cia_02

17 8 1
                                    

Tinggalin vote^^

Tandain jika ada yang typo/kesalahan dalam setiap paragraf.
_________________________________

Terlihat semua orang yang berada dipanti beraktivitas begitu semangat dari yang muda sampai yang paling dewasa. Sungguh indah pemandangan ini membuat Cia semakin bersemangat akan mendapatkan banyak teman yang baik.

Seorang gadis remaja yang tampaknya seumuran dengannya menghampiri Cia.
"Eh, kamu siapa? " tanya  gadis itu bingung kala tak pernah melihat Cia dipanti ini. Sementara dirinya sudah dari kecil telah berada di panti Darana.

Cia menoleh. "Saya mau tinggal disini, boleh? " bukannya menjawab pertanyaan justru Cia kembali bertanya kepadanya.

Gadis itu mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari Cia. "Haduh,engga tahu. 'Kan, yang punya panti bukan saya."

Cia menggaruk tengkuk lehernya. "Mak-maksudnya anterin sa-saya ke pemiliknya" gelagabnya.

"O-oh.., bilang kek. Ayo-ayo saya antar, dek. " ujarnya mengajak Cia.

"Adek? " heran Cia kala dirinya dipanggil dengan sebutan Adek padahal mereka kelihatan seumuran.

"Lah iya, kamu masih SD kan? " tanya nya bingung.

Cia tersenyum kikuk kala dirinya dikira masih kanak-kanak. Sungguh? cuma karena tubuhnya yang terbilang hampir seperti anak kecil. Bukan berarti bisa seenaknya.

"Mohon maaf. Tapi.., meskipun tubuh saya sekecil ini cuma se-sepundak kamu. Engga wajar tau kamu ngejek saya gitu" sedih Cia.

"Makanya kenalan dulu biar engga ngasal saya nya. "

"Nama saya Cia. baruu.., aja lulus SMP " ucapnya sedikit memperkenalkan diri.

"Et dah buswet, lo tinggi amat" ujarnya tak menyangka bahwa Cia seumuran dengannya.

"Lo gue nih sekarang, hm? "

"Hehehe, maaf kali bro gue kaga tahu sumpah. Dikira kita kaga seumuran" cengirnya.
"Btw nama gue Safa Cherika" sambungnya langsung menyalim tangan Cia tanpa diminta.

Cia hanya tersenyum pasrah.

"Yuk, gue anter ke mak itah" anaknya langsung menarik lengan Cia. Membuat Cia sepenuhnya pasrah tak mau untuk menolak takut nantinya malah semakin lama.

"Assalamu'alaikum, MAK! " teriaknya memanggil wanita yang tengah menjemur pakaian.

"IYAA.., SEBENTAR. "

"Tunggu yah, Cia? " ucap Safa memastikan nama Cia.

"Hm" dehem Cia mengiyakan.

Mak Itah menghampiri mereka seraya mengelab peluh yang mulai bercucuran di pelepisnya."Apaan sih Safa, kok triak triak. "

"Hehehe, maaf mak. Ini tauk ada yang katanya mau tinggal disini" cengir Safa memijat lengan Mak Itah seraya berharap agar mak Itah mengizinkan Cia untuk tinggal bersamanya.

"Lah kenapa mau tinggal ditempat ini. Dilihat-lihat kamu anak orang berada. Kok, milih tinggal disini. Kamu tahu kan, ini tempat orang yang gimana? " jelas mak Itah berusaha memberi tahu Cia dan memikirkan kembali permintaannya.

"Kok mak tahu, 'kan Cia blum ngomong apa-apa? " tanya Safa bingung.

"Udah ah, kamu diem dulu. Mak, ngomongnya sama dia" kesal Mak Itah.

"Oke, tap-tapi Cia boleh 'kan tinggal bareng kita? " tanya Safa lagi.

"Boleh kalau, identitas nya jelas. Mak engga mau kejadian dulu terulang kembali" jelas Mak Itah.

"Ma-maaf, buk. Tap-tapi saya engga punya siapa-siapa lagi sekarang. Cia kabur dari mama yang mau ngejual Cia ke om-om"jelasnya gelagapan takut akan salah bicara. Semenjak kejadian itu dirinya selalu takut dalam berbicara selalu merangkai dahulu kata katanya sendiri agar nantinya tak menyinggung oranglain yang dapat membuat dirinya dijauhi.

"Waduh kasihan bener, yaudah deh Nak Cia tinggal disini dulu. Tapi bener yah engga bohong" ucap Mak Itah akhirnya menyetujui permintaan Cia.

Netral Cia berbinar senang kala Mak Itah menerimanya"AI AI, KAPTEN" teriaknya kegirangan.

"Ih, jangan triak-triak atuh. Kalian berdua sama aja. Sakit nih kuping Mak" ujar Mak Itah memegang telinganya.

"MAAF MAK! " seru mereka berdua.

"Astagfirullahhalazim, jangan triak-triak et tah anak gadis naon sih" heran Mak Itah melihat tingkah laku kedua manusia didepannya.

Cia menyengir sementara Safa membuang muka seolah tak terjadi apa-apa.

_________________________________

Hiw,ael sayang kalian. Semoga tetep mau untuk membaca cerita ini dan ngedukung trus.🌷

Next💥

#Tobecontinued

CialethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang