Part 40

10.8K 423 10
                                    

Hari ini adalah hari dimana Lian dan Meera akan memeriksakan kandungannya. Bukan Meera tentunya yang sangat excited, tapi Lian. Bahkan tiap bulan Lian lah yang mengingatkan sang istri untuk memeriksa kan kandungannya.

Selesai memeriksakan kandungan Meera, Lian dan Meera sepakat untuk berbelanja kebutuhan sang baby. Mereka juga sudah mengetahui jenis kelamin dari anak yang di kandung Meera. Sesuai harapan Lian, anak pertama mereka berjenis kelamin laki-laki.

Lian memang menginginkan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki. Karena Lian ingin jika kelak Meera hamil lagi, anak pertama mereka bisa menjaga adik-adik nya.

"Sayang, ini baju nya lucu banget tau. Beli yaa" Ucap Lian

"Mas, yaampun itu mah buat anak umur 4 tahun. Ini anak kamu brojol aja belum loh, cari yang baby born aja dulu mas. Besok-besok baru bisa belanja lagi, sekalian ngajak adik kan lebih lucu" Balas Meera

"Ihh nanti ini keburu di beli orang sayang, mas suka baju ini. Beli yaa, gapapa sekarang beli ini. Besok kalo Adek mau belanja-belanja lagi ya silahkan. Pokoknya mas mau beli ini, gamau tau" Paksa Lian

"Dih, ini mau di pake kamu apa Adek sih?" Tanya Meera

"Ahhh sayanggg, ya di pake Adek dong. Masa mas yang pake" Rengek Lian

"Iya iya, yaudah masukin ke keranjang sini. Gausah tantrum disini mas, malu" Omel Meera

"Yeayyy, makasih Ibun" Balas Lian dan langsung mengecup pipi Meera

"Heh!" Sentak Meera

"Apa? Mau apa? Mau ngomel?" Ledek Lian

"Ih nyebelin banget, awas kamu nempel-nempel sama aku ya" Balas Meera

"Eh eh, gabole gitu dong Ibun. Masa ayah gabole nempel-nempel sama Ibun. Gak asik ah hahaha" Goda Lian

Meera yang jengah dengan godaan suaminya pun, memilih pergi meninggalkan Lian.

Lian hanya tersenyum lalu menyusul Meera sembari merangkul pinggang sang istri.

"Sayang, itu lucu. Beli yaa" Ucap Lian

Kata-kata itu selalu muncul kala Lian tertarik dengan barang yang menurutnya lucu. Meera pun hanya pasrah mengikuti keinginan suaminya, karena di bantah pun Lian akan tetap kekeuh membeli barang tersebut.

***

"Assalamualaikum" Salam Meera dan Lian saat baru sampai rumah

"Waalaikumsallam" Balas Mario dan Nathan

"Tumben banget, masih siang udah pulang sayang?" Tanya Mario

"Iya yah, Abi emang gak ke kantor. Tadi habis nganterin Al periksa kandungan terus nih belanja buat keperluan baby boy hehe" Balas Lian sembari menunjukkan beberapa belanjaannya

"Masyaallah, gimana kabar cucu ayah? Sehat kan?" Tanya Mario

"Alhamdulilah sehat yah, cucu kakek aktif banget lagi haha" Balas Meera

"Kakek Mario jangan lupa doain Adek ya, biar sehat-sehat terus sampe lahiran nanti" Ucap Lian tersenyum sembari mengelus perut Meera

Gue seneng akhirnya hidup lu bahagia bi, Meera emang pantes jadi istri lu. Dia bisa bikin hidup lu kembali berwarna *batin Nathan

"Hmm Kak Nathan, sibuk gak?" Tanya Meera tiba-tiba

"Mau ngapain?" Tanya Lian curiga

"Gak sih Meer, ini cuma ngobrol santai kok sama ayah. Kenapa?" Jawab Nathan

"Adek lagi pengen di elusin uncle Nathan nih, boleh gak?" Tanya Meera

Lian membelalakkan matanya mendengar ucapan Meera. Walaupun kini mereka sudah sedikit berdamai, tapi tetap saja Lian sedikit khawatir dengan kakaknya, akan merebut Meera darinya.

LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang