Keesokan harinya aku membawa Istriku ke kantor. Sepanjang perjalanan jatungku dag dig dug, takut istriku berubahan pikiran. Untunglah sesampainya di kantor, Istriku tetap pada pendiriannya.
"Wah ternyata anda cantik sekali nyonya" Sambut Pak Okta saat melihat istriku.
"Eh.. terima kasih Pak atas pujiannya" Kata istriku tersipu malu.
"Hari ini kita ada 2 sesi foto. 1 sesi foto pakaian tidur dan sesi foto pakaian dalam"Terang Pak Okta.
"Baik Pak, tolong saya di arahkan" Kata Istriku yang terlihat masih malu malu.
"Baik, silahkan ke kamar rias, disana ada yang akan mendandani anda, mari ikut saya" Ujar Pak Okta sambil membawa istriku pergi.
Di dalam studio sudah siap David dan asistennya. Aku dan Pak Okta juga berada di tempat itu. Tidak lama kemudian istriku datang. Meski masih malu malu dan gugup, melalui arahan David yang sangat profesional, akhirnya sesi foto pertama pun selesai. Setelah istirahat selama 30 menit, akhirnya sesi foto kedua di mulai.
"Degggggg"Aku terkejut melihat istriku masuk ke studio memakai kimono.
Sambil malu malu istriku pun berjalan ke arah sofa yang sudah disediakan di studio itu. Meski malu, wajah cantik istriku tidak bisa disembunyikan.
"Ternyata Ayu sangat cantik kalau memakai riasan di wajahnya, sunggug bodoh diriku selama ini melarang Ayu untuk berdandan" Ujarku dalam hati.
David kemudian memberitahu Ayu soal apa saja yang harus dia lakukan. Aku menjadi semakin deg degan memikirkan apa yang akan terjadi. Ayu akan di foto hanya mengunakan pakaian dalam saja. Mesti sebenarnya aku tidak rela, tapi ini harus, ini adalah penentu nasibku untuk bekerja disini. Ayu pun juga seperti itu, sesi foto dengan pakaian dalam ini, sebenarnya ia sempat menolak.
Dalam masa istirahat tadi, Ayu sempat memanggilku ke ruang ganti. Dia tidak menyangka kalau pakaian dalam yang akan dia kenakan nanti dalam sesi foto kedua, sangat minim dan seksi.
"Aku tidak bisa memakai ini Pa" Ujar Ayu sambil memegang sepasang bikini.
"Tidak apa apa sayang, Cuma untuk di foto saja kok"Kataku.
"Tapi lihat Pa, ini sangat minim, aku malu Pa"Ungkap Ayu.
"Benar juga sih, tapi ini harus sayang, ini menyangkut kelanjutan pekerjaan Papa, mohon bantu Papa sayang" Bujukku.
"Kok Papa egois sih, apa Papa mau tubuh istri Papa dilihat semua orang?"Kata Ayu. Kemudia terlihat matanya mulai sembab.
Aku jadi dilema. Disatu sisi aku ingin Ayu melanjutkan sesi foto kedua. Dengan begitu kelanjutan karirku disini bisa terselamatkan. Tapi disisi lain, aku tidak ikhlas jika tubuh istriku di lihat oleh orang orang.
"Sekali ini saja Ma, Papa mohon. Walau berat, Papa rela tubuh Mama dilihat orang orang, ini demi kelanjutan karir Papa Ma" Bujukku kembali.
"Baiklah kalau Papa rela jika tubuh istri Papa dilihat semua orang, aku akan lakukan, dasar egois" Kata Ayu tampak marah.
#
Ayu keluar dari kamar ganti. Dengan memakai jubah mandi, Ayu berjalan agak lambat ke arah sofa. Sepatu high yang Ayu pakai membuat sulit untuk berjalan. Itu baru pertama kalinya Ayu memakai sepatu high. Kemudia Ayu berjalan sambil menunduk untuk menutupi malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
istriku yang jadi modelnya
Teen Fictionkisah istriku yang awalnya jadi model biasa lama kelamaan jadi model dewasa bos ku