part 7

22.3K 29 0
                                    

Beberapa hari kemudian..

"Pa, Mama mau izin keluar nanti" Ucap istriku saat menyiapakan sarapan pagi.
"Mhmmm"Aku berdehem.

Memang beberapa hari ini aku tidak terlalu banyak interaksi dengannya karena masih kesal.

"Papa kenapa sih nyuekin Mama?"Tanya istriku kembali.

Aku kemudian menatap ke istriku. Tampak raut kesal di wajahnya pada pagi itu. Tapi karena kemarahanku ketika mengetahuinya selingkuh, aku kemudian menjadi jijik kepadanya.

"Dasar penghianat, terus saja pasang tampang polosmu itu, kamu pikir aku tidak tahu kelakuanmu dibelakangku"Ucapku dalam hati.

Tanpa kata kata apapun kepada istriku, aku kemudian pergi kekantor. Pagi itu seperti biasa, aku berangkat ke kantor dengan kereta.

"Duh.. penuh sekali"Kataku saat memasuki gerbong kereta.

Hampir setiap hari disetiap jam sibuk, kereta selalu penuh sesak. Aku berdiri pas didekat pintu dan menghadap kesamping kereta. Setelah kereta itu melaju, aku baru sadar jika didepanku adalah seorang wanita. Disaat kereta itu mengerem, otomatis tubuhku tergorong ke menempel ke tubuh wanita itu.

"Deggg" Detak jantungku ketika wanita itu menoleh ke arahku.

Dia sungguh cantik. Wanita muda itu pun menatapku sambil diam. Sorot matanya tajam seolah ingin menyampaikan sesuatu kepadaku.

"Ya ampun.."Ucapku didalam hati, saat menyadari kalau tubuhku bagian bawah, menempel di pantatnya.

Tapi tidak ada raut marah diwajahnya, yang terlihat saat ini adalah raut wajah bertanya tanya di wajah gadis muda dan sangat cantik itu. Kemudian aku menarik tubuh bagian bawahku yang tadi menempel di pantat gadis itu.

"Uhhhh sial.."Desahku saat kereta kembali mengeram.

Lagi lagi tubuh bagian bawahku kembali menyentuh pantat gadis itu. Kali ini dia tidak lagi menoleh kebelakang, tapi diam membisu sambil menundukan kepalanya.

"Kenyal banget"Desahku saat penisku bergesakan dengan pantat gadis itu.

Karena tidak ada respon dari gadis itu, aku biarkan saja penisku yang sudah mulai mengeras, menempel dan bergesekan dengan pantat gadis itu. Sensasi gesekan penisku di celana jeans gadis yang berada di depanku itu, membuatku birahi, apalagi sudah beberapa hari aku tidak bersetubuh dengan istriku.

"Ishhhhh.. ahhh"Terdengar pelan desahan dari gadis yang berada didepanku itu.

Tanpa diduga, gadis itu semakin merapatkan pantatnya ke penisku dan menolehkan kepalanya ke kepalaku kemudian dia berbisik.

"Om... kontolnya nakal"Bisiknya, yang membuat aku sangat terkejut.

Nafsuku pun naik setelah mendengar kata kata mesum dan kasar dari gadis itu. Aku pun heran, disaat istriku berkata kasar, aku marah, akan tetapi disaat gadis itu berkata kasar kepadaku, nafsuku malah naik.

"Apakah ini?, kenapa aku bisa seperti ini?"Tanyaku dalam hati.

Selama aku menikah dengan Ayu, kami selalu berkata sopan saat bersetubuh, tapi lama kelamaan, aku pun bosan dan jenuh hanya seperti itu saja. Tiba tiba muncul pikiranku untuk mencoba berpetualang dan mencari sensasi baru.

"Mhmmmm... shhssss",Desah pelan gadis itu kembali terdengar.

Disaat kereta terus melaju, para penumpang lain pun sibuk dengan kegiatan mereka masing masing. Tapi, gadis yang tepat berada didepanku ini, sibuk juga mengoyangkan pantatnya.

"Ahhhh enakkk"Ucapku dalam hati.

Gadis itu seakan semakin liar. Meski tubuhnya terus bergoyang, tapi kedua tangannya dengan kuat berpegangan pada tiang kereta. Seolah dia seperti seorang penari striptis.

"Shhssss.. Om.."Desahnya sambil menatapku sayu.

"Crittttttt"Bunyi rem kereta, menandakan bahwa kereta sudah sampai distasiun.

Dengan cepat gadis itu merubah sikapnya. Sambil merapapikan pakaiannya, sesekali dia menatap ke arahku dan tersenyum.

Dia lebih dulu turun dari kereta itu dan menghilang di kerumunan orang orang. Aku berusaha mencarinya, tapi tidak berhasil menemukannya. Setelah sampai dipintu keluar stasiun itu, aku dikejutkan oleh sebuah bisikan lagi.

"Om punya kontol nakal banget sih, bikin memekku basah"Aku diam seperti patung setelah mendengar kata kata yang sangat vulgar ditelingaku.

"Namaku Tiara dan ini nomer teleponku" Kata gadis itu yang dengan cepat pindah berdiri didepanku.

Sungguh sempurna gadis ini. Rambut pendek sebahu dan wajah cantik bak seorang ratu, membuatku seperti berasa di alam mimpi.

"Jangan lupa hubungi aku, dahhh om, aku berangkat kuliah dulu"Sambungnya, kemudian berjalan menjauhiku.

LEngok pantatnya terasa mengoda, celana jeans yang membalut bongkahan pantat gadis itu, membuat jakunku turun naik.

"Ya ampun, kenapa aku bisa senafsu itu kepada gadis yang umurnya jauh lebih muda dari padaku itu"Ucapku dalam hati.

#

Seperti biasa dikantor aku sekarang selalu bergelut dengan komputer. Meski pun pekerjaanku sekarang tidak sesuai dengan bidangku, aku tabah menjalaninya demi nafkah untuk istriku. Dibalik semua itu, aku terus berusaha menghubungi kakak kelasku waktu di bangku kuliah dulu.

Bang Tarik, itulah nama kakak kelasku dulu. Saat ini Bang Tarik cukup sukses dengan usahanya sendiri. Dia punya rumah produksi sendiri. Bang Tarik dulu pernah berpesan kedapaku, jika kamu bosan bekerja di perusahaanmu sekarang, pintu kantorku selalu terbuka untukmu. Untuk itulah aku sekarang berusaha untuk menghubunginya melalui email. Tapi karena kesibukannya yang sangat super. Emailku belum dibacanya sampai hari kemarin.

"Astaga"Hatiku senang sekali saat membuka emailku pada hari itu.

Bang Tarik membalas emailku dan memberikanku nomer teleponnya. Tidak tunggu lama, akhirnya aku menelepon seniorku itu. Ada sekitar 10 menit kami berbicara ditelepon. Mulai dari saling tanya kabar dan diakhiri dengan janjian sore ini disebuah cafe. Dengan semangat aku memulai pekerjaanku hari ini dan tidak sabar untuk menunggu datangnya sore.

Sore itu akhirnya aku bertemu dengan Bang Tarik. Dengan setelan jas rapi, seniorku itu sudah tampak jauh berubah. Kami mengobrol dengan sangat akrab sekali dan sampai sampai tidak terasa hari sudah menjelang malam.

"Baik Adrian, awal bulan kamu sudah bisa bekerja di perusahaanku, selamat bergabung"Kata Bang Torik sambil menyalamiku.

Aku pun kemudian keluar dari cafe itu bersama Bang Tarik. Setelah sebuah mobil sedan mewah eropa menjemput Bang Tarik, aku pun pergi berjalan keluar dari area cafe itu dan tidak sengaja melihat seseorang yang sangat aku kenal.

"Itu benar Ayu istriku"Ucapku dalam hati, lalu berusaha bersembunyi diparkiran mobil.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

istriku yang jadi modelnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang