Chapter 5

3.7K 293 15
                                    

Nongkrong

"Katanya mau ikut, kok masih rebahan?" Jujur saja Haechan sedikit kesal pada Renjun hari ini, tadi pagi Jeno menelfon nya, memberi tahu kalau dia dan yang lain mau nongkrong.

Tapi si bayi yang sedari tadi merengek mau ikut, begitu tau Haechan akan keluar malah asik rebahan dengan iPad Haechan di tangannya, anak kecil memang seharusnya belum boleh dikasih gadget ya bunda.

"Adekkkkk" tegur Haechan masih berusaha lembut, tapi tetap saja tidak ada sahutan dari si mungil itu.

"Adek kalo ga denger kakak ngomong, kakak tinggal" ancam Haechan

"Aaaa iyaaa!! adek ikutttt" setelah itu barulah Renjun beranjak dari kasur dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi, sementara Renjun mandi, Haechan membantu memilihkan baju yang akan di pakai Renjun.

"Kakakkkk tolongin handuk ~"

"Kebiasaan deh!" Meski menggerutu Haechan tetap membawakannya handuk.

"Kok bajunya pink? Ga mau! Adek mau pakai hitam, biar keren juga, masa kakak keren adek pake pink sih" gerutunya

"Udah ini aja, lebih cocok. ngapain pake hitam? ini lebih lucu, kakak suka."

"Terserah lah" Renjun akhirnya mengalah, dan memakai apa yang Haechan pilihkan untuk nya, walaupun dia setengah tidak terima.

"Nah kan cantik" puji Haechan, matanya menatap kagum kearah Renjun yang sekarang berbalut jacket pink pastel lengan panjang, dan celana Levis selutut berwarna biru pudar. Renjun mencebik begitu mendengar mendengar penuturan Haechan.

"Nah sekarang tinggal pakai tas Garry inii" entah kenapa Haechan semangat sekali saat ini.

"Nah sudah manis, ayo berangkat" sedangkan yang di ajak bersedekap dada karena masih kesal, kan dia juga mau pakai hitam hitam biar kek anak geng motor.

"Nah sudah manis, ayo berangkat" sedangkan yang di ajak bersedekap dada karena masih kesal, kan dia juga mau pakai hitam hitam biar kek anak geng motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu kali ndun🥲

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

"Yo" sapa Haechan pada teman-temannya

"Lama banget ga ngumpul kek gini anjing" sahut Jeno, saat ini mereka tengah berkumpul di rumah Chenle, bukan tanpa alasan, Chenle itu member paling kaya di geng mereka, jadilah semua fasilitas ada si tempatnya, semacam bilyard, golf, tenis, bowling, hampir semuanya ada, ditambah rumahnya luas dan sepi, sangat pas untuk dijadikan basecamp.

"Bahas Lo Jen" Haechan mendelik tajam

"Kenapa? Biasanya juga santai aja?" Jeno heran kenapa tiba-tiba ga bole toxic

Baby Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang