Setelah kejadian yang menimpa kedua sahabat itu, Ailee dan Ayyara akhirnya memutuskan untuk tidak lagi lewat samping lapangan basket yang terdapat anak-anak yang latihan. Dan ngomong-ngomong soal kemarin yang melempar bola pada jidat Ayyara dia adalah Edward yang tak sengaja melempar ke arah yang salah. Kalau Ailee menjadi Ayyara mungkin ia akan marah-marah dan mengumpat pada laki-laki itu, namun ajaibnya Ayyara dengan mudahnya memaafkan ketidaksengajaan Edward.
Dan sekarang Ailee sedang berada disebuah minimarket untuk membeli bahan makanan yang akan dimasaknya nanti, hari sudah mulai sore dan Ailee masih belum pulang. Ia malah bersantai sambil menyemil didepan minimarket.
Saat ia sedang memainkan handphonenya tiba-tiba ada yang duduk dibangku depannya, Ailee mendongak ia seketika terkejut siapa yang datang.
"Kenapa belum pulang?" Tanyanya.
Ailee tersenyum tipis. "Nanti aja, dirumah sepi soalnya . . Ethan juga belum pulang," Jawab Ailee menatap sejenak Edward.
Edward mengangguk-angguk kemudian ia langsung menatap ke arah jalanan yang masih ramai dengan kendaraan berlalu lalang.
"Hubungan lo sama Ethan gimana? Dia udah mulai nerima lo?" Tanya Edward matanya masih setia menatap kendaraan.
Ailee menghela napasnya, lalu menyodorkan kue ringan yang sempat ia beli. "Buat kak Edward." Edward menerimanya. "Thanks," Ujar laki-laki itu, Ailee mengangguk lalu kembali menghela napas bersiap untuk menjawab pertanyaan laki-laki didepannya.
"Hubungan aku sama Ethan baik-baik aja kok, tapi ya dia keknya masih belum begitu terima aku. Tapi dia baik kok sama aku, dia suka bantuin aku kerjain tugas dari sekolah . . Dia juga lucu banget, masa gak bisa pasang dasi dan jadinya aku yang pasangin--"
"Lo . . Suka sama Ethan?" Potongnya membuat Ailee terdiam.
"Aku juga gak tau, tapi aku ngerasa Ethan sekarang penting di hidup aku karena dia suami aku . . Tapi kalau soal perasaan, itu masih butuh proses." Jawab Ailee lalu meminum minuman kaleng.
Edward mengangguk-angguk, tiba-tiba dia teringat dengan sahabat gadis ini. Ayyara. "Ngomong-ngomong, keadaan Ayyara gimana?" Tanya laki-laki itu khawatir.
Ailee terkekeh. "Ciee khawatir, dia baik-baik aja . . cuman ya kak Edward tau lah yaa . . Jidatnya benjol gara-gara kena bola basket yang kakak lempar, yang bikin aku kesel tuh dia mudah banget maafin kakak, mana senyum-senyum sendiri lagi." Cerita gadis itu tertawa mengingat ucapan sahabat tengilnya.
Siang itu Ayyara langsung dibawa ke UKS dan Ailee lah yang mengobati luka benjol itu. Sekarang sahabatnya terlihat sangat aneh karena ada sebuah plester yang menutupi tengah jidat gadis itu.
"Kamu kok gampang banget sih maafin dia, Ay?" Tanya Ailee membereskan alat-alat p3k.
Ayyara terkekeh sambil memejamkan matanya. "Oh jelas iya, apasih yang engga buat pujaan hatiku?" Ailee menggeleng-geleng melihat tingkah sahabatnya, dia terlihat seperti orang yang sedang tipsy sekarang.
"Ayyara suka sama gue?" Tanya Edward masih menganga dengan apa yang ia dengar tadi.
Ailee mengangguk.
"Eung, katanya dia suka kakak udah dari kelas 10 deh? Katanya kakak tampan banget sama jago main basketnya,"
"Gimana kalau kakak coba pdkt sama Ayyara, aku kasian dia berjuang sendiri aja . . Bahkan kakak gak tau kalau Ayyara ternyata suka sama kakak udah dari lama." Lanjut Ailee memberi saran, mengapa Edward baru sadar jika gadis itu sudah menyukainya sejak lama?
Edward mengangguk-angguk. "Bakal gue coba. Ayyara menarik juga."
Kini terjadi keheningan, keduanya fokus memakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leethan - ddeungromi
Teen FictionPerjodohan memang sudah sangat kuno bagi kalangan anak jaman sekarang, tapi siapa sangka seseorang kembali mengalami ini. Ini adalah kisah Aileean Ellion Andiniata yang kerap di sapa Ailee, dia masih kelas XI SMA namun ia sudah harus di jodohkan den...