Chapter 10-End

4.1K 275 23
                                    

"Jangan maju dulu adek, sini di belakang kakak." tegur Haechan.

"Tapi itu ada musuh Kak." Renjun mencak-mencak pasalnya Haechan dianggap terlalu lelet, padahal jelas sekali ada musuh dihadapan mereka, tinggal dihabisi apa susahnya sih?

Mati

Renjun melotot begitu layar monitor yang menampilkan bahwa karakter utama yang ia mainkan baru saja kehilangan nyawa.

"HAHAHAHAHAHA" Haechan terbahak menatap layar monitornya.

"Kakak ihhh!!" Renjun hampir saja melempar konsol game nya kearah wajah menyebalkan Haechan, sebelum Haechan menangkap tangan kecil itu dan menariknya hingga keduanya berguling di lantai.

mereka berdua memang sedang memainkan game survival untuk dua orang di ruang tengah Apartement Haechan.

"Ihh lepasin jangan peluk peluk."

"Ihh ga mau, mau peluk adek." Haechan menirukan baby talking-nya Renjun dengan nada yang sangat menyebalkan.

"Kakak lepas, Adek gerah" Renjun berusaha untuk melepaskan pelukan mautnya. akhirnya Haechan mengalah dan melepaskan si mungil dari dekapannya.

"Adek bosan, ayo ke Timezone?" Ajak Renjun.

"Ngapain?" Tanya Haechan.

"Makan! ya main dong, ayo kak..." Rengek nya menggoyangkan lengan Haechan dengan sedikit brutal.

"Ya sabar dong, mandi dulu sana, apa mau dimandiin?" Goda Haechan tak lupa kedua alisnya yang naik turun.

"Ih mau dong dimandiin Kakak." Renjun mencolek genit dagu Haechan.

"HEH!" Haechan melotot.

"Belajar dari siapa?!"

"Dari Kakak barusan, HAHAHAHA." Renjun lari ke kamar mandi, sebelum terkena amukan Haechan.

Astaga Haechan. Harusnya aku tidak berbicara sembarangan, aku lupa kalo sifat alamiah bayi adalah mengamati lalu meniru.

"Dasar anak itu." Haechan geleng-geleng kepala menatap pintu kamar mandi.

"Bagusnya Renjun pake baju apa yaa?" Ini dia, hobinya Haechan yang Baru, memilihkan baju yang akan dikenakan Renjun yang membuat Renjun terlihat semakin kecil dan semakin bayi. Setelahnya Haechan sibuk memilih beberapa pakaian untuk Renjun.

15 menit kemudian Renjun sudah keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobenya, Renjun berjalan kearah ranjang dimana Haechan sudah menyiapkan pakaiannya.

Renjun tidak akan protes, karena itu pilihan Haechan, Haechan selalu pandai memilihkan nya pakaian yang nyaman, jadi dia tidak keberatan sama sekali.

Ngomong-ngomong tentang Haechan, entah kemana perginya laki-laki Tan itu, biarkan saja, mungkin sedang memanaskan mobil.

Setelah selesai berpakaian, Renjun keluar dari kamar, dan mendapati Haechan yang tengah memakai jacket nya di ruang tengah.

"Adek sudah siap?"

"Sudah~" Renjun mengangkat kedua tangannya keatas tanda ia sangat bersemangat untuk ke Timezone, membuat Haechan terkekeh.

"Ayo berangkat." Haechan menggandeng tangan kecil Renjun, membukakan pintu rumah untuknya, membukakan pintu mobilnya, dan berbagai Princess treatment lainnya.

***

Mereka memasuki salah satu mall terbesar di kota ini dengan bergandengan tangan, paras mereka yang rupawan sukses menjadi pusat perhatian, beberapa mengenal Haechan karena Haechan cukup populer di sosial media.

Baby Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang