10. Goodbye, Mom.

155 22 3
                                    

lisy's note: correct kalau ada yg typo.

selamat membaca

Sore menjelang malam, Ailee dan Ethan kini berada diperjalanan pulang, diperjalanan keduanya tidak begitu banyak bicara. Ailee melihat kebeberapa toko, tiba-tiba ia teringat dengan Mama mertuanya yang hari ini berulang tahun. "Apa aku harus beli kue? Tapi kalau ini bikin Mama ngerepotin gimana ya?"

Ailee menepuk pundak Ethan untuk menepi sebentar.

"Apaan?" Tanyanya cetus.

Gadis itu menghela napasnya. "Kita sampai lupa sama ulang tahunnya Mama."

"HAH!?" Pekik laki-laki itu membelakak, kenapa ia bisa lupa jika hari ini adalah hari spesial Mamanya.

"Kita harus cepet-cepet kerumah sakit Ai, gue gak mau ngecewain Mama .." Ujarnya dan Ailee mengangguk-angguk setuju.

Drrrttt..

Handphone Ethan berdering ia segera melihatnya, Papa. Ya, Papanya menelpon Ethan, tumben sekali pria tua itu menelponnya.

"Halo?"

"Than, Mama.."

Ethan tercengang dengan suara parau Papanya.

"Mama? Mama kenapa?"

"Dia udah gak ada."

Ah, Rasanya jantungnya berhenti berdetak dalam beberapa detik setelah mendengar ini. Matanya memanas mendengarnya.

"P-Papa bercanda kan? M-Mama gak mungkin pergi gitu aja!?" Tanyanya membuat Ailee yang berada disampingnya terkejut, Apa maksudnya?

"Kak! Mama kenapa?!" Tanya gadis itu terlihat panik saat melihat liquid bening keluar dari mata laki-laki itu.

"Papa lagi gak bercanda Ethanio! Cepat kerumah sakit xxx." Balas Papa meninggikan suaranya.

Telpon dimatikan oleh laki-laki, dengan buru-buru ia memasang helm kembali dan menaiki motornya.

"K-Kak.." Gumam Ailee pelan merasa ia sama sekali tidak dikubris oleh laki-laki itu. Namun pada akhirnya Ethan menoleh pada gadisnya, "Ailee, kita harus buru-buru kerumah sakit." Ucapnya membuat ia mengernyit.

"Apa yang terja—"

"Naik Aileean!" Bentaknya karena tidak mau banyak bicara, gadis itu terkejut dan buru-buru naik ke motor Ethan tanpa banyak bicara. Ethan membawa motor dengan kecepatan yang lumayan, itu membuat orang yang dibelakangnya memeluk pinggang laki-laki ini dengan ketakutan.

Beberapa menit kemudian.

Akhirnya keduanya sampai ditujuan, dengan perasaan campur aduk laki-laki itu berlari duluan tanpa menunggu Ailee. Gadis ini menghela napas setelahnya ikut berlari menelusuri lorong rumah sakit menuju ruangan Mama Ethan.

"Huh.. aku ketinggalan Kak Ethan.." Rilihnya sambil berlari.

Sekarang ia sampai diruangan yang Mama Ethan dirawat, namun disini terlihat sepi. Tidak ada keluarga Ethan maupun laki-laki itu hanya ada Suster yang keluar masuk membereskan alat-alat medis yang tersisa.

"Suster.. ini beneran ruangan Nyonya Pradipta kan?" Tanya Ailee pada Suster yang kebetulan lewat.

Suster itu melirik Ailee dari bawah sampai atas, lalu mengangguk pelan dengan wajah yang sulit diartikan. "Iya, sebelumnya memang ini ruang rawat Nyonya Pradipta.. namun sekarang beliau telah tiada dan sepertinya jasad beliau masih berada diruang operasi." Jawabnya membuat kaki Ailee melemas.

"G-gak mungkin!?" Pekik Ailee tubuhnya bergetar.

"Beliau telah meninggal dunia disore hari setelah melakukan operasi dadakan tadi pagi," Lanjut sang Suster membuat Ailee benar-benar menangis, setelah itu Suster yang berbicara dengan Ailee pergi melanjutkan tugasnya.

Leethan - ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang