Sherina tengah sibuk memanjakan matanya menatap cahaya kota dari balik kaca besar itu ketika ia mendengar seseorang membuka pintu. Perempuan itu tersenyum mendapati Sadam menghampirinya.
Mengenakan kemeja hitam dan celana bahan, suaminya itu terlihat semakin tampan malam ini. Oh baiklah, Sadam memang selalu terlihat tampan di mata Sherina. Terlepas dari sikapnya yang sering membuat Sherina kesal.
"Happy anniversary." Kata Sadam tersenyum lembut sambil menyerahkan sebuah bouquet bunga lily kesukaan istrinya.
"Bukannya udah lewat?" Goda Sherina menerima bunga cantik itu. "Yang kedua juga masih lama kan?" Walaupun begitu perempuan tersebut tak bisa menyembunyikan binar cantik di matanya ketika menerima hadiah tersebut.
"Udah lewat kan bukan berarti nggak boleh dirayain." Balas Sadam melingkarkan kedua lengannya ke pinggang ramping istrinya itu. Ya, setelah melahirkan pinggang perempuan itu memang terlihat lebih berisi tapi bagi Sadam itu justru semakin menggoda. Membuatnya menjadikan bagian itu sebagai tempat favoritnya setelah leher Sherina.
Sherina tersenyum lembut sebelum kemudian ia mengecup bibir suaminya. "Makasih ya, Sayang."
Pria itu sempat terpaku sesaat sampai akhirnya ia tersenyum. "Sama-sama, Sayangkuu." Katanya menangkup wajah cantik tersebut dan mengecup bibir manis itu berkali-kali sebelum berakhir dengan sebuah ciuman dalam yang panjang.
Ketika akhirnya mereka saling melepaskan, Sadam menyatukan kening mereka. "I love you, Sher. More than any word can say." Pria itu terdengar serak ketika ia berbisik di sela-sela nafasnya yang memburu.
Sherina membuka matanya perlahan dan mendapati Sadam sedang menatapnya. Tatapannya yang lembut sekaligus penuh gairah itu seolah berbicara banyak hal padanya. Tentang apa yang tak bisa disampaikan Sadam padanya. Tentang cinta yang begitu besar yang dimiliki pria itu untuknya. Cinta yang sejak awal memang selalu menjadi milik Sherina.
Ada rasa haru yang tiba-tiba memaksa keluar saat menyadarinya. Tapi tidak, Sherina tak ingin merusak malam indah ini dengan sifat cengengnya. Tidak saat dia akhirnya merasa dicintai sebesar ini oleh suaminya. Dicintai dengan begitu sempurna oleh Sadamnya. Dan dia tak ingin melewatkan setiap moment itu.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU 2
FanfictionThe epitome of THEY FELL FIRST AND THEY FELL HARDEST DISCLAIMER : This is a work of fiction. Unless otherwise indicated, all the names, characters, businesses, places, events and incidents in this story are either the product of the author's imagina...