12. Nostalgia

106 18 1
                                    

YUHUUU!

Akhirnya ya setelah 1 tahun guys menunggu, Author baru bisa lanjutin. Thanks for the support! Tapi kayaknya di universe anak Sumeru ini adalah Chapter terakhir, karena Author mau fokus ke.....

Ok, intinya bakal ada garapan baru dengan karakter baru dan tumbal baru. Apa ya ceritanya? Ya, tunggu aja di akhir chapter ini ya!

×××××

Alhaitham menghentikan motor ninjanya tepat di depan kos Kaveh dan Cyno, ia masih mengingat jelas kejadian-kejadian di luar nalar yang sempat terjadi di rumah kos itu.

Usut punya usut, setelah Kaveh dan Cyno pindah, mahasiswa Universitas Akademiya perlahan meninggalkan rumah kos tersebut. Ditambah sang ibu kos juga meninggal beberapa bulan yang lalu.

Faruzan, putri tunggal ibu kos juga sudah meninggalkan rumah kos itu dan memasang banner bahwa rumah kos itu sedang dijual. Dan saat ini, rumah itu hanyalah sebuah bangunan kosong yang menjadi bahan untuk menakut-nakuti anak atau maling di desa sekitarnya.

Mengingat semua kejadian itu, ada suatu hal ganjil yang pernah dialami Alhaitham saat berkunjung. Bukan hanya sebuah melainkan sering kali.

Alhaitham menghela napas lalu melanjutkan laju motornya namun sialnya mesin motor itu mendadak mati. Hal tersebut tidak mengejutkan Alhaitham, karena ia tahu bahwa ia belum mengganti oli selama setahun lamanya dan aki motornya sedang sekarat.

Bukan karena diisengi setan atau penunggu melainkan karena bukti kemalasannya sendiri.

Alhaitham turun dari motornya itu dan memarkirkannya di tepi jalan tepat di depan rumah kos itu. Sambil menunggu Kaveh yang akan membantunya, Alhaitham sedikit bernostalgia tentang kejadian aneh yang dialaminya.

Suatu hari, ia berkunjung ke kos Kaveh untuk bermain kartu bersama Cyno dan Tighnari. Sialnya, ia datang terlalu awal. Dan yang dilakukannya hanyalah duduk di depan kamar Kaveh sembari membawa buku.

15 menit kemudian, Kaveh datang namun tidak menyapanya.

"Veh, katanya datang jam 7 malam karena jaga outlet?"

Kaveh tidak menjawab, namun pergerakannya dalam membuka kunci kamarnya terhenti. Ia tidak menjawab maupun menatap Alhaitham.

"Veh?"

Kaveh membuka pintu kamarnya membiarkan Alhaitham masuk. Alhaitham pun masuk ke dalam kamar tanpa curiga.

Jam di dinding menunjukkan pukul 18.00 yang artinya Kaveh datang sejam lebih awal. Alhaitham meletakkan tasnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur Kaveh.

Tangannya meraih remote AC dan menekan tombol ON di remote itu.

"Cyno gak ikut balik?"

Kaveh masih tidak menjawab, ia berdiri tegak memunggungi Alhaitham. Tanpa merasa aneh, Alhaitham duduk lalu beranjak dari kasur untuk mengambil botol minumnya di dalam tas yang diletakkannya di lantai.

Karena suasana yang semakin canggung, Alhaitham memulai obrolan lagi "Gimana di outlet, Cendace bisa sendiri atau ada Dehya mampir?"

Masih tidak dijawab oleh Kaveh. Kaveh masih saja berdiri dengan tubuh tegak menatap lurus ke arah toilet di dalam kamar Kaveh.

Sedetik kemudian, Alhaitham dikejutkan dengan suara benturan yang keras. Kaveh membenturkan kepalanya ke dinding dengan keras membuat darah segae bercucuran dari keningnya.

"Veh!" Alhaitham berseru lalu menghampiri Kaveh untuk menghentikan aksinya itu. Belum juga mendekat, Kaveh berhenti.

"Lu gila?! Kenapa sih?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kosan Angker - SUMERU BOYS [One Shot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang