part 5

25K 45 0
                                    

Pemotretan itu pun akhirnya berlangsung tanpa sepengetahuan suamiku. Aku dan Rendy memperagakan berbagai macam gaya sambil telanjang.

Elusan dan kecupan Rendy memancing nafsuku. Sesekali aku mengeluarkan desahan yang membuatku malu. Meski Pak Okta selalu menatapku dengan nafsu, aku terus berusaha menyembunyikan perasaanku yang sedang dilanda birahi.

"Ok.. bagus.. ya.. bagus"Sesekali terdengar suara David.

Rendy juga sering memprovikasiku, dia sengaja memancing nafsuku, agar wajahku yang sayu karena sedang dilanda birahi muncul.

"Ah sayang.. wajahmu yang dilanda birahi itu membuat kontolku ngaceng sayang" Bisik Rendy sambil terus mengesekkan penisnya ke pahaku.
"Aku malu"Ucapku pelan.
"Santai saja, tubuhmu indah, keindahan yang tidak boleh disembunyikan, keindahan yang harus dinikmati semua orang sayang"Bisik Rendy kembali.

Pemotretan itu berlangsung dengan panas. Entah kenapa aku jadi semakin birahi, saat tubuh telanjangku ditatap mesum oleh orang orang. Getaran birahi semakin memompa darahku. Tatapan nakal dari Pak Okta, membuat vaginaku mulai berdenyut dan basah.

"Luar biass, itu ekspesi yang alami.. terus.. benar begitu"Kata Davis semakin semangat.

Kemudian sesi pemotretan itu pun berakhir. Setelah memakai jubahku kembali, aku masuk ke ruang ganti untuk mandi. Badanku basah dengan keringat karena pose pose panas dan rangsangan dari Rendy tadi. Dibawah kucuran air dari shower, aku mengharapkan kedatangan Rendy. Nafsuku belum tersalurkan dan aku ingin Rendy memenuhi keiinginanku.

"Ahhhh sayang" Desahku ketika tiba tiba Rendy memelukku dari belakang.

Setelah dia membalikan badanku untuk menghadapnya, aku tersenyum sambil membuka sedikit mulutku dan.

"Mhmmmmmmm"Suara Rendy mulai mengecup bibirku.

Setelah melepaskan kecupan dibibirku, Rendy tersenyum, ia kemudian mulai mengelus vaginaku dari luar.

"Shahhh sayang"Desahku sambil memejamkan mata.
"Kapan aku bisa memasukinya sayang?"Tanya Rendy yang kemudian mencoba memasukan jarinya ke dalam lobang vaginaku.
"Shhhsss ahhhh.. tidak boleh sayangggg shsssss..ahhh"Ucapku disela desahanku.
"Aku kan pacar kamu sayang mhuuuuahhh"Kata Rendy sambil mencium leherku yang sedang terdongrak ke atas.
"Ahhh.. ahhh... ituuuu.. ahhh... shssshh.. ahhh.. puuuyaaaa.. ahhh suaaamiiiikuuuu ahhh.. terusssss ahhh"Rendy semakin mempercepat kocokan di vaginaku.
"Memek kamu sudah basah banget sayang"Goda Rendy.
"Oh... ohhh...ohhh.. iyaa.. ahh... trusssss.. ouhhhhh"Hanya itu yang keluar dari dalam mulutku.

Rendy kemudian berlutut dan merenggangkan kakiku. Setelah ia membuka bibir vaginaku, Rendy kemudian "slruuuuuup". Bunyi belahan vaginaku dijelat Rendy.

"Ohhhh... sshhh... mhmm"Suaraku saat mendapat jilatan dari Rendy.

Aku merasakan aliran listrik mulai menjalar di tubuhku. Vaginaku terus menerus diserang Rendy. Entah kenapa pemuda ini jauh lebih memberikan kenikmatan kedapaku, dibanding suami syah ku.

"Ouhhhh.. shsss.. ahhh.. Rendyyyy.. ah... eeenaakkk.... ahhhhh"Desahku berpacu dengan dilatan Rendy.

Vaginaku sudah sangat banjir. Rendy tidak mempedulikan itu semua, dia terus menjilat dan sesekali mengisap cairan dari vaginaku.

"Ougghhhhhhhhh"Suara lolonganku, setelah 2 menit Rendy mengerjai vaginaku.

Tubuhku kejang, nafas tersengal sengal dan kakiku bergetar. Aku terduduk lemas dilantai kamar mandi itu.

"hhahh.. hhahh.."Suara nafasku setelah mendapatkan orgasme dari Rendy.

Rendy kemudian memapahku untuk berdiri, kemudian dia melahap bibirku sambil memainkan puting payudaraku. Tanganku kemudian menggenggam penis Rendy yang sudah menujuk ke arahku. Penis itu kemudian berdenyut.

"Shhhhsss sayang.. aku pengen ngentotin kamu"Ucap Rendy yang terus membujukku.
"Tidak sayang, vaginaku hanya buat suamiku"Kataku.
"Ini memek sayang.. memek namanya"Ujar Rendy sambil kembali mengelus vaginaku.
"Shaahhhhh iyaa.. ahhh.. mmmemmekkk ahh"Ucapku disela desahan.

Dengan cepat Rendy menekan tubuhku agar berlutut. Aku tahu apa yang dia mau.

"Iiiiniii besar sekali sayang.. sudah sangat keras" Kataku seseat setelah wajahku merapat ke penis Rendy.
"Apa yang besar sayang?" Tanya Rendy
"Ini penis kamu"
"Kontol sayang, itu kontol"Kata Rendy, sambil menampar nampar penisnya ke pipiku.

Mendapatkan provokasi dari Rendy itu, nafsuku menjadi liar. Entah kenapa setiap kata kata kotor dan kasar yang aku dengar, membuat darahku semakin mendidih, menyulut birahi yang lebih liar dari diriku.

"Iyaaa.. konnntolllll.. Slrupplp"Kataku sambil memasukan kontol Rendy kedalam mulutku.

Memekku semakin berdenyut. Dengan salah satu tanganku, aku mulai merabai memekku sendiri. Sambil aku kulum dan hisap kontol Rendy, aku semakin aktif memainkan clitorisku.

"Ssshaaaahhhh.. enak sayang.. ahhh.. terusss"Desah Rendy.
"Slurrrrppp.. slrupplp..."Bunyi mulutku.

Kemudian Rendy menarikku untuk berdiri. Setalah aku berdiri, dia langsung tiduran di lantai kamar mandi, sambil menarik pantatku ke wajahnya. Aku sangat paham apa yang dia mau. Dia ingin menjilati vaginaku, sambil aku mengisap penisnya. Sudah beberapa kali kami melakukan seperti itu, itu sangat nikmat bagiku, apa yang tidak diberikan suamiku pada vaginaku, sekarang diberikan oleh Rendy.

Untuk itu juga aku ingin membalas budi kepada Rendy. Memberikan mulutku, untuk dimasuki penisnya, bahkan penis suamiku sendiri, belum pernah mengawini mulutku.

"mhmmmmm... mhmmmm"Desahku saat lidah Rendy menjolok jolok kedalam lobang vaginaku.

Saat lidah itu menyentuh clitorisku, aku semakin kuat menyedot penis Rendy. Kami terus melakukan sepeti itu selama beberapa menit dan kemudian Rendy melepaskan mulutnya dari vaginaku. Dia lalu berdiri dan mengarahkan penisnya ke wajahku.

"Ouggggghhhh crotttt"Beberapa kali semburan sperma hangat Rendy menyembur ke wajahku.

"Ssshhsssss ahhhhhh"Teriakku saat orgasme kembali melandaku.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

istriku yang jadi modelnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang