Happy Reading.
"Pagi" ucap Erine ketika baru memasuki kelas, dan langsung dibalas oleh teman-teman kelasnya yang berada didalam kelas. Ia langsung berjalan menuju mejanya, yang tepat disebelah Delynn.
Pada saat menurunkan kursinya, ia salah fokus dengan Delynn. "Kamu kemarin kemana?" Tanya Erine, ia melihat Delynn lebih seksama lagi.
"Hah? Yang habis nganter kamu pulang? Aku ke rumah temen" jawab Delynn, ia membalas tatapan Erine, Delynn pun merasa aneh kenapa Erine melihatnya seperti itu.
"Banyak nyamuk? Kok leher kamu merah-merah?" Tanya Erine heran.
Sedangkan Delynn, ia langsung panik ketika mendengar pertanyaan Erine. Dia tak menjawab apa-apa, melainkan langsung membuka handphone nya seperti mengirimkan orang pesan.
Tanpa berlama-lama, Delynn langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar kelas. Erine yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, sedikit keheranan dengan temannya itu.
•••
'Ini aku ada bawa kan?!' Ia sedang sangat panik sekarang, Delynn sedang mengacak-acak lokernya, mencari sesuatu. Akhirnya.. ketemu. Dengan cepat Delynn berlari ke arah kamar mandi umum, dan langsung memasuki satu bilik kamar mandi.
"hahhh...hahh..." lehernya rasa tercekik sekarang, dia mendapatkan tatapan aneh dari orang yang sedang duduk diatas toilet, tenang.. orang itu tak sedang ngeden.
"Kamu kenapa?" Tanya orang itu.
Delynn menunjuk lehernya, ia tak sanggup bicara sekarang. Sedangkan orang yang didepan nya itu, langsung melihat seksama leher Delynn. Matanya membesar, ia melotot kaget melihat leher Delynn.
Tanpa basa-basi, Delynn menarik orang itu. Posisi mereka berubah, Delynn duduk di toilet dan orang tersebut duduk di pangkuannya. Hillary Abigail, anak kelas 11 IPA 3. Pacar Delynn.
Delynn memegang tengkuk Lily, ia memeriksa leher Lily, apakah ada tanda atau tidak. Argh...tetap saja ada, ya walaupun cuman 5 dan jaraknya berjauhan. "Padahal kemarin aku udah hati-hati loh!" Ucapnya kesal.
"Aku kayaknya ga bawa turtleneck deh" ucap Hillary, atau yang biasanya dipanggil Lily.
Delynn melihat Lily, ia mengangkat turtleneck yang ia bawa, ada 2. Tentu 1 untuknya dan 1 lagi untuk Lily. "Cepet buka baju kamu, pakai ini dulu, tutupi leher kamu" suruh Delynn. Lily menatap ragu Delynn.
"Kamu keluar dulu" ucap Lily, Delynn menggeleng. "Nanti kamu malah lanjutin!" Ucapnya kesal.
Tanpa pikir panjang, Delynn langsung membuka kancing baju Lily. Ck.. Lily pasrah, 10 menit juga sudah mau masuk, yang ada terlambat kalau hanya untuk perdebatan kecil seperti ini.
Delynn terdiam sejenak, ia melihat badan Lily. "Tanda banyak banget ya" ucapnya, ia langsung mendapat toyoran pelan dari pacarnya itu. "Udah aku bilang jangan bikin banyak-banyak!" Ia benar-benar kesal dengan kekasihnya ini.
"Apalagi di dada kamu.." Delynn meraba dada Lily, dengan cepat Lily langsung menepis tangan Delynn. "Lagi disekolah!" Ucap Lily dengan berbisik.
Tampak tak peduli, Delynn kembali merabanya. Ia mengeluarkan salah satu gundukan yang terkurung dari bra yang Lily pakai "Delynn!!" Lily benar-benar kesal sekarang.
Seperti tak mendengar, Delynn malah mendekatkan bibirnya pada puncak gundukan Lily. Mulai menyesap nya, "sthh.." Lily sedikit merasa geli akibat lidah basah Delynn yang mengulum nipple nya.
"Delynn stop, jangan disini please.." bisik Lily, ia sangat seperti memohon agar Delynn menghentikan aksinya.
Akhirnya Delynn mengalah, Delynn membuka handphone nya. 1 menit berlalu, ia mematikan handphone nya dan melihat ke arah Lily. "Pulang sekolah, hotel biasanya, lantai paling atas. Sudah aku bayar" ucap Delynn.
"Delynn.. baru kemarin" perasaan Lily kacau sekarang, ia mau menolak tetapi pasti yang terjadi sekarang, ia mau menerima berarti ia harus datang pulang sekolah nanti.
Delynn hanya menatapnya sekilas, ia kembali mengulum nipple Lily, menyesapnya dengan kuat dan diakhiri gigitan pelan. "Sthh.. ahh jangan gigit" Lily langsung membenarkan bra nya kembali.
Delynn memberikan turtleneck yang ia pegang, dan langsung digunakan Lily. "Delyn, aku ada kegiatan hari ini. Kayaknya ga bisa, lagian belum tentu diizinin mama" ucap Lily, ia berusaha mencari cara untuk menolak Delynn sekarang.
Tanpa banyak bicara, Delynn menyalakan handphone nya dan langsung menunjukkan chatnya yang meminta izin pada mama Lily dan tentu.. diizinkan. Lily mendesah pasrah..
Sempat saling terdiam, Lily melihat ke arah jam tangannya. Ia langsung membuka kancing baju Delynn, "pakai turtleneck kamu" ucapnya.
Setelah selesai dengan kegiatan mereka, keduanya kembali ke kelas masing-masing.
Baru saja memasuki kelas, Delynn sudah mendapatkan tatapan mencurigakan dari Erine.
"Kamu?" Mulut sedikit terbuka, mata melebar, tangan yang menutupi mulutnya, menandakan ia sedang kaget tampak tak percaya.
.
.
.
.
.
.
HALO HALO HALO SEMUA...
Waduh.. Orine belum ada kemajuan nih.
Malah Delynn dan Lily yang melonjak jauh buangettt.Gimana nih tetesan cerita Delynn dan Lily? Seru ga?
Author sih tim Delynn dom, Lily kek terlalu cute gitu untuk memimpin.Hehe.
Btw maaf ya author up nya part kayak gini di bulan puasa, karena jalan ceritanya udah author susun begini😭🙏🏻 maaf banget😭🙏🏻🙏🏻
Udah ya, segitu dulu. Jangan lupa vote dan komennya! Ingat.. kalo ada typo bilang ya!
Bye bye.
772.
13.03.24
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || ORINE
Romansa"Lynn, itu siapa?" "Oh, itu. Oline namanya" Pandangan yang terfokus pada seorang gadis cantik yang sedang membawa beberapa tumpuk buku, 'cantik' itu lah kata pertama yang keluar dari mulutnya. Catherina Vallencia Natio, dia sedang memperhatikan Olin...