10

298 27 177
                                    

Seperti byasaaaa
Bahasa Indonesia baku = bahasa asing

======================================================


SAKHA POV

Sakha melepaskan botol susu itu dari mulutnya dan mendapati bahwa mum ibu yang tadi penuh di dalam botol tersebut kini sudah habis.

Ia mengerutkan dahi. "Kenapa mum ibu cepat sekali habis kalau pakai botol begini?" Batinnya kesal.

Tapi sudah lah. Bukankah dia bisa memintanya lagi langsung pada ibu?

Ya, benar. Sakha akan meminta mum itu langsung dari ibu dan bukan dari ayah. Karena kalau minta dari ayah pasti mum nya di botol lagi dan pasti mum nya cepat habis seperti tadi. Kalau dari ibu langsung kan Sakha bisa mum sampai tidur.

Ia melepaskan botolnya dan membiarkan si botol pelit itu jatuh ke lantai. Menghasilkan suara 'tung', begitu. Membuat ayah yang sejak tadi tiduran di dekat kaki Sakha dan mas menoleh padanya.

Sakha tersenyum menunjukkan gusinya yang akhir-akhir ini terasa geli. "Yayyaa." Katanya menyapa ayah sambil mencoba tengkurap lalu bangun dan duduk.

"Kakaak. Kan udah ayah bilang kalau udah selesai botolnya nggak boleh dibuang begituu. Nggak sopan itu namanya, Naak." Ayah menghampiri si botol pelit dan meletakkannya di meja terang di dekat Sakha duduk.

Aduh ayaah. Sakha kan tidak sengajaa.

"Yayya, Bbu?"

Ayah diam menatap Sakha seperti Sakha menatapnya.

"Bbubu, Yayya?"

Ayah lagi-lagi diam. Masih menatap Sakha seperti tadi. Sakha pun jadi ikut bingung sampai ia akhirnya menggaruk kepalanya.

Tiba-tiba suara 'tung' kembali terdengar. Membuat ayah berhenti menatap Sakha lalu kini menatap mas yang ternyata sedang mencoba duduk.

"Maas. Kok ikut-ikutan di buang kayak Sakha sih botolnyaa?"

Apa-apaan ayah ini? Mas yang berulah kenapa jadi Sakha yang ikut disalahkan?

"Mesh, Yayyaa." Sakha mencoba membela diri.

"Yayyaa, Bbuu?"

Apa-apaan mas Satria ini? Kan Sakha duluan yang tadi bertanya soal ibu. Kenapa dia jadi ikut-ikutan? Pasti dia juga ingin diperhatikan oleh ayah. Dasar bayi pengganggu.

"Ka mash bbuu, Yayyaa."

Ya benar mas! Itu maksud Sakha tadi! Tapi ayah malah diam saja. Lihat, Mas. Ayah sekarang malah ngeliatin kita sampai agak nggak ganteng gitu.

"Mum bubbuu, Yyaa."

Baiklah kali ini mas di maafkan karena mencoba membantu menjelaskan pada ayah dengan sangat jelas. Sakha menoleh pada ayah yang kini kembali duduk di depannya, lagi-lagi sambil diam menatapnya dan mas.

Ah sudah lah. Percuma bertanya pada ayah. Sakha mau tiduran aja sambil nunggu ibu. Lihat saja nanti kalau ibu datang akan Sakha adukan pada ibu.

SAKHA POV END

***

SATRIA POV

SATRIA POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FOR YOU 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang