Bundir

2.7K 78 15
                                    

Zhan itu anak manis. Cowok blesteran China -indo. Kata orang-orang itu Chindo. Anaknya pendiem ngga aneh-aneh. Temennya juga dikit nggak banyak. Malahan banyak yang musuhin dia. Nggak tau kenapa Zhan juga.

Pas di koridor dia jalan sendiri sampek ke kelas. Dan kayak biasanya, Zhan nggak ada temen palingan sama si Acheng. Tapi ya nggak akrab-akrab bangt cuman sebatas temen. Zhan yang introvert jdi sungkan kadang-kadang.

"Acheng, nyatet lagi?"

"Iya Zhan. Sumpah ni banyak bangt kemarin belum selsai."

Zhan senyum, "Makanya Cheng kalo disuruh nyatet ya dicatet. Nanti kalo ujian gak ada catetan bingung, nanti nanges." Ejek Zhan

"Hehehe. Kan ada lu Zhan bisa kali lempar2 jawaban."

"Dih ngga mau. Salah sendiri males."

Brak

Tiba-tiba ada yang gebrak meja. Anak cewe. Dandan kek mak-mak mau kondangan, sama nyebar tt"

"Nggak usah gebrak kali." Acheng kesel acara nulisnya keganggu.

"Heh boti. Dicariin sama kakak kelas."

Zhan yang ditatap bingung, siapa yang dipanggil boti. Lagian boti apaan? Zhan yang bingung cuman natep si mbaknya. Dia temen sekelas mereka.

"Budek ya lo?"

"Aku?" Zhan nunjuk diri sendiri.

"Bukan. Tapi kang somai. Yayalah lu. Mang disini sapa yang boti."

"Heh lampir jaga mulut lo ya. Siapa yang lu panggil boti. Lu kali lacur. Purel obralan." Kata Acheng.

"Bangsat. Gue gak ada urusan sama lo babi." Si cewe nunjuk Acheng

"Ya lo asal ngomong ngatain Zhan boti."

"Ya emang bener kan?"

"Heeh udah." Zhan ngelerai daripad jadi panjang. Mana ank sekelas liatin mereka lagi. "Udah. Jangan berantem. Ok, dimana kaka kelasnya?"

"Zhan" Acheng agak khawatir tapi mau gimana lagi catetannya belom selesai.

"Noh depan. Heran gue yang diliat dari lu apa coba. Tumben bangt pangeran kampus mau sama lu." Anggita. Cewe yang tadi sirik sama Zhan.

Zhan yang digituin agak kesel tapi lagi-lagi milih diem. Nggak suka berantem dia tuh. Cari aman ajalah. Sementara Acheng dihadang sama cewe tadi padahal mau ngikutin Zhan. Ternyata temen tu cewe nggak satu tapi banyak. Ya mati kutu si Acheng.

Di depan kelas ada lima kakak kelas yang badannya gede-gede. Lakik semua. Zhan yang baru deket jadi sungkan dan gugup. Takut si enggak cuman agak nggak nyaman aja. Ditambah mereka natap dia semua.

"Kenapa ya?"

"Lu Xiao Zhan?" Tanya salah satu cowok, seragamnya nggak di kancing tiga ngeliatin kaos itemnya. Ada kalung rante dilehernya. Song Yubin

"Iya." Zhan

"Bagus. Ikut kita." Yubin mimpin diikuti empat cowok tadi ditambah Zhan. Mereka berenam keluar area gedung.

"K-kak. Kita kemana? Bentar lagi masuk."

Yang ditanya cuman jalan nggak kasih jawaban. Jujur Zhan takut dari sini mereka belok ke belakang sekolah terus jalan lagi sampek ke gudang. Tempat yang jarang didatengin. Bentar lagi bel masuk mereka malah kesini. Zhan takut ngga bisa ikut pelajaran.

"Kak. Mau bel. Aku balik ya."

"Sapa yang nyuruh balik?" Teken salah satu cowok yang badannya gede idungnya mancung. Rambutnya hitam klimis seragamnya rapi tapi di keluarin dari celana. Liu Haikuan

Kumpulan Oneshoot Mesom YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang