"inget ga boleh nakal ya?" Dari 15 menit yang lalu, Haechan sibuk memberikan petuah pada Renjun yang sedari tadi hanya mengangguk.
Sedangkan Jaemin sudah gondok mendengar hal yang sama sejak tadi.
"Lo bisa ga langsung pergi aja? Renjun sama gue anjing, bukan sama orang asing, lagian Lo cuma pergi sebentar bukan pindah Negara!" ujar Jaemin sampai nafasnya tak beraturan.
"Jagain ya Jaem, makan siang nya jam 01.30, cemilannya jam 03.00, jangan dikasih Yoghurt shake dulu." Bukanya mengindahkan teguran Jaemin, Haechan malah lanjut memperingati Jaemin.
"Sumpah demi tuhan, gua udah paham Lee Haechan!"
"Yaudah, kakak berangkat dulu yah, adek jaga diri."
"Kakak hati-hati yah!"
Haechan mengangguk, mencium kening Renjun sebelum benar-benar meninggalkan rumah Jaemin.
"Dadah sayang ~" Haechan melambaikan tangan nya saat mobilnya meninggalkan area parkir.
"Maaf yah Kak Nana, Kak Haechan memang sedikit berlebihan." Renjun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"It's okay baby, ayo masuk." Mereka berdua memasuki kediaman Jaemin.
Hari ini Haechan menitipkan Renjun di rumah Jaemin, karena hari ini adalah jadwalnya turun lapangan untuk mengumpulkan sampel penelitiannya, Haechan tidak yakin dia akan pulang cepat, akhirnya dengan segala pertimbangan Haechan memutuskan untuk menitipkan Renjun.
Haechan mengunjungi salah satu perusahaan yang menjadi tempat nya melakukan penelitian, setelah menemui pihak bersangkutan akhirnya Haechan dipersilahkan untuk melakukan wawancara dengan para pekerja kantor untuk mengumpulkan data.
Kegiatan itu berlangsung cukup lama, Haechan berhasil mewawancarai 12 orang hingga memakan waktu 6 jam lamanya, memang teknik pengambilan sampel yang digunakan Haechan adalah Snowball sampling sehingga narasumbernya akan semakin banyak, dan semakin melebar.
Setelah mengisi perutnya di Cafetaria perusahaan, Haechan tak langsung pulang, mumpung Renjun sedang dititipkan dia akan memanfaatkannya untuk menyambangi perpustakaan kota, untuk melakukan perbandingan dengan penelitian terdahulu.
Haechan duduk di sudut perpustakaan dengan beberapa buku metodelogi penelitian dan juga beberapa skripsi terdahulu yang memiliki topik hampir mirip, setelah memasang headset, Haechan mulai fokus membaca dan menganalisis.
Udah kita tinggalin aja mahasiswa semester akhir itu, sensitif, jangan sampai kalian dilempar buku metodologi.
✩♬ ₊˚.🎧⋆☾⋆⁺₊✧
"Ahahaha Kak Nana liat, masa serigala nya takut sama Masha" Renjun terpingkal saat melihat tayangan televisi yang menampilkan bocah berambut pirang dengan penutup kepala berwarna pink, Jaemin tidak mengerti tapi sepertinya ini kisah bayi dan beruang.
"Bear nya mirip Haechan yah?" Celetuk Jaemin.
"Huh?" Renjun menelengkan sedikit kepalanya, tanda tak menangkap maksud Jaemin.
"Itu loh galak nya, sama!"
"Engga kok, Kak Haechan baik sama Injun" ujarnya polos.
"Iya sama Lo, sama gue engga." Celetuk Jaemin, yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
"Maksudnya manis, sama-sama manis." Ralat Jaemin berusaha menahan gejolak aneh dalam perutnya, bukan kupu-kupu, tapi mual yang ingin muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Renjun ✓
FanficJadi mahasiswa sudah cukup sulit bagi Haechan, sekarang teman Mae nya ikut menambah beban Haechan dengan menitipkan bayi. Yang di luar prediksi nya adalah bayi itu bernama Huang Renjun, dan sudah berusia 20 tahun, catat 20 TAHUN! Rank 1 #hyuckren 29...