Number one

1K 103 4
                                    

Keluarga yang paling didambakan oleh masyarakat,keluarga yang paling terkenal diseluruh dunia,keluarga ini adalah keluarga natio.

Keluarga natio tentu sedang sarapan bersama dengan ketiga anaknya,karena satu anaknya sedang ada tugas dikepolisian.
Hanya tersisa sulung,tengah dan bungsu.

Mereka makan dengan tenang,hanya ada terdengar suara piring dan sendok yang bersahutan,sampai pada akhirnya si bungsu membuka pembicaraan.

"Pah besok aku mau ke makam mamah,papah ikut yuk" ajak si bungsu yang bernama Gracia.

"Aduhh nak papah gabisa,Soalnya besok papah banyak meeting,gimana kalo sama kaka kamu aja?" jawab keenal sang ayah menolak ajakan sang anak tersayangnya.

"Yaudah deh,tapi kyk nya percuma minta temenin kaka,Gaada yang mau nemenin juga,so lebih baik aku sendiri aja"balas gracia dengan nada sindir kehadapan kedua kakaknya.

" maksud kamu?"shania mengangkat suara mewakili shani.

"Gaada maksud apa apa kok kak" jawab Gracia santai.
"Yaudah aku berangkat dulu deh" Katanya dengan bang kit dari tempat duduk lalu menaruh piring di tempat cucian kotor.

Disaat menaruh piring Di cucian piring, gracia hanya bisa mendumel didalam hati."percuma gua ngajak papah"batin gracia dengan malas.

"Gre pergi dulu" pamit gracia dengan mencium pipi keenal serta memeluknya,lalu ke shania mencium kening serta pipi,dan berahli ke shani menciun kening,lalu pipi dan terakhir bibir cukup lama ia mengecup bibir sang kaka.

"Bye semua!" pamit Gracia dari luar Rumah.

Yang didalam rumah hanya mampu menggelengkan kepala melihat Si bungsu seperti itu,bagi mereka sudah terbiasa.

Tatapan keenal beralih ke shania dan shani."kalian Gaada yang mau nemenin dedek ke makam mamah??"tanya keenal lembut.

"Bukanya Gamau pah,tapi kali ini shania gabisa temenin gre pah" tolak shania dengan halus.

"Sibuk pacaran sama jonathan pah ka shania,gre biar sama shani perginya" timpal shani lalu berucap demikian.

"Makasih ya nak,klo Papah besok ga meeting mungkin papah akan nemenin gre,tapi papah beneran gabisa besok."ucap keenal dengan sedih.

" bukannya kita selalu gabisa nemenin gre ya pah?"tanya shani dingin.

"Aku rasa Seperti itu shan,tapi apa boleh buat?,kita punya kerjaan masing-masing,ga mungkin kita selalu ada disisi dia selalu,lagian dia sudah besar kok" timpal shania yang membuat shani menatap tak percaya akan ucapan sang kaka.

"Karena kamu Ga bakal ngerti dia shania!" Jawab shani dengan datar bahkan dia tidak memakai embel kak.

Keenal yang melihat keduanya agak suram langsung saja mengahlihkan pembicaraan,tapi belum saja keenal bicara shani lebih dulu bicara.

"Aku pamit" katanya lalu pergi begitu saja tanpa salim atau apapun itu ke ayah dan Kaka nya.

"Astagaa" batin keenal pusing.

"Hati-hati nak!" teriak keenal.
Lalu tatapan keenal tertuju ke shania.

"Lebih baik kamu ke kantor juga" ucap keenal lalu bangkit mengambil tas kerjanya dan mencium kening shania.

Tanpa babibu,shania langsung saja beranjak dan keluar dari rumah menuju mobilnya yang terparkir rapih.

"Bi siti!!" teriak shania dari arah luar,bi siti keluar dengan tergesa.

"Iya non kenapa?" tanya bi siti khawatir.

"Ah tidak kenapa-kenapa bi,shania cuma mau bilang nanti bikinin Ma kanan kesukaana dedek ya" jawab shania sekaligus meminta bibi memasakan makanan kesukaannya.

Alone Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang