Lian berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Namun saat melewati kamar sang kakak, seperti biasa ia mendengar suara menjijikan dari Nathan dan wanitanya.
Ck, kapan dia bisa berubah? Gue muak denger suara menjijikan ini setiap pagi *batin Lian
Lian melewati kamar itu begitu saja, dan saat sampai di meja makan. Lian sudah melihat ayahnya tengah duduk di meja makan sendirian.
"Morning yah" Sapa Lian
"Morning Abi" Balas Ayah Mario
"Ayah, sampai kapan ayah hanya diam saja dengan kelakuan bajingan itu? Abi sudah sangat muak dengar suara menjijikan itu setiap pagi ayah"
"Dia bahkan tidak pernah menghargai keberadaan ayah, dengan berbuat hal menjijikan itu seenaknya setiap hari. Abi bisa saja mengusirnya, tapi abi masih sangat menghargai keputusan ayah yang masih menganggap bajingan itu anak ayah" Ucap Lian Kesal
"Sabar ya Bi, nanti ayah akan coba tegur Abang kamu lagi. Maafkan Abang kamu ya nak, ayah melakukan ini hanya karena ayah rindu dengan kehangatan anak-anak ayah seperti dulu. Ayah masih sangat berharap, kalian bisa akur seperti dulu sebelum ayah mati Bi" Balas Ayah Mario memelas
"Ayah bicara apa sih? Jangan pernah bicara seperti itu, ayah gak akan pernah pergi dari hidup Abi. Ayah satu-satunya orang yang Abi sayang di dunia ini. Jadi tolong, jangan pernah bicara seperti itu lagi. Abi gak suka dengernya yah" Jawab Lian
"Nak, semua manusia pasti kembali ke Tuhannya. Ayah ingin sekali, sebelum ayah pergi nantinya. Akan ada gadis yang menggantikan ayah untuk menjadi seseorang yang menjaga dan menemani mu nantinya nak" Ucap Ayah Mario
"Stop ayah, Abi sudah gak suka bahas ini lagi. Mending ayah sekarang sarapan ya, gausah nunggu si brengsek itu. Dia sedang berbuat dosa di kamar. Jadi sekarang mending kita makan dulu" Balas Lian mengalihkan pembicaraan
"Hmm selalu saja ya kamu bi, sampai kapan kamu menghindari pembahasan ini nak? Kamu juga akan menikah nanti" Balas Ayah Mario
"Abi sudah bilang berkali-kali, Abi tidak akan mau menikah yah. Abi sudah cukup hidup dengan ayah, Abi tidak ingin menambah anggota keluarga lagi. Jika boleh justru Abi akan membuang salah satu anggota keluarga kita yah. Biarlah anak ayah hanya Abi seorang" Ucap Lian tegas
"Tapi Bi - "
"Ayah, makan yaa. Abi ambilkan" Balas Lian memotong ucapan ayahnya
Saat Lian sibuk menyiapkan sarapan ayahnya, Nathan turun tanpa menggunakan pakaian nya, ia hanya menggunakan celana pendek nya dan langsung bergabung untuk sarapan bersama keluarga nya.
"Morning yah" Sapa Nathan
"Morning nak" Balas ayah Mario
"Hmm, butuh makan nasi juga Lo? Gue kira makan jalang doang bisa kenyang" Sindir Lian
"Kenapa? Lo mau juga? Tuh masih ada di kamar gue. Pake aja" Balas Nathan sembari sibuk mengambil nasi goreng ke piringnya
"Cihh, gue bukan cowo brengsek kek elo" Balas Lian emosi
"Abi, Arga. Udah ya nak. Jangan berantem terus. Ayah sedih liat kalian yang gak pernah akur begini" Ucap Ayah Mario
Fyi, panggilan Nathan di rumah adalah Arga. Sama seperti Lian, keluarganya memang memanggil mereka dengan nama tengah mereka.
"Anak kesayangan ayah noh yang mulai, Arga baru turun dia udah mulai" Balas Nathan
"Lo yang gatau aturan, Lo gak pernah menghargai ayah! Apa pantes Lo turun sarapan, gak pake baju begitu? Dengan tubuh Lo yang penuh dengan bekas jalang itu hah? Sadar gak Lo? Brengsek!" Ucap Lian emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera
RomanceCinta hanya untuk manusia lemah, dan aku tidak butuh cinta ~ Ellian Cinta itu sebuah perasaan yang ikhlas dari hati, kita tidak bisa menyangkalnya atau pun memaksa kehadiran nya ~ Almeera