Pagi yang cerah ini kedua anak remaja ini kini sedang bersiap-siap hendak berangkat ke sekolahnya, dengan Ailee yang sibuk membereskan buku-buku nya ke dalam tas dan Ethan yang sibuk dengan dasi nya.
"Ailee." Panggil Ethan sedikit ragu.
"Eung?" Gadis itu menoleh.
"Pasangin dasi gue." Ujar Ethan rada gengsi, tapi bagaimana lagi Mama nya tidak ada di sini jadinya ia harus belajar memasang dasi sendiri, namun tetap saja ia tidak bisa.
Ailee terkekeh langsung mendekati laki-laki itu. "Kamu selama ini sekolah pake dasi instan yang langsung tempel ya, Than?" Tanyanya tersenyum. Ethan memutar bola matanya malas, "Udah tinggal pasangin aja apa susahnya sih," Sahut laki-laki itu.
"Iya iya . ." Ailee memasang dan mengikat dasi itu dengan telaten dan rapi. "Padahal pake dasi mudah loh, Than." Kata Ailee sedikit membenarkan seragam laki-laki di hadapannya.
"Dasi lo sama gue beda ya, lo dasi pita cuman tinggal ikat, lah dasi yang gue pake harus di lilitin sana sini." Dumel Ethan cemberut Ailee tertawa dalam hatinya, wajah suaminya ini benar-benar menggemaskan saat cemberut begitu.
"Udah ah, ayo kita pergi ke sekolah," Ujar Ailee berjalan keluar kamar setelah itu berjalan ke arah dapur untuk mengambil bekal.
"Lo buat bekal?" Tanya laki-laki itu menghampirinya.
Ailee mengangguk dia menyerahkan satu kotak bekal pada Ethan, dia menerimanya dengan baik lalu di simpan di dalam tasnya. "Kalau ada temen kamu yang nanya, jawab aja buatan bibi." Kata Ailee dan Ethan tidak merespon apa-apa dia langsung pergi dari hadapan gadis itu.
"Setidaknya dia nerima bekal yang aku buat." Kata Ailee dalam hatinya, gadis itu pergi ke garasi dengan senyuman yang tak luntur.
"Ethan, bagaimana kalau ada yang liat kita datang berdua?" Tanya gadis itu.
"Gue turunin lo di warung Bu Suri belakang sekolah, lo masuk lewat gerbang belakang aja." Ujar Ethan segera menggunakan helmnya lalu di berikan satu pada Ailee.
Setelah siap Ethan melajukan motornya di kecepatan rata-rata saja. Tidak ada percakapan saat di perjalanan, Ailee hanya diam sambil memegangi ujung jaket yang Ethan pakai. Ingat ya, Ailee masih malu karena main peluk pinggang Ethan saat itu.
Tak berselang lama Ethan menepi di warung Bu Suri yang sering laki-laki itu datangi bersama teman-temannya. Ailee turun lalu membuka helm nya, gadis itu menatap kaca spion untuk membenarkan rambut bagian atas nya yang sedikit acak-acakan.
Ethan memperhatikan itu, Ailee benar-benar cantik hari ini ia ingin memuji gadis itu namun ia terlalu gengsi untuk mengatakannya. "Udah belom? Gue mau cepet-cepet ke kelas, temen gue dah nunggu." Tanya Ethan menyolot.
"Ck, udah! Makasih udah anterin." Balas Ailee lalu membuka pintu gerbang belakang. Ethan tersenyum di balik helm nya, sekarang gadis itu yang sangat menggemaskan saat ngambek dan cemberut begitu.
***
Ailee berjalan dengan santai menuju gedung sekolah, jika lewat gerbang belakang itu cukup jauh namun di sini dekat dengan lapangan basket, Ailee bisa melihat banyak anak-anak sedang mengumpulkan di sana sepertinya mereka sedang latihan. Oh iya, dirinya baru ingat setelah jam istirahat pertama akan ada pertandingan basket.
"Ailee!! Awas!!" Teriakan suara cempreng itu membuat telinga Ailee berdenyit. Namun detik itu juga kepala Ailee terkena lemparan bola basket.
Bruk!
Gadis itu terjatuh, rasanya ingin pingsan saja sekarang, ia malu namun sakit. Tak lama Ayyara datang menghampirinya dia terlihat sangat panik.
"Ihh kan gue udah suruh lo minggir! Kenapa malah diem tutup telinga!? Liat tuh kening lo memar gini, gimana kalau lo gagar otak!? Gue gak mau kehilangan lo Ailee huaaa . ." Cerocos Ayyara tiada henti, Ailee hanya bisa memejamkan matanya menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leethan - ddeungromi
Teen FictionPerjodohan memang sudah sangat kuno bagi kalangan anak jaman sekarang, tapi siapa sangka seseorang kembali mengalami ini. Ini adalah kisah Aileean Ellion Andiniata yang kerap di sapa Ailee, dia masih kelas XI SMA namun ia sudah harus di jodohkan den...