BAB 11: AYO, BERBALAS PERASAAN.

136 4 1
                                    

Hai, sob. Lama tidak update, maaf.

Besok udah lebaran, semoga yang sakit segera sembuh agar bisa berkumpul dengan keluarga.

Jaga kesehatan, jangan lupa THRnya jangan ketinggalan 😘

Selamat membaca, semoga suka, Aamiin.

~Happy reading~

"Lo adalah bentuk perasaan jatuh cinta, paling sederhana."

****

KBM tengah berlangsung di hari
Kamis yang cerah ini sejak setengah jam yang lalu. Koridor-koridor di gedung sekolah SMA GARUDA terlihat sepi karena semua siswa-siswi telah masuk kedalam kelas untuk melakukan kewajiban mereka sebagai murid. Begitu juga dengan kelas Vaegan yang sekarang tengah melaksanakan pembelajaran Fisika. Buku cetak tebal terpajang rapih di masing-masing meja memperlihatkan materi yang sedang di jelaskan oleh Bu Tuti.

Vaegan yang sedari tadi melamun sambil mencoret-coret buku fisika bagian belakangnya tidak fokus akan penjelasan Bu Tuti yang sibuk menjelaskan materi didalam buku tersebut. Tangannya sibuk membuat lingkaran abstrak didalam buku miliknya sambil memikirkan sesuatu.

"Vaegan kamu dengar penjelasan saya?" Bu Tuti bertanya kepada Vaegan membuat murid lain langsung menoleh pada Vaegan.

Tidak ada jawaban, Vaegan tetap melamun sambil terus mencoret-coret bukunya.

"Vaegan, saya bertanya!" ujar Bu Tuti, namun masih tidak ada jawaban dari Vaegan.

Gavie yang berada di samping Vaegan langsung menyenggol lengan sahabatnya, Gavie sudah ketar-ketir melihat Bu Tuti yang menatap tajam kearah tempat mereka. "Stttt, Gan, Bu Tuti nanya noh!" bisik Gavie.

Vaegan tetap diam, nampaknya melamun terlalu seru baginya hingga membuat pendengarnya pun tuli hingga tidak menyadari Gavie sedari tadi menoel-noel lengannya sambil berbisik menyadarinya.

"Gan, mampus Gan, Bu Tuti mulai bergerak, Gan!" Gavie terus menyenggol lengan Vaegan namun Vaegan tetap tidak merespon.

"Ini anak ya, saya dari tadi berusaha sabar." Bu Tuti mendumel sambil memegang rotan miliknya.

Gavie menatap ngeri Bu Tuti yang mulai mendekat, Gavie menjauhkan dirinya dari Vaegan takut ia juga terkena amukan Bu Tuti nantinya. "Mampus Vaegan. Hari ini lo kiamat." 

"VAEGAN AVIANTARA JEGSKY!!"

CTAS!

Vaegan terperanjat kaget ketika mejanya di pukul menggunakan rotan hingga suara nyaring terdengar mengejutkannya. Vaegan menatap Bu Tuti horor sambil menelan ludahnya ketika guru-nya itu menatapnya galak.

"BERDIRI!"

"SIAP!" Vaegan berdiri, memperagakan postur tubuh yang sedang hormat.

"Kamu ya, saya dari tadi capek-capek menjelaskan kamu malah melamun sambil mencoret-coret dibuku?! Mau jadi apa kamu hah?" tanya Bu Tuti.

"Jadi orang lah!" sahut Vaegan reflek. Cowok itu lalu menutup mulutnya sendiri karena kaget.

Bu Tuti yang geram dengan sikap Vaegan langsung menjewer telinga siswa-nya itu lalu menyeretnya untuk duduk di bangku depan dengan seorang siswi yang teman sebangkunya hari ini sedang absen. Vaegan yang bingung menatap gurunya itu dengan tatapan bertanya. "Loh Bu, saya kenapa dibawa kesini?!" sewot-nya.

"Duduk disini, Biar saya pantau kamu." ujar Bu Tuti santai.

Vaegan terkejut, ia menatap cewek yang berada di sebelahnya. Cewek itu tersenyum manis padanya sambil memperlihatkan behel-nya yang mengkilap. Vaegan menggeleng horor, ia akui ia memang playboy tapi ia hanya playboy kepada cewek-cewek cantik. Ini mah apa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTROPHILE : (struggle and pain) HIATUS!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang