2. Memperhatikan

848 101 5
                                    

Happy Reading.

Mata yang mulai memerah, tak berkedip. Erine, bengong. Ah.. lebih tepatnya sedang menatap seseorang, ya Oline.

Ia mengaduk-aduk makanannya, dari yang awalnya panas sudah menjadi dingin sekarang. Delynn, yang berada di sampingnya pun merasa heran, ia mengikuti pandangan Erine.

"Suka ya? Bilang aja" ucap Delynn, membuat Erine kaget.

"Hm.. tidak. Aku cuman penasaran sama dia, kayak dia tuh cantik tapi ada sisi ganteng nya, habis itu ambis, pinter pasti. Ada ya orang kayak gitu" balas Erine sambil berpikir, sangat tidak memungkinkan.

"Aku juga gatau dia terbuat dari apa, tapi kalo boleh jujur sih pas pertama kali aku lihat dia juga aku mikirnya gitu" jawab Delynn.

"Kamu pernah, suka sama dia?" Tanya Erine, dan langsung dijawab gelengan keras oleh Delynn.

"Kenapa?" Tanya Erine.

"Rahasia, kamu akan tau" ucap Delynn, Erine menatapnya dengan jengkel.

"Makan dulu ih, jangan dianggurin gitu makanannya" kesal Delynn. Dari tadi Erine hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa memasukkan sedikitpun ke dalam mulutnya.

"Ini bukan anggur, ini bakso Delynn.." ucap Erine yang sengaja membuat Delynn kesal.

•••

"Oh, ya! Kamu mau ikut kumpul kumpul ga? Sama temen-temen aku" tanya Delynn, dengan suara yang sangat kecil. Berbeda tempat, sekarang mereka berada dikelas, pelajaran terakhir sedang berlangsung, jadi harus bersuara sangat kecil.

"Eum, aku ga kenal mereka" balas Erine ragu, ia takut akan canggung nantinya.. lalu malah berakhir dia dipojokkan sendiri.

"Engga akan, anaknya seru seru kok. Rata-rata anak IPS, yang anak IPA paling nyempil beberapa, disekolah ini juga" jelas Delynn. bermaksud agar membuat Erine tak ragu, jadinya kalo habis ketemuan, bisa ketemuan lagi disekolah, biar makin akrab maksudnya.

"Delynn, Erine" tiba-tiba saja, guru yang sedang mengajar tadi memanggil mereka berdua, sontak keduanya melihat guru tersebut.

"Kalau mau berbincang atau main. Silahkan diluar saja, saya tidak pernah memaksa murid saya untuk mengikuti pembelajaran saya" ucap Bu Sisca, guru tersebut.

"Ah.. maaf bu. Tadi saya nanya ke Erine tentang buku Seni saya, hilang tiba-tiba" ucap Delynn, berpura-pura sedang mencari buku.

Tak ada balasan dari guru, ia mengangguk kecil. Pembelajaran berlanjut, tak ada lagi perbincangan dari keduanya.

•••

"HALO SEMUANYA" teriak Delynn, membuat seisi ruangan terkejut.

"Ga teriak juga bisa kali Lynn" ucap Lana, teman dari Delynn. Anak 11 IPS 1, kelas yang tepat bersebelahan dengan Delynn dan Erine.

"Widih, bawa siapa tuh Lynn?" Tanya Sasha, dengan nada menggoda.

"Buaya! Oke. perkenalin ini Erine, dia murid pindahan dari Prancis, sekelas sama aku. Jangan macam-macam ya kalian!" Ucap Delynn. Sontak semuanya menatap kagum Erine, murid pindahan? Dari Prancis?! Keren.

"Woah, kamu dari prancis? Keren" celetuk Nayla, si gadis Jepang yang bahasa Indonesia nya belum lancar, murid 11 IPS 3.

"Tapi mukanya china banget(?)" heran Kimmy, anak 11 IPS 1 sekelas dengan Lana.

"Eh.. iya aku dari Prancis, cuman ada campuran China juga dari mama papa" ucap Erine. Delynn menarik Erine untuk duduk bergabung dengan mereka.

"Loh? Terus kamu di Prancis cuman tinggal aja berarti?" Tanya Sasha, nah yang ini 1 kelas dengan Nayla, di gadis Jepang.

"Iya, tapi Papa juga ada darah Prancis nya" Jelas Erine. Sasha hanya mengangguk-angguk untuk jawabannya.

"Wih, kamu ada darah campuran? Apa aja?" Tanya Lana tiba-tiba.

"Aku cuman 3 sih, Indonesia, Malaysia, Bekasi Euyyyy.." bercanda.

"Aku cuman 3 sih. Indonesia, Prancis, China" jawab Erine, seisi ruangan menatap kagum Erine.

Penasaran dengan anak IPA yang dibilang Delynn tadi? "Halo guys, eh(?) ada siapa nih?" Nah, dia Fritzy. Anak 11 IPA 2, sering datang telat kalau ada kumpul-kumpul. Kalo katanya 'aku sibuk, guru-guru di IPA tuh rada-rada semua kalo ngasih tugas. Belum lagi OSIS'

"Yeuuu, makanya jangan telat" balas Lana.

"Maaf ya teman-teman ku tersayang, abis kerkom" ucap Fritzy yang langsung duduk disebelah Erine, "punya anggota baru kah kita? Ya Tuhan, semoga IPA semoga IPA" ucap Fritzy, sedangkan teman-teman nya yang melihat hanya bisa tertawa.

"Kamu telat, keburu aku tarik dia ke IPS" ucap Delynn, raut wajah Fritzy yang awalnya memohon, menjadi datar.

"Ni aku keluar aja ya? IPA sendirian kasian amat aku, 1 orang pindah dong ke IPA, biar sibuknya samain kayak aku" ucap Fritzy, yang mendengar pun langsung memalingkan wajahnya, berpura-pura tak mendengar apa-apa.

"Jahat!" Kesal Fritzy.

Erine hanya terkekeh melihat adegan tersebut, 'seru' batinnya.

"Oh, iya! Nama kamu siapa? Aku Fritzy, satu-satunya anak IPA disini" Tanya Fritzy, sekaligus ia memperkenalkan dirinya.

"Aku Erine, e..aku anak IPS, bukan IPA" jawab Erine, menggaruk tengkuknya, padahal tak ada yang gatal? Haha.

"hahaha! Masih jadi satu-satunya ya, kasian deh" ucap Sasha meledek.

"Ih! Tapi bagus tau, aku jadi satu-satunya, bukan salah satunya. EA" balas Fritzy.

Sasha memutar bola matanya, "dih, yaudah si" ucap Sasha.

Mereka kembali berbincang, walaupun terkadang ada pembicaraan mereka yang Erine tak mengerti, tetapi tetap mereka berusaha mengajak Erine ke dalam pembicaraan.

*ting trititing ting

"Halo?"

"Sayang, kamu pulang jam berapa? Biar aku jemput"

.

.

.

.

.

.

HELLOWWWW...
GIMANA-GIMANA⁉️
SERU GAKKKKK⁉️⁉️⁉️⁉️

balik lagi bersama author kesayangan kalian, muach... author ga sabar banget sama cerita ini, kalian gimana? Ga sabar juga gaaa?????

Kalo ga sabar juga, bagus deh! Jangan lupa vote dan komen yaw!! Biar author makin semangattt, oh iya.. kalo ada typo kasih tau dong😘

Bye byeee

847.
12.03.24

First Sight || ORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang