Kalau ada typo tolong tandain ya.
Jika tidak suka langsung diskip saja.
.
.Rhea mengerjapkan matanya berulang kali sambil melenguh pelan.
Loh, ini gue ada dimana? batinnya.
Rhea terduduk di atas kasur king size dan matanya tidak berhenti menelisik sekeliling yang nampak asing baginya.
Sebuah kamar luas bercat biru tosca dengan perabotan mewah.
Kamarnya bercat abu-abu dan berantakan. Lah ini?? Rapi pakai banget, nggak kayak kapal pecah gitu.
Rhea ingat jika dia sebelumnya pingsan di kelas karena mencium kentut Pak Gatot.
Harusnya dia dbawa ke UKS oleh teman laki-lakinya atau Erza tapi kenapa malah terdampar di kamar yang bukan miliknya.
Rhea beranjak dan berdiri di depan cermin yang ada di samping meja belajar.
Seketika dia syok berat dan hampir pingsan lagi untuk kedua kalinya.
"I-inii? Ini wajah siapa cok?! Gue kan nggak pergi ke Korea buat oplas wajah gue."
"Tapi, tunggu sebentar... Wajah gue yang sekarang ini berkali-kali lipat lebih cantik daripada wajah asli gue, anjing!"
Wajah yang terlihat di pantulan cermin sangat cantik bagaikan Dewi Aphrodite.
Pipi chubby, bulu mata lentik, alis tertata rapi, hidung mancung, bibir cherry alami, kulitnya seputih porselen dan rambut perak.
Sekilas mirip sekali dengan boneka hidup, apalagi bola matanya seperti warna cat di kamar yang saat ini dia berada.
"Ini mimpi bukan sih? Aduh! Kok sakit ya? Berarti ini nyata dong?"
Rhea mengaduh kesakitan saat mencubit lengannya sendiri dengan sekuat tenaga.
Ekor matanya secara tidak sengaja melihat potret pigura di atas meja belajar.
Rheavyna Lauren Harleyn.
"Kayak nggak asing sama nama ini?" monolognya sambil mengetuk dagu.
Satu detik.. Lima detik.. Sepuluh detik..
Matanya melotot ketika mengetahui tentang nama itu, bahkan bola matanya hampir saja keluar dari tempatnya.
"What the fuck! Itukan nama antagonis di novel yang gue baca sekilas sinopsisnya."
"Masa gue transmigrasi ke tubuh antagonis, kayak ngga ada peran lain aja. Bisa mati lagi gue kalau gini caranya."
"Duh, sial amat sih hidup gue. Ya Allah... Apa ini balasan untuk hamba yang selalu membuat orang darah tinggi?"
Rhea merasa frustrasi hingga menjambak rambutnya seperti orang gila.
Bagaimana Rhea dapat menjalani hidup di dunia novel jika hanya mengetahui alurnya melalui sinopsis yang di belakang novel?
...
Novel 'Stand by Me' baru-baru ini tengah ramai dibicarakan di kalangan remaja.
Rhea pernah membacanya sekilas karena dipinjami Erza yang hobi mengoleksi novel.
Novelnya memang cukup klise karena dua pemeran utama pada akhirnya bahagia.
Tapi tidak dengan para pemeran tokoh lain yang berkorban demi keduanya bersatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS? NO PROBLEM.
Fantasy[Sedang dalam proses merevisi] [Update cerita tidak menentu] Cerita ini mengandung adegan yang bikin kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini. Penasaran bukan? Tapi sebelum itu.. [Follow dahulu akun author sebelum membaca] [Jangan lupa...