part 6

23K 32 0
                                    

Di kantor aku disibukan oleh pekerjaan administrasi. Baru baru ini perusahaan memyewa sebuah tempat, yang tidak jauh dari kantor. Kata karyawan bagian property, tempat itu nanti di khususkan untuk pemotretan model dewasa.

Aku tidak punya akses lagi untuk menyaksikan pemotretan itu, karena aku sudah dipindahkan Pak Okta kebagian administrasi. Pikiranku pun kembali melayang saat pertama kali istriku menjadi model. Kejadian yang membuatku sangat cemburu dan marah.

"Lebih baik kamu jadi Ibu rumah tangga saja sayang"Ucapku dalam hati, sambil menoleh ke foto istriku di ataa meja kerjaku.

Hari yang melelahkan. Sore itu akhirnya semua pekerjaanku selesai.

"Trinnggg"Bunyi teleponku.

Ada apa Pak Okta menelepon sore sore begini, bukankah hari ini dia tidak masuk kantor. Hari ini Pak Okta memang tidak masuk kantor, kata sekretarisnya, Pak Okta ada keperluan penting, jadi tidak masuk kantor.

"Halo Pak"Kataku.
"Shhhsss ahhh.. ahhh"Suara desahan pelan wanita terdengar.
"Pak... halo Pak Okta"Panggilku kembali.
"Ahhh... ohh.. yaa.. Adrian... oh..."Suara Pak Okta putus putus.

Aku tersenyum ketika mulai mengetahui apa yang terjadi dengan Pak Okta. Dia meneleponku saat sedang bersetubuh. Itu jelas sekali karena suara wanita dan Pak Okta yang terdengar olehku sedang mendesah keenakan.

"Oh ya Adrian, nanti jangan pulang dulu, tunggu saya di kantor, ada yang ingin saya bicarakan"Ujar Pak Okta.
"Tapi Pak, saya sudah janji sama istriku saya untuk pulang cepat"Ucapku.
"Shhhsss ahhh.. ya istrimu.. ahhhh"suara Pak Okta mendesah.
"Eh.. kenapa dengan istri saya Pak?"Tanyaku.
"Mhhhmmhhh ahhhh.. ahhhh.. ouhhh.."Desah suara wanita yang kembali terdengar.
"Oh itu.. ah.. tidak apa apa, pokoknya jangan pulang dulu dan tunggu saya dikantor"Kata Pak Okta sambil mematikan sambungan teleponya.

"Ah sial"Ucapku kesal.

Rencanaku untuk pulang cepat hari ini pun gagal. Entah kenapa si tua bangka itu menyuruhku menunggunya di kantor. Padahal dia bisa membicarakannya di telepon.

"Aku kabari istriku dulu, agar dia tidak khawatir dan marah"Ucapku sambil menekan nomor Ayu.

Aku ingin mengabarkannya kalau aku pulang telat. Aku takut dia sudah bersiap siap, karena aku ingin bersetubuh dengannya malam ini. Aku tidak ingin dia kecewa karena menungguku.

"Kok tidak diangkat"Tanyaku dalam hati.

Aku terus menelepon Ayu berulang ulang, tetap tidak diangkat.

"Sedang apa istriku?, kenapa teleponku tidak diangakatnya"Pikirku dalam hati.

Akhirnya aku terus mencoba menghubungi istriku selama 10 menit, hasilnya nihil tidak mendapat jawaban apaun. Karena merasa bosan sendirian aku kemudian kembali menghidupkan komputerku.

Tidak terasa sudah hampir 1 jam aku menunggu kedatangan Pak Okta. Sama seperti istriku, Pak Okta juga tidak kunjung ada kabarnya. Disaat aku sedang larut dengan pikiranku, tiba tiba hpku berdering, ya itu dari Pak Okta.

"Halo Adrian"
"Iya Pak, saya dikantor sedang menunggu bapak"Ujarku.
"Oh maaf Adrian, saya tidak jadi kekantor, sudah malam soalnya, jadi besok saja kita bertemu dikantor"Jelas Pak Okta, kemudian mematikan teleponnya.

Sungguh keterlaluan, aku dibuatnya menunggu hal yang tidak jadi. Gara gara itu juga aku jadi telat pulang ke rumah, padahal aku sudah sangat ingin menyetubuhi istriku.

"Kringggg"Hpku kembali berbunyi.

Istriku menelepon. Aku jadi lega dan segera mengangkat panggilan itu.

"Halo Ma"Sapaku.
"Iya Pa"Jawab istriku.
"Kok tadi telepon Papa tadi tidak di angkat Ma?"Tanyaku.
"Eh itu, Mama sibuk Pa, Ada Apa memang Pa?"Ujar istriku.
"Cuma mau kasih kabar kalau Papa pulang telat"Ungkapku.
"Oh gitu Pa, Mama kira ada apa, ya udah kalau gitu, Mama mau mandi dulu, badan Mama penuh keringat dan lengket.. upssss"Kata istriku tapi diakhir kata dia sedikit terkejut.
"Kok keringatan? Mama habis ngapain sih? Kan ngk ada pekerjaan rumah yang berat"Tanyaku.
"Eh itu Pa, Mama habis olah raga"Jawabnya sedikit gugup.
"Hah.. sejak kapan Mama mulai olah raga? Trus olah raga apa Ma?"Tanyaku penasaran.
"Itu Pa yang itu"Jawab istriku gugup.
"Apaan sih Ma? Yang jelas donk kalau ngomong, ini itu ini itu"Kataku sedikit kesal.
"Itu Pa yang tiduran, trus ngangkang, trus nungging, trus duduk ngangkang sambil turun naik"Jawab istriku.
"Olah raga apaan sih Ma?, baru tahu Papa kalau ada olah raga yang seperti itu"Terangku.
"Ada Pa, ada gerakan berdiri sambil mengangkat sebelah kaki dan ada yang sambil di gendong"Lanjut istriku.
"Oh.. yoga madsud Mama"Ucapku.
"Nah benar itu Pa, ya udah Mama mau mandi dulu ya, bau Mama udah ngak enak, bye Pa"Kata istriku langsung mematikan teleponya.

Malamnya setelah makan malam, aku pun mengajak istriku bersetubuh. Tapi kembali dia menolak karena alasan badannya capek.

"Kenapa sih dua hari badan Mama selalu capek?, Mama ngapain?"Tanyaku emosi.

Dia hanya diam saja, tampak raut ketakutan dari wajahnya.

"Akhir akhir ini Mama selalu menolak Papa, istri macan apa kamu"Bentakku emosi.

Dia terus diam dan kemudian mulai menitikan air matanya. Aku yang sedang dilanda emosi itu tidak peduli. Karena sudah terlanjur birahi dan sudah lama tidak menyalurkannya, akhirnya aku seret Ayu kedalam kamar.

"Ah jangan Pa"Kata istriku sambil mendorongnya ke atas kasur.
"Kamu itu harus nurut sama suami"Kataku.
"Mama capek banget Pa"Ujar istriku saat aku berusaha melepaskan celana dalamnya.

Malam itu istriku hanya memakai daster pendek selutut.

"Ahhhh"Desah istriku, saat aku mulai memasukan penisku ke dalam vaginanya.

Ayu hanya diam saat aku mulai menyetubuhinya. Dia memalingkan wajahnya sambil tampak raut wajah kesal. Aku tidak memperdulikan itu karena nafsu sudah menguasaiku.

"Eh.. kok rasanya beda"Ucapku dalam hati, saat merasakan vagina istriku tidak sesempit biasanya.

Sambil terus bertanya tanya, aku gerakan pinggulku maju mundur.

"Kok jadi longgar sih Ma?"Tanyaku ke istriku.
"Ehh.. longggarr apaanya?"Tanyanya balik.

Raut wajah kesal di wajah istriku pun berubah menjadi raut ketakutan.

"Ini vagina Mama terasa longgar"Ujarku
"Shhhsss.. ahh.. masak sih ahh.. mmmmemmekk Mama longgar.. ahhh"Kata istriku saat mulai mendesah.
"Kok memek?, Mama kok berkata kata kasar sih?"Tanyaku kembali.
"Ahh.. iya.. maaf.. ahhh.. keceplosan Pa..mhmmm"Jawab istriku.

Aku merasa ada yang berubah pada istriku. Rasa penasaran dan bingung membuat nafsuku hilang. Kemudian aku mengeluarkan penisku dari vagina istriku.

"Ahhhhh kok dikeluarin sih Pa?"Protes istriku.
"Sudah tidak nafsu lagi"Ucapku, sambil kembali menaikan celanaku.
"Kok Papa egois gitu sih? Papa tidak pernah mau ngertiin perasaanku"Ujar istriku.

Aku hanya diam dan kemudian pergi keluar, meninggalkan istriku. Pikiranku semakin kalut. Memikirkan perubahan perubahan sikap istriku akhir akhir ini, membuatku bertanya tanya sendiri.

"Ada apa dengan Ayu"Itulah pertanyaan yang tertanam di hatiku.

Belakangan ini dia sulit dihubungi, bahkan saat bersamaku, dia sibuk dengan hp nya, komunikasi dengan orang lain dan tidak memperdulikanku. Dia pun makin sering menolakku untuk menyetubuhinya, hal aneh lainnya, dia sering mengeluh capek, padahal Cuma dirumah saja, di tambah tadi, aku merasakan vaginanya sudah tidak sesempit beberapa minggu lalu.

"Apa mungkin karena olah raga yoga, vagina istriku bisa jadi longgar"Ucapku dalam hati.

Karena banyaknya pertanyaan pertanyaan dibenakku yang membutuhkan jawaban, akhirnya aku memutuskan untuk diam diam menyelidiki istriku.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

istriku yang jadi modelnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang