5. Lily (part 2)

1K 94 10
                                    

Happy Reading.

"Kenapa?" Tanya Delynn.

"WOI, ITU SAPA YANG BUAT?!" Teriak Erine kaget, sontak Delynn menutup mulut Erine.

"Stt, diam napa" ucap Delynn, Erine pun melepas paksa tangan Delynn dari mulutnya.

Ia menatap Delynn tajam, "eh.. hehe, a-anu.. ya.. e.. ini.. jadi.. e.." Delynn menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.

"Jangan bilang kamu buka lowongan tiap malam" tanya Erine curiga.

"HEH, GA LAH" kaget Delynn.

"Jadi, anu. Itu.. e.. aku udah punya pacar, ya yang kemarin.. kita beli tuh untuk pacar aku" ucap Delynn, wajahnya sangat merah sekarang.

"Kamu? Kemarin malam? Ngelakuin? It—" belum melanjutkan perkataannya, Erine sudah kembali terkejut.

"hehe, peace" cengir Delynn sambil melakukan pose dua jari, kampanye sudah usai jadi makna dari dua jari tak lagi ada..

•••

"Rin, aku pulang duluan ya" setelah berpamitan pada Erine, Delynn bergegas menuju parkiran.

Sesampainya diparkiran, benar saja.. sang kekasih sudah menunggu nya. Delynn tersenyum manis pada kekasihnya yang terlihat sedikit kesal.

*cup

"Kenapa mukanya bt gitu hm?" Tanya Delynn, ia segera membukakan pintu untuk kekasihnya itu. "Ada tugas kelompok, susah banget" jawab Lily.

Delynn menunda untuk membalas jawaban Lily, ia memilih untuk masuk ke dalam mobil terlebih dahulu. "Emangnya kenapa sayang? Kan kelompok, kerjanya sama-sama" ucap Delynn sambil menyalakan mesin mobil.

"Ish! Masalahnya aku satu kelompok sama anak yang beban, ya walaupun ada Oline tapi tetep aja akan berat kalo cuman aku sama Oline yang kerja terus 2 anaknya lagi susah diajak kerja sama" oceh Lily, ia sangat kesal sekarang. Mereka mendapatkan tugas praktek yang sangat susah, dan Lily malah mendapatkan teman kelompok yang tak bisa diajak kerja sama.

Setelah mobil keluar dari lingkungan sekolah, Delynn menggandeng tangan Lily. Ia mengelus lembut punggung tangan Lily "nanti kan bisa dilapor sama gurunya baby, jangan dibawa pusing gitu ah" ucap Delynn, berusaha menenangkan sang pacar.

"Deadline nya cuman 3 hari Delynn?! Jumat dikumpul" kesal Lily, sepertinya tensi Lily sedang naik sekarang.

"Kita tunda dulu aja ya? Aku mau kerja tugas praktek nya hari ini" bujuk Lily, ia berdoa semoga kali ini Delynn menyetujui nya.

Mobil terhenti secara tiba-tiba, raut wajah Delynn yang awalnya tersenyum berubah menjadi datar. "Ga bisa nanti?" Tanya Delynn, Lily menggelengkan kepalanya.

Delynn melepaskan gandengan tangannya, ia menatap lurus jalanan yang sepi sekarang. Tangannya meraba paha Lily, mulai naik menuju selangkangan Lily. Lily yang melihatnya pun panik, berusaha menghentikan aksi Delynn.

"sthh, De-Delynn geli.. jangan diraba gitu" lenguh Lily, ia tipe orang mudah geli.

Delynn kembali mengemudi mobilnya, tangannya yang satu lagi masih terus meraba tubuh Lily. "Sa-sayang.. jangan dielus ahh.." Lily sudah mendapatkan rangsangan kecil dari Delynn yang mengelus vagina nya dari luar celana dalam nya.

"Kamu godain aku? Mendesah seperti itu" ucap Delynn, sontak Lily menggeleng keras.

"engga, ta-tapi jangan dielus itunya.. sthh ahh Lynn" frustasi Lily, ia mencengkeram tangan Delynn.

First Sight || ORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang