Rumah. Sesuatu yang nyaman untuk tinggal. Bukan berupa benda dan tempat, melainkan seseorang yang membuatku nyaman. Inilah kisahku yang merindukan rumah, melakukan apapun untuk rumah.
• Karya asli milik Monsta dan Nizam Abd Razak
• Tidak ada alur as...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
''Ice?''
Aku memanggilnya. Dia melongo menatapku yang kini sudah dandan sesuai keinginannya. Yap! Aku cosplay Uta dari anime One Piece Red. Setelah aku libur 1 hari, ajaibnya aku sembuh lebih cepat. Kini aku pergi ke Event bersama Fang dan Papileon, sebagai pengunjung VIP berkat tiket premium yang diberi oleh Papileon.
Lihatlah aku sekarang. Aku memakai kostum dan wig Uta. Papileon yang meriasku sedemikian rupa, sukses membuatku mirip dengan karakter yang dipinta Ice. Pemuda berjaket bulu - bulu putih - biru bak beruang kutub itu melongo melihatku.
''Wow. Lu mirip Uta, Chi,'' puji Taufan. Aku menyunggingkan senyuman senang. Lho? Kok cuma Ice, Taufan, Blaze dan Thorn saja? Kembarannya yang lain mana?.
''Gempa, Solar dan Halilintar kemana?'' Tanyaku. ''Gempa istirahat di rumah setelah PTA adik - adik kelas. Solar seperti biasa, bereksperimen. Halilintar masih ada urusan OSIS. Jadi kami berangkat naik motor, boncengan,'' jawab Blaze. Aku hanya ber'oh' saja.
Grep!!
Ice langsung memelukku dengan erat. Aku tentu kaget. Dia terlalu spontan. Aku ingin menjauhkan dia dariku, dadaku juga mulai menyesak. ''Papileon, Fang. Help me-''
''Wah! Jadi begitu, Papileon. Rupanya sepupumu pelopor Event ini?!''- Thorn.
''Fufu~. Begitulah''- Papileon.
''Blaze. Kapan kita latihan untuk HUT akademi?''- Fang.
''Sabtu depan saja''- Blaze.
Ck! Mereka malah sibuk sendiri. Tinggal Taufan yang tersisa. Aku memasang wajah memelas sambil berkata ''tolong gua, Fan''. Taufan seperti orang kikuk, dia bingung mau bagaimana dan berbuat apa.
''Em ... maaf, Chi. Sekali Ice seperti itu, dia susah dipisahin. Cuman Gempa sama Hali yang bisa,'' ucap Taufan. Aish! Ribet sekali! Aku langsung memberontak kasar dan melepaskan Ice dari diriku. Dia nampak cemberut.
''Ayolah, Ice. Jangan main peluk seperti kukang. Malu gua,'' ujarku. ''Padahal aku bisa ketemu waifuku. Masa' nggak boleh?'' Tanyanya merengut. Anak ini, menyusahkan saja! Aku menyesal menerima uang sogokannya.
''Chiara. Ayo nonton Coswalk!'' Ajak Papileon. Bagus. Aku bisa menghindar dari Ice. Kami bertiga duduk di kursi yang disediakan tamu VIP. Kami dapat melihat cosplayer - cosplayer lain menampilkan aksinya mendalami karakter yang ia cosplay secara bergantian.
''Lu nggak mau tampil, Chi?'' Tanya Fang. ''Hm~ yang mau aja sih. Tapi malu. Lagian aku tidak terlalu tahu lagu Ado. Taunya yang New Genesis'' ucapku. Akhirnya aku bisa ke habitat asliku, berkumpul bersama para otaku, menjadi karakter kesukaan mereka, bahkan aku beli gantungan kunci Gojo dan Sukuna. Nikmat mana yang engkau dustakan. Mantab!.
Tak sadar jika Papileon pergi dari bangkunya lalu kembali lagi. Aku tidak curiga sambil menikmati acara. Ice ikut menonton dari gerombolan pengunjung yang datang. Aku merasa berada di 'rumah' keduaku.