra sulungnya datang sendirian.
"Katanya dia mau makan di balkon saja, Pa. Mungkin karena pagi ini cuacanya bagus, dan pas buat dia," jawab Alden.
"Ya sudah, Mama siapkan dulu sarapannya," ucap Dania sambil mengambil piring dan menyiapkan sarapan untuk putra bungsunya.
Dania hendak memanggil maid untuk mengantarkan makanan itu untuk putra bungsunya, namun ditahan oleh Alden.
"Tidak apa-apa, Ma. Biar aku aja yang antar makanannya ke adek," ucap Alden membuat sang ayah langsung menatapnya.
"Baiklah, tapi setelah mengantarnya kau juga harus kembali dan sarapan disini!" Ujar Varen.
"Oke, Pa!" Sahut Alden sebelum berlalu dari sana sambil membawa piring berisi sarapan untuk sang adik.
•••
"Ini sarapannya, dek!" Erland sedikit terkejut dengan suara Alden, membuat sang kakak meminta maaf.
"Kakak kagetin kamu, ya? Maafin kakak, ya?" Erland tersenyum hangat sambil menggeleng kecil.
"Tidak apa-apa, bukan salah kakak juga," balasnya sambil tersenyum.
"Terimakasih, kak!" Ujar Erland sambil mengambil sarapannya yang diberikan oleh sang kakak, dan duduk di kursi yang ada disana sambil memandang pemandangan di depannya.
"Hm, sama-sama. Kalau begitu kakak pergi dulu, ya?" Erland mengangguki ucapan sang kakak.
Setelahnya pemuda itu memakan sarapannya sambil memandang ke depan dengan pikirannya yang diusahakan untuk tidak lagi memikirkan sesuatu yang akan merusak ketenangannya pagi itu.
Beberapa saat kemudian Erland sudah selesai dengan sarapannya, dia kemudian meletakkan piring nya di meja kecil yang ada disana, kemudian meminum susu yang sudah disiapkan oleh Mamanya tadi.
Setelah susu itu habis, pemuda itu segera mengambil piring bekas makannya tadi, dan turun untuk mengantar piring dan gelas nya di dapur.
(。・ω・。)ノ♡
"Udah selesai sarapannya, dek?" Tanya Alden saat melihat sang adik yang baru saja keluar dari dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
♔ Transmigration King ♔ (End)
Teen FictionCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN CERITA YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Raja Fandricko yang meninggal akibat diracuni oleh ratunya sendiri, tiba-tiba saja jiwanya terlempar ke zaman mod...